𝗛𝗘𝗥 || Chapter 32

Mulai dari awal
                                    

"astaga, val!!" pekik pansy dan daphne bersamaan. mereka memandang penuh kekaguman pada valerie yang duduk di tengah-tengah louis dan draco seperti biasa. "aku benar-benar iri! baru tidak bertemu beberapa lama saja kau sudah secantik ini! merlin pasti memberkatimu lebih banyak!"

valerie terkekeh. selama musim panas mereka memang tidak bertemu. ia malah sampai tidak pulang juga ke malfoy manor, karena sibuk belajar di paris bersama duc évreux tentang berbagai urusan kementrian sihir, dan sisanya, ia menginap di kediaman diggory dan baru kembali ke gaunt manor tiga hari sebelum liburan selesai. jadi bisa juga dikatakan bahwa hampir seluruh liburan musim panas valerie kali ini dihabiskan bersama cedric.

"menikmati liburanmu di prancis, vee?"

"itu bukan liburan, drake." valerie tersenyum. lama tidak saling bertemu, draco juga menjadi lebih tinggi. rambutnya tidak lagi lurus, melainkan sedikit bergelombang. "kau tahu aku sedang belajar disana, kan."

"belajar?" draco menoleh. nadanya berubah menjadi lebih kasar. "oh, yeah. kau pasti butuh lebih banyak belajar bahkan setelah membaca habis semua buku di perpustakaan gaunt manor, malfoy manor, dan perpustakaan sekolah, eh, kutu buku?"

valerie terdiam. tetapi sebagai gantinya, louis langsung merangkul pundak gadis itu dan menariknya mendekat, sembari menatap tajam pada draco. "perbaiki dulu nadamu sebelum kau ingin kembali berbicara dengan ria, draco." balasnya ketus.

"ya, terserah.." draco terkekeh geli. dan tanpa menatap pada valerie lagi, ia segera berbalik ke depan untuk menonton proses seleksi asrama yang tengah berjalan.

"jangan pedulikan dia." louis mengecup puncak kepala valerie sekilas. "nikmati saja malam ini, princess."

valerie tersenyum. "terima kasih, loui." ucapnya, kemudian ikut bertepuk tangan ketika topi seleksi meneriakkan nama slytherin sebagai asrama bagi dua orang murid tahun pertama, malcolm baddock dan graham pritchard.

ketika seleksi selesai, makanan-makanan mulai bermunculan di atas piring-piring kosong dihadapan mereka. valerie mulai makan dengan tenang.

"nah!" ucap dumbledore, tersenyum kepada mereka semua begitu makan malam telah usai. "sekarang setelah kita semua kenyang makan dan minum, sekali lagi aku minta perhatian kalian untuk beberapa pengumuman. mr. filch, si penjaga sekolah, memintaku untuk menyampaikan kepada kalian bahwa daftar benda yang dilarang di dalam kastil tahun ini ditambah dengan yo-yo menjerit, frisbee bertaring, dan boomerang menampar. daftar lengkapnya terdiri atas empat ratus tujuh puluh macam, kurasa, dan bisa dilihat di kantor mr. filch, kalau ada yang mau mengeceknya."

ujung-ujung bibir dumbledore bergerak-gerak. dia meneruskan. "seperti biasa, aku mau mengingatkan kalian semua bahwa hutan di ujung halaman sekolah itu terlarang untuk para pelajar, begitu juga desa hogsmeade, terlarang untuk anak-anak di bawah kelas tiga. dan dengan sangat berat hati, aku harus menyampaikan juga bahwa pertandingan antar asrama untuk memperebutkan piala quidditch tahun ini tidak akan diadakan."

"ini dikarenakan ada pertandingan yang akan dimulai di bulan oktober dan berlanjut sepanjang tahun ajaran, menyita banyak waktu dan tenaga para guru. tetapi aku yakin kalian semua akan sangat menikmatinya. dengan kegembiraan luar biasa kuumumkan bahwa tahun ini di hogwarts.."

tetapi tiba-tiba, terdengar gelegar guntur memekakkan telinga dan pintu great hall terbuka. seorang laki-laki berdiri di ambang pintu, bersandar pada tongkat panjangnya, memakai mantel bepergian berwarna hitam, melangkah ke arah meja guru.

cahaya kilat menerangi wajah laki-laki itu sehingga tampak jelas. setiap senti kulitnya terlihat bekas luka. mulutnya seperti torehan serong, dan sepotong besar hidungnya hilang. tetapi matanya adalah yang paling mengerikan.

𝙃𝙀𝙍 | Draco Malfoy x OC (DISCONTINUED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang