crack

7.4K 1.3K 43
                                    

mingdep sibuks pts+deadline tugas
sangat jancok

🏜️

Mobil hitam milik Jordan sudah terparkir di depan kost Naresh semenjak matahari masih sedikit terlihat hingga sekarang sudah gelap. 

Sang empunya sedari tadi sibuk menatap antara benda pipih di genggamannya dan kost Naresh di depan sana.

Sudah hampir empat hari sejak pertemuan terakhir mereka, dan Naresh sama sekali belum mengabarinya. Jordan sedikit khawatir meskipun dia tahu Naresh bukan lagi anak kecil, dia pria dewasa yang tentunya sudah bisa menjaga diri.

Tapi tetap saja yang namanya khawatir itu manusiawi.

Kalau setidaknya Naresh membalas chat dan telepon, mungkin Jordan tidak akan berada di depan kost Naresh sekarang.

Jordan juga kebetulan sibuk dan baru sekarang punya waktu luang untuk memastikan.

Mau bertanya kepada teman-teman Naresh, tapi Jordan sungkan. Lagipula, selagi dia bisa memastikan sendiri tidak perlu merepotkan orang lain.

Mata elang milik Jordan membulat ketika berhasil menangkap mobil milik sosok yang dicarinya memasuki pekarangan kost. Dilanjut dengan keluarnya sang pengendara dari dalam.

Tanpa membuang waktu, Jordan langsung bergegas keluar mobil untuk menghampiri si pengendara sebelum dia memasuki kost.

"Naresh," panggil Jordan.

Naresh yang baru saja ingin memasuki kost langsung berbalik ketika mendengar suara familiar yang memanggilnya.

"Kamu ngapain kesini?" tanya Naresh sambil berjalan menghampiri Jordan di depan pagar.

Sekarang mereka berdiri berhadapan, hanya dipisahkan oleh pagar pendek kost Naresh.

"Kenapa gak bales chat sama telpon dari saya?" tanya Jordan.

Jordan yang sudah kembali menggunakan kata 'saya' dan memanggil Naresh menggunakan nama aslinya menandakan dirinya sedang serius.

"Aku gak sempet main hp," jawab Naresh.

Melihat wajah Naresh yang biasanya dihiasi senyuman ceria namun sekarang berganti menjadi sendu yang penuh dengan lelah membuat Jordan melunak. Tangan kekar pria itu terulur mengusap luka di sudut bibir Naresh yang sudah sedikit memudar.

"Kenapa?" tanya Jordan.

Naresh memejamkan mata, merasakan sentuhan lembut tangan Jordan di sudut bibirnya. Tanpa sadar, setetes air mata berhasil lolos keluar dari pelupuk matanya. Membuat Jordan langsung dengan sigap menghapus jejak air mata itu.

"Kamu kenapa?" 

Jordan bertanya, kini sudah menangkup pipi Naresh diantara kedua telapak tangannya, menghapus jejak-jejak air mata yang terus tercetak di pipi Naresh.

"Ayo ke mobil kamu," pinta Naresh lirih.

Di dalam mobil Jordan sekarang hanya diisi keheningan, Naresh sedaritadi terus menunduk sedangkan Jordan hanya menatapnya dengan tatapan teduh yang senantiasa dia tampilkan untuk Naresh.

Ini kali pertama bagi Jordan melihat pria yang dekat dengannya ini berada dalam fase down seperti sekarang. Naresh yang biasanya adalah lelaki yang tidak akan mau menunjukan sisi lemahnya dihadapan orang lain.

Jordan meraih tangan Naresh, mengusapnya dengan lembut. Tidak berminat untuk membuka obrolan.

Keheningan terus terjadi selama beberapa menit, hingga akhirnya suara Naresh terdengar,

arkana ; nominΌπου ζουν οι ιστορίες. Ανακάλυψε τώρα