a f t e r

11.4K 1.9K 105
                                    


🏜️

Setelah selesai acara jalan-jalan dengan alibi mencari makan. Jordan mengantar Naresh sampai ke kostannya.

Matahari sudah tergelincir dari singgasananya ketika motor Honda CGL itu berhenti di depan pagar kost Naresh.

"Makasih hari ini, seru," kata Naresh sambil mengembalikan helm yang dia pakai.

"Harusnya saya yang bilang makasih, udah mau ikut jalan gak jelas," balas Jordan.

Ketika Naresh ingin membuka jaket Jordan yang dia pakai, Jordan menahannya dan berkata kalau jaketnya masih betah dipakai sama Naresh.

Jadilah, sekarang jaket bomber hitam itu tergantung di belakang pintu kamar Naresh.

Setelah kepergian Jordan, Naresh langsung bersih-bersih karena keringetan itu gak enak.

Udah bersih, wangi, cemerlang. Tinggal scroll twitter aja nyari bahan julit.

Kegiatan scrolling twitter seketika terhenti ketika netra Naresh menangkap bungkusan plastik hitam diatas meja belajarnya.

Hp yang tadi dipegang sekarang udah digeletakin asal diatas kasur. Naresh lebih tertarik sama bungkusan yang dikarang Jordan buat dibuka tadi.

"Apaan ya? Gak mungkin cuma handuk doang sih."

Lelaki bersenyum manis itu sedikit mendengus, Jordan benar-benar tidak elit. Masa membungkus memakai plastik hitam begini.

Kalau orang salah tebak, dikira isinya uang hasil transaksi gelap atau hal-hal lainnya.

Bungkusannya sudab terbuka, menampilkan handuk pink milik Naresh yang mengeluarkan bau wangi.

"Harum pinus," gumam Naresh sambil mengendus-endus handuknya.

Kesampingkan handuk, di dalam situ ada amplop biru tua yang sangat mencurigakan.

"Ini bukan duit kan?"

Naresh bertanya pada dirinya sendiri sambil tangannya membuka amplop itu perlahan.

Naresh tersenyum melihat isi amplop itu, "Apa-apaan orang ini."

Ada dua buah foto yang sudah jelas orang yang menjadi objek foto itu adalah Naresh.

Jangan lupa selembar surat yang terselip.

Senyuman Naresh masih tercetak jelas di wajahnya ketika membaca isi suratnya.

Untuk Nareshwara Gibraltar

Dari saya, orang biasa.

Hati-hati! Surat ini isinya gak jelas karena saya nulisnya sambil ngelantur kemana-mana.

Makasih handuknya, itu berguna banget buat saya pas kamarin demo. Walau jadi pusat perhatian juga, soalnya warna pink gitu.

Pada kaget saya make warna pink.

Saya gak tau kenapa ini make saya-kamu. Biarin lah, biar soft.

Saya mau buat pengakuan juga, dari awal saya liat kamu waktu demo. Gak tau kenapa saya udah langsung soft, mana muka kamu muka-muka orang kesel capek kepanasan tapi juga polos gitu karena baru pertama kali ikut demo.

Makanya, saya langsung blocking di depan kamu.

Terus, buat foto itu. Kamu bingung kan saya dapet darimana?

Itu dari folder kamera saya.

Tanpa kita berdua sadar, kalau sebenernya kita udah pernah ketemu dulu. Pas kamu jadi bintang pengisi radio kampus, saya juga diundang kesitu tapi sesinya setelah sesi kamu.

Disitu saya iseng foto-foto hal yang menurut saya menarik, eh ternyata kamu ikut kefoto :)

Mungkin saya gak sadar kalau kamu orang yang sama karena waktu itu rambut kamu masih warna peach.

Udah lah, capek nulis. Laporan juga masih numpuk.

Maaf ya gak jelas

Tertanda,

Jordan Arka Prabu.

"Gak waras lagi."

Naresh merasa tidak adil. Bisa-bisanya orang yang baru dia kenal ini dengan lancangnya memporak-porandakan hatinya.

Padahal Naresh belum sama sekali menyentuh hati si lawan main.

Sudahlah, ngapain pusing-pusing dipikir. Permaiann hati gak ada yang tahu bakal kayak gimana.

Satu-satunya cara adalah menikmatinya saja. Biarkan mengalir mengikuti arus yang sudah ditentukan semesta.

Naresh menyimpan surat itu dilaci meja belajarnya, setelah itu langsung lompat ke kasur sambil memeluk handuk pink miliknya.

Wangi pinus itu benar-benar menenangkan pikirannya.

Naresh suka.

Saking sukanya, dia terlelap dengan senyuman yang masih setia menghiasi wajahnya.


🏜️

Foto Naresh yang diambil oleh Jordan

Foto Naresh yang diambil oleh Jordan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

arkana ; nominTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang