13. Kamu dan Kenangan

1.3K 134 27
                                    

Karena kadar bahagia tiap manusia berbeda
~

Pagi ini Andra memaksa Reyhan untuk ikut ke pemakaman tante Mirna. Awalnya Reyhan meminta Andra untuk tetap di rumah saja, tapi sifat Andra yang sangat keras kepala membuat Reyhan harus mengalah.

Mereka sampai di kediaman keluarga Dirgantara. Andra melihat mertuanya yang tampak lemah dan juga Bryan yang masih terus menangis di samping jasat ibunya yang kaku.

Andra berusaha mendekati Bryan dan mengajaknya sedikit menjauh. "Hei, kamu jangan tangisi mama kamu terus," ucap Andra. "Bryan ngak punya mama lagi," jawab Bryan masih terus menangis.

"Kamu masih puny mama kok sayang, tapi mama kamu selalu ada disini," Andra menunjuk dada Bryan, melakukan apa yang Reyhan lakukan padanya. "Tapi Bryan ngak bisa ketemu mama," Andra segera memeluk dan mengelus punggung Bryan untuk menenangkannya.

"Kamu jangan gini, selama ini kamu liat mama sakit kan. Sekarang mama kamu ngak sakit lagi dia udah ada di tempat yang sangat indah sama dengan anak tante," untungnya Andra sudah tidak sedih lagi jika membahas anaknya.

"Jadi anak tante udah ngak ada?" tanya Bryan. "He'em, dia udah tenang disana sama kaya mama kamu. Jadi kamu ngak boleh sedih ya, disini kamu punya banyak orang yang sayang sama kamu," ucap Andra.

Bryan mengangguk dan berusaha tersenyum. Andra sangat salut dengan tante Mirna, Bryan jadi anak yang sangat pintar walaupun dia membesarkan Bryan tanpa adanya figur seorang ayah.

~~~

Sehari setelah pemakaman, Andra dan Reyhan menginap disini. akibat kabar duka kemarin, Reyhan menunda kepindahan mereka ke rumah yang baru.

Tapi Reyhan juga sudah menyuruh orang untuk memindahkan barang yang dia butuhkan dari apartemen. Dari pagi ini Reyhan belum ada melihat wajah istrinya, tadi manapun Reyhan juga tidak tidur dengan Andra.

Andra memilih tidur dengan Bryan karna katanya Bryan pasti sangat kesepian. Reyhan mencari Andra ke kamar yang ditempati Bryan tapi dia tak menemukan Andra.

Dan akhirnya dia menemukan Andra di taman, Reyhan melihat Andra sedang bermain dengan Bryan dan jika dilihat Bryan tidak bersedih lagi karna kehilangan mamamu, sebab Andra selalu menemaninya.

Andra melihat Reyhan berdiri dekat pintu, Andra melambaikan tangannya dan mengajak Bryan untuk berjalan mendekati Reyhan. Andra merasa sangat bahagia, dia merasa seperti memiliki keluarga kecil yang bahagia.

"Bryan kamu mandi sama maid ya, nanti kita sarapan bareng," Andra menyuruh maid untuk memandikan Bryan. "Hai, good morning," ucap Andra sambil memeluk Reyhan.

"Are you happy?" tanya Reyhan. "I am very happy," jawab Andra. Dia memang sangat senang bisa bermain dengan Bryan. "Apa kamu mau kita ngerawat Bryan?" tebak Reyhan.

Andra mengangguk, "kemarin aku mimpi ketemu anak kita, dia minta aku buat jaga Bryan. Dia minta gitu sambil bilang aku mama," seketika mata Andra berkaca-kaca.

"Kalau kamu mau rawat Bryan, kamu harus jaga dia baik-baik. Dan nanti jangan pernah kamu bedain dia sama anak kita," Andra semakin erat memeluk Reyhan. "Aku janji bakal jaga Bryan baik-baik," jawab Andra.

Reyhan mengajak Andra untuk ke kamar mamanya untuk membicarakan hal ini. Untung mamanya udah lebih tenang dari hari kemarin. "Ma," panggil Reyhan. Mira melihat ke arah kedua anaknya lalu tersenyum.

"Ma, kita mau bicarain sesuatu sama mama," muka Mira langsung tampak bingung, dia juga meminta Reyhan dan Andra untuk duduk di sofa. "Sesuatu apa?" tanya Mira dan Hendra juga menatap bingung anaknya.

Last Destination {sequel JAGM}Where stories live. Discover now