Chapter 2 : Kenangan

21 14 0
                                    


(Didalam Ruang Kelas)


Mungkin kali ini aku bisa membuat perbedaan, kukatakan pada diriku sendiri, aku memutuskan untuk mengumpulkan informasi tentang semua kasus yang melibatkan orang-orang di sekitarku

Jadi kalau kasus kasus tersebut belum terjadi, berarti Sarah juga masih hidup, tapi dimana dia sekarang? Aku memutuskan untuk menanyakan keberadaan Sarah kepada teman temanku, namun tampaknya mereka tidak mengenalnya....

"Siapa tuh gw ga pernah denger ada anak namanya sarah di kelas kita"

"Hmmm.... Akupun tidak pernah mendengar ada anak bernama itu disekolah kita terlebih angkatan kita...."

Kalau gitu nampaknya ga ada cara lain, aku harus mencari informasi tentangnya di internet

"Ehh bro gw pinjem ini sebentar" aku mengambil smartphone david dari tanganya dan memutuskan untuk menggunakanya

"Woi anjir lu mau ngapain Jay, cepet balikin ke gw" David mencoba untuk mengambil kembali HP tersebut dari genggamanku

"Kenapa lu pelit amat sih, gw cuma mau buka (1) Pacebook sebentar" kalau aku mau menyelamatkan sarah dan korban lainnya maka aku harus mulai mencari informasi tentang mereka semua.

"Bukan itu bro, tapi ini kan masih....."

"Jay cepet masukin Hpnya !" tiba tiba bayu menendang kakiku dari belakang

"Ada apa?" tapi semuanya sudah terlambat, tanpa kusadari warna HP david berubah menjadi warna monokrom dan seketika itu juga bulu kudukku merinding

Sepasang tangan tiba tiba muncul dari belakang pundakku, tangan yang diselimuti warna merah darah, salah satu tangan tersebut langsung mengambil Smartphone david dari genggamanku, sementara tangan lainnya langsung menjewer kupingku, itu adalah tangan dari Bu Ayu sang titisan dari Iblis neraka

"Aduhhh...duhhh sakit bu.... Ini melanggar undang-undang perlindungan anak.... Nanti ibu bisa diciduk (2) Kak Seto loh....." aku dengan cepat menjawab namun Bu Ayu tidak berhenti

"Bagus ya udah tidur dikelas, ganggu murid lain, bawa HP ke sekolah lalu melawan guru" kata Bu Ayu sembari menjewer kupingku dan memasukkan HP David ke kantong bajunya

"Bu ayu taa...tapi itu kan HP saya, ini semua salah Sakti Bu, dia menghasut saya untuk bawa HP saya ke sekolah, tolong Bu kasihanilah Saya... Saya hanyalah korban disini..." Kata David sembari memasang tampang muka miris dan menunjuk ke arahku

"jangan khawatir anak anak kalian bisa mendapatkan HPnya balik diakhir semester ajaran" kata Bu ayu sembari berjalan balik ke arah meja guru

"Ohh iya saya hampir lupa, kalian bertiga dihukum berdiri didepan kelas sampai bel pulang sekolah, cepat angkat kaki kalian keluar dari kelas"

"Tapi kan saya tidak ikut serta dalam pelanggaran ini Bu, kenapa saya juga harus dihukum?" jawab bayu dengan cepat menanggapi respon dari Bu Ayu

"Ga ada tapi-tapi, cepat keluar dari kelas"



(Dikoridor ruang Sekolah)


Sialan wanita tua itu selalu menghalangiku, aku selalu benci sama yang namanya kelas matematika dan wanita tua itu membuatku semakin membenci pelajaran matematika, dia menghukum kami untuk berdiri dikoridor kelas sampai jam pulang sekolah.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 12, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Warna Takdir [On Hold]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang