15

5K 561 28
                                    

Dengan dress panjang di bawah lutut, Zanna sudah siap akan datang ke pesta topeng itu

Oops! Această imagine nu respectă Ghidul de Conținut. Pentru a continua publicarea, te rugăm să înlături imaginea sau să încarci o altă imagine.

Dengan dress panjang di bawah lutut, Zanna sudah siap akan datang ke pesta topeng itu. Topeng yang akan digunakannya nanti juga sudah ada. Zanna menatap dirinya di depan cermin. Helaan napas panjang berhembus. "Aku...takut...," gumamnya menatap cermin. Zanna takut kejadian tahun yang lalu kembali terulang.

Zanna memejamkan mata sejenak. "Mereka beda, Anna. Mereka baik, bukan seperti di sana," lanjutnya meyakinkan dirinya agar berani.

Telepon tiba-tiba berbunyi. Zanna yang mendengarnya langsung mengambil di atas meja belajar kemudian, menggeser tombol hijau.

"Halo, Zahra."

"Anna, lo dimana? Gue udah sampai sekolah nih," seru Zahra dari sebrang sana.

"Eh, aku masih di rumah. Tunggu, ya," balas Anna dan langsung menyambar tas kecil serta topeng di atas meja belajarnya kemudian, melangkah keluar dengan berlari kecil.

Helaan napas pelan berhembus. "Ya udah, gue tunggu. Buruan ya, gue di depan pintu aula," ucap Zahra.

"Iya, iya. Aku bakal cepat sampai kok. Maaf, ya, kamu jadi menunggu lama." Anna jadi tidak enak.

"Selow aja, nggak usah buru-buru. Nanti lo kenapa-napa lagi," balas Zahra.

"Iya udah. Aku tutup ya, ini udah mau di jalan," pamit Zanna saat sudah berada di dalam mobil dengan di antar pak Udin.

"Oke, hati-hati." Percakapan berakhir dengan sambungan telpon yang terputus.

Zanna menghela napas pelan dan menatap pak Udin yang sedang menyetir. "Pak agak cepat, ya. Kasihan teman Anna nunggunya lama," ujarnya.

"Siap, non."

Sepuluh menit perjalanan menuju sekolah. Zanna tiba di depan pintu gerbang.

"Terima kasih pak. Nanti kalau mau pulang Anna telpon bapak," ucapnya sebelum keluar dari mobil.

"Baik non." Zanna keluar mobil dan langsung melangkah menuju aula. Di sana, Zanna sudah melihat kakak seniornya yang menjaga di depan pintu aula, Zanna juga melihat ke hadiran Zahra.

"Ra, maaf. Aku lama, ya," ucap Zanna tidak enak.

Zahra tersenyum tipis kemudian menggeleng. "Nggak kok. Yuk! Masuk," balasnya.

Zanna mengangguk dengan menggandeng lengan Zahra. Tiba di depan pintu aula. Kakak panitia langsung menyuruh mereka menggunakan topeng yang di bawa.

Zanna dan Zahra mengangguk dan langsung memakai topeng wajah mereka. Zanna dengan topeng berwarna biru hitam yang terlihat elegan, sedangkan Zahra dengan topeng berwarna hitam. Setelah memakai topeng, Zanna dan Zahra di persilahkan masuk.

Zanna menelan saliva saat masuk keadaan sungguh ramai. Sudah kedua kalinya Zanna datang ke pesta sekolah. Terakhir kali saat SMP kelas dua.

"Tidak dengan pasangan?" tanya seseorang yang juga menggunakan topeng. Sepertinya panitia acara.

BAD BOYUnde poveștirile trăiesc. Descoperă acum