12

5.1K 564 33
                                    

"Pak, bapak pulang aja dulu

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Pak, bapak pulang aja dulu. Anna mungkin agak lama di sini," ucap Zanna sebelum keluar dari mobil.

"Nggak apa-apa non. Bapak tunggu," balas pak Udin. Ia takut terjadi sesuatu pada anak majikannya. Apa lagi anak majikannya baru beberapa minggu berada di Indonesia.

Zanna tersenyum. "Aku nanti bisa telpon bapak lagi kalau mau pulang. Bapak bisa istirahat," ucapnya lagi.

Pak Udin terpaksa mengangguk. "Ya sudah. Non hati-hati, ya. Kalau mau pulang telpon bapak, nanti bapak jemput," pesannya.

"Siap!"

Zanna keluar dari mobil dan melangkah menuju pintu utama rumah teman bundanya. Rumah yang Zanna datangi terlihat mewah dan elegan. Apalagi saat masuk tadi harus melewati taman yang sangat luas. Butuh sekitar tiga menit untuk tiba di pintu utama rumahnya.

"Permisi." Zanna memencet bel pintu rumah dan beberapa detik kemudian, pintu terbuka. Seorang wanita paruh baya terlihat dan tersenyum pada Zanna.

"Nona Zanna?" tanyanya.

Zanna mengangguk. "Iya, mbak."

"Silahkan masuk, sudah di tunggu oleh nyonya," ucapnya membuka lebar pintu utama.

Zanna masuk kemudian, pelayan rumah itu mengantarkan Zanna pada majikannya. "Permisi nyonya. Tamu anda sudah datang," ucap pelayan.

Erina yang sedang menonton televisi langsung menoleh dan tersenyum manis. "Sini, tante udah tunggu kamu," ujarnya.

Zanna mendekati wanita itu dan memeluknya saat wanita itu merenggangkan tangannya untuk minta dipeluk. "Tante kangen banget sama kamu," ucapnya lembut kemudian, melepaskan pelukannya.

Zanna tersenyum. "Bunda titip ini untuk tante," balasnya dan memberikan dua kotak dessert box rasa strawberry dan avocado.

"Kelihatannya enak!" semangat Erina saat melihat isi paper bag yang sudah berpindah ke tangannya.

"Kue buatan bunda pasti enak."

Erina mengangguk dan mengajak Zanna untuk duduk. Tidak lama seorang pelayan datang dengan dua gelas minuman di tangannya. "Silahkan," ucapnya meletakan dua gelas itu.

"Terima kasih, mbak," balas Zanna tersenyum. Pelayan itu mengangguk dan pergi.

Mata Zanna melihat sekitar rumah. "Kamu cari Prince, ya?" tanya Erina tiba-tiba dengan senyuman jahil.

Zanna mengerjapkan mata dan menunduk malu. Erina tertawa kecil dan mengelus surai hitam Zanna. "Dia lagi main sama teman-temannya. Palingan dikit lagi pulang."

Zanna mengangguk pelan. Entah, ia jadi malu karena sudah ketahuan. "Selama Prince main sama temannya,  tante selalu kesepian," ucap Erina.

"Memangnya Prince tidak punya adik atau kakak?" tanya Zanna penasaran.

BAD BOYWhere stories live. Discover now