11

5.3K 584 30
                                    

Harris baru saja selesai mengobati luka di tangan Zanna

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Harris baru saja selesai mengobati luka di tangan Zanna. Kini, tatapannya tertuju pada gadis di depannya. "Lo suka banget nunduk?" tanyanya dengan kedua tangan terlipat di depan dada. Tatapannya begitu datar.

Zanna mengerjapkan mata dan mendongakkan kepala. "Lo. Beda banget sama Zea," lanjut Harris yang membuat Zanna menghela napas dan kembali menunduk, kedua tangannya juga saling bertautan.

"Aku, tau," jawabannya membuat Harris menaikan alisnya.

"Gimana kabar Zea?" tanya Harris lagi mengalihkan topik.

"Kak Zea baik," jawab Zanna jujur. Bahkan lebih baik daripada dirinya yang masih sama dengan kehidupan sebelumnya. Tidak ada yang berubah.

"Gue nggak pernah lihat lo selama Zea di Indonesia?" tanya Harris lagi.

Pertanyaan cowok itu membuat Zanna tersenyum kecil dan menatapnya lembut. "Aku ada di Los Angeles. Dari kecil aku di sana...dan setelah lulus SMP aku di bawa ke sini," balasnya teduh.

Tanpa sadar, tatapan Harris yang tadinya datar berubah lembut. Bahkan matanya seakan terhipnotis dengan tatapan lembut Zanna.

Harris berdehem dan bangun dari duduknya. "Urusan gue udah selesai. Gue tinggal," ucapnya dan keluar UKS.

Zanna mengangguk dengan menatap punggung tegak Harris. Senyuman miris tercetak di bibir ranumnya. "Kamu beruntung, kak. Mereka peduli dan sayang sama kamu," gumamnya lirih kemudian, menghela napas dan turun dari bangkar. Ia ingin menuju kelas. Dikit lagi bel istirahat selesai berbunyi.

Di lain sisi, bangkar UKS paling ujung. Prince Kenaan sedang sibuk dengan kegiatannya yang mengobati lengan Seilla yang memerah.

"Sakit nggak?" tanya Prince dengan perlahan meniup lengan cewek itu.

Seilla menggeleng. "Nggak parah, Prince."

Prince menghela napas dan menyimpan obat ke tempatnya, setelah selesai mengobati. "Kenapa masih baik sama orang yang udah buat lo terluka?" heran Prince.

Seilla berdecak. "Gue yang salah Prince. Bukan dia," balasnya kesal.

Prince mendengkus. "Gue yang nabrak dia karena tali sepatu gue lepas," lanjut Seilla menjelaskan.

Prince menghela napas. "Tapi tetap aja dia salah. Nggak hati-hati," serunya.

"Terserah." Seilla turun dari bangkar. "Gue mau ke kelas," lanjutnya dan melangkah keluar UKS.

Prince mengangguk kemudian, merangkul bahu Seilla dengan santai. "Bareng," balasnya. Seilla hanya membalas dengan deheman.

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
BAD BOYWhere stories live. Discover now