Part 40 (Tangan Seokjin)

548 115 1
                                    

Sabtu sore, Seokjin lagi di halaman belakang. Dia sama Yoongi lagi berkebun. Lebih tepatnya lagi ngerawat taneman strawberry. Lumayan kalo panen banyak bisa dijual. Terus bisa nambah uang saku. Kalo ada untung lebih, biasanya dibagiin ke penghuni kosan.

Awalnya sih mereka cuma iseng. Biar pas senggang nggak cuma mainan hape. Ngomong ke Om Sihyuk pun cuma bercanda. Nggak tahunya malah dibikinin semacam green house buat bikin kebun strawberry mini. Gede tempatnya lumayan juga. Sekitar 5m x 5m. Untung nggak dibikinin 10m x 10m. Bisa remuk tulang mereka. Maklum, pemuda jompo.

"Bang Seokjin! Bang Yoongi!" - Ni-ki

"Alamak bujubuset! Ya ampun Ni-ki! Ngagetin aja. Manggil biasa kan bisa." - Seokjin

"Seru tahu ngagetin abang-abang. Hehe." - Ni-ki

"Tuman lu. Kualat nanti sama yang lebih tua, Ki." - Jiheon

"Aduh! Sakit, anjir! Naboknya santuy dong, Ji." - Ni-ki

"Kalo pelan mah namanya nepuk, bukan nabok." - Jiheon

"Ya tapi jangan di kepala juga. Kalo gua jadi bego, lu mau tanggung jawab?" - Ni-ki

"Nggak. Males banget." - Jiheon

"Sini lu, mau gua slepet." - Ni-ki

"Ckckck, malah pada gelud sendiri. Ngapain lu berdua kemari? Jangan bilang cuma mau ngerusuh." - Yoongi

"Bang Yoongi kok malah berburuk sangka sih? Nggak baik loh." - Ni-ki

"Gua nggak berburuk sangka. Masalahnya tiap hari lu tuh pasti ribut sama penghuni seumuran lu." - Yoongi

"Ya kan seumuran, bukan beda umur. Lagian kita berdua kan jelmaan malaikat. Yakali rusuh." - Ni-ki

"Dih, mencurigakan. Ada udang dibalik bakwan pasti. Ngaku." - Yoongi

"Apaan sih, bang? Dikit-dikit mencurigakan. Kita tuh mau ngebantuin kalian. Kalo nggak mau ya udah. Gua sama Ni-ki mau lanjut tidur. Yuk, Ki." - Jiheon

"Bentar, kalian bilang mau bantu?" - Seokjin

"Iya, bang." - Jiheon

"Ya udah sini kalo mau bantu. Pas banget barusan gua mau cari bala bantuan." - Seokjin

Kedua bocah itu masuk sambil cengengesan. Pake sarung tangan kayak Seokjin sama Yoongi. Terus ngambil peralatan yang sama juga. Keduanya niruin apa yang dilakuin Seokjin ama Yoongi.

Nggak lama Jiheon keluar dari green house. Ngikutin Seokjin yang katanya mau ngambil air. Nggak jauh sih. Cuma ngisi dari kran di samping rumah strawberry.

Seokjin nyuruh Jiheon ngisi duluan. Ladies first gitu. Jiheon mah nurut aja. Kalo nolak, ntar kena sambit uang lagi. Kan Jiheon belom siap jadi orang kaya dadakan.

"Bang, diisi seberapa embernya?" - Jiheon

"Sampe sepertiga ember aja, Ji. Takutnya lu nggak kuat ngangkat." - Seokjin

"Woke." - Jiheon

Jiheon ngisi embernya sampe sepertiga. Setelah itu dia ngangkat embernya. Eh, pas nyoba ngangkat dia kejengkang. Untung Seokjin sigap. Dia ngelempar embernya dan nangkep Jiheon.

"ADUH!" -Seokjin

"AAAAA!" - Jiheon

"Lu gapapa, Ji?" - Seokjin

"Harusnya Jiheon yang tanya gitu. Bang Seokjin gapapa? Ada yang sakit nggak? Tadi kenceng banget jatohnya." - Jiheon

"Santuy, Ji. Gua gapapa kok--argh!" - Seokjin

"Eh? Kenapa, bang?!" - Jiheoni

"Tangan kiri gua sakit. Nggak bisa digerakin. Kayaknya gara-gara nahan jatoh barusan." - Seokjin

Kosan HYBETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang