5

184 22 0
                                    

Seungkwan masih menatap Chan tidak percaya dan Chanyang memahami hal itu langsung terkekeh pelan sedangkan Seungkwan menatap penuhkeseriusan dengan raut meminta penjelasan.

"Aku tak tau apa yang terjadi tapi lebih baik lakukan saja jika tidak ingin mendapat sial," ucap Chan dan dijawab dengan anggukan kepala ragu oleh Seungkwan.

Saat sedang asyik berbincang, Seungcheol datang dan langsung melepaskan seluruh ikatan tali pada tubuh Chan.

"Apapun yang terjadi, tetaplah hidup," ucap Seungcheol dan kembali memberikan senjata milik Chan.

Chan tersenyum dan menceritakan apa yang akan terjadi pada beberapa jam kedepan, Seungcheol mengerti dan segera melakukan perintah Chan.

"SEMUA! WASPADA!" teriak Seungcheol kepada seluruh adik²nya.

"Ada apa?" tanya Jisoo yang baru keluar dari kamar.

"Sesuatu yang menjijikkan," ucap Seungcheol.

Mingyu berdecak kesal, karna ia tak suka jika waktu memasaknya di ganggu namun kondisi saat ini sangat tak memungkinkan untuk merajuk.

30 menit berlalu dan mereka belum mendengar apapun.

"Tetaplah waspada," ucap Seungcheol.

Tak lama dari itu, mereka semua mendengar suara erangan dari arah pintu depan dan belakang. Chan mengawasi dari atap dengan Soonyoung untuk membunuh mayat hidup yang berusaha masuk.

Bersyukur sekali mereka karna hanya ada 3 kamar sehingga mudah bagi mereka untuk menjaga dri segala penjuru.

Seungcheol dan Jun berjaga pada bagian pintu depan dengan sebuah meja besar sebagai tameng mereka.

Wonwoo dan Jihoon berjaga melalui kamar utama karena jendela kamar itu dua sehingga mereka harus menjaga satu sama lain.

Jeonghan dan Jisoo berjaga pada kamar atas walau ruangannya kecil tetapi, Jeonghan tidak bisa membunuh mereka sendirian.

Seungkwan dan Hansol bagian menjaga pintu belakang dengan meja besar sebagai tamengnya.

Seokmin, Minghao, dan Mingyu adalah bagian membagi amunisi sekaligus membantu yang sedang kewalahan melawan mayat hidup tersebut.

'Ggrrr'

'Groaarr'

'Srek'

'Srek'

Sekumpulan makhluk yang menjijikkan bahkan berjumlah lebih dari 1000 itu berjalan dengan langkah terseret, mengelilingi rumah tersebut.

Soonyoung yang melihat makhluk tersebut dari lantai atas rasanya ingin memuntahkan seluru isi perutnya.

''Bbzzt... Jangan tembak sebelum mereka menyadari keberadaan kita." ucap Chan melalui walkie-talkie nya.

Mereka hanya siaga dengan membidik salah satu dari makhluk itu, bahkan senapan sudah siap sedia ditangan mereka.

'Ggrrr'

'Sreekk'

'Groaaaaaaarrr'

'Sial!' umpat Seungcheol dari dalam hatinya karna salah satu makhluk tersebut menyadari keberadaan nya.

"Bzztt... SEKARANG!" ucap Chan melalui walkie-talkie.

Seluruh ruangan dipenuhi dengan suara tembakan dan erangan, para penembak itu sangat fokus. Dan karna 3 orang yg di tugaskan membagi amunisi disibukkan dengan mereka yang membutuhkan bantuan.

Setiap kelompok memiliki 1 tas berisikan peluru.

"SIAL! HYUNG! SEMAKIN BANYAK!" teriak Chan di tengah senyum kesenangan nya.

Soonyoung mengambil granat dan melemparkan granat tersebut ke kerumunan yang lebih banyak.

'Grrr'

'DUAR!'

Soonyoung tersenyum bangga namun tdak mengalihkan pandangannya dari arah target. Mereka terus menembak dan menembak makhluk tersebut hingga habis tak bersisa.

"Apakah perlu kita pergi dari sini? Mencari senjata baru?" tanya Hansol saat mereka sudah memasang pelindung di setiap ruangan yang rawan terkena serangan Zombie.

"Mungkin?" jawab Chan.

Mereka semua menunduk masam, memikirkan bagaimana cara selanjutnya hingga makan malam tiba.

"Lebih baik makan dulu saja," ucap Mingyu yang sudah menyiapkan banyak makanan.

"WAH! Apa ditengah kiamat seperti ini masih ada ayam goreng tersisa, Gyu?" tanya Seokmin dengan nada konyolnya.

"Sepertinya masih ada, Seok," ucap Soonyoung dengan nada penuh teliti dan tatapan yang sangat amat mengundang pukulan.

"Karna seperti yang kau liat sekarang, aku sedang mengorek apakah ayam goreng ini asli atau bukan," lanjut Soonyoung dengan senyum bangga seolah berhasil memecahkan kasus besar.

Yang mendengarkan arguman Soonyoung dengan Seokmin pun hanya merotasi kan matanya dengan malas.

"Jika tidak mau maka untukku saja!" ucap Chan dengan antusias.

"Hey! Tak boleh begitu! Itu tidak adil asal kamu tau!" ucap Soonyoung dan Seokmin secara bersamaan.

"Kimbab kidding?" ucap Seungkwan dengan nada malas.

"Sudahlah makan segera," ucap Jisoo dengan nada datar.

Oke karna si sehat sudah berkata seperti itu maka si gila akan melakukan apa yang dikatakan nya.

"Aku masih berpikir, apakah ada manusia selamat selain kita?" tanya Seokmin pada dirinya sendiri.

"Wah, akhirnya kau bisa berpikir Seok!" ucap Jeonghan dengan antusias.

"Memuji atau mengejek, Hyung?" tanya Seokmin.

"Keduanya~" ucap Jeonghan dan Jisoo bersamaan.

Seokmin sontak memasang wajah memelas meminta untuk ditampol oleh member lain.

"Selesaikan makan kalian lalu setelah itu kita berangkat pergi," ucap Seungcheol.

"Apakah kita tak butuh makanan? Bagaimana kalo kita membuat bekal? Bahan disini lumayan banyak, apa salahnya untuk membawa itu," ucap Seungkwan.

Para member pun berpikir dan menyetujui apa yang Seungkwan katakan dan menyuruh Kim Koki Mingyu untuk membuat bekal.

"Chan, kau tak apa? Bagaimana bekas gigitannya? Apakah masih sakit?" tanya Jeonghan dengan hati-hati.

Chan pun menoleh ke arah hyungnya, dan err jangan lupakan tulang ayam yang masih dia gigiti.

"Ehe tak apa hyung, sudah membaik," jawabnya dengan senyuman.

"Syukurlah..." ucap Seungcheol dan di angguki oleh member lainnya.

Zombie Apocalypse {SVT}Where stories live. Discover now