4

197 25 0
                                    

"Apa yg terjadi?" tanya Mingyu, yang langsung dijawab dengan gelengan kepala tanda mereka tidak tahu apa yang terjadi di dalam sana dan hanya helaan napas pasrah yang terdengar. Mereka semua kalut dan tiba-tiba saja pintu ruangan terbuka memperlihatkan sosok Lee Chan dengan pakaian berantakan dan berlumuran darah.

"Apa yang terjadi? Kenapa kau seperti itu, Chan? Kenapa?" tangisan Jeonghan pecah seketika.

"Lebih baik ikat aku sebelum aku berubah sepenuhnya, ada tali di dalam ruangan itu. Tolong kumohon," ucap Chan.

"Rumah ini aman, kalian bisa ber istirahat sekarang," lanjutnya, Chan tersenyum dan menghela napas lega dia merasa tenang karna para kakaknya dapat beristirahat dengan tenang tanpa gangguan makhluk menjijikkan itu.

Wonwoo dengan berat hati segera mengambil tali yang Chan maksud dan mulai mengikat tangannya.

"Jika kau berubah esok hari, maka jatah makanmu untukku!," ucap Seungkwan dengan tangisan menusuk.

Chan hanya tersenyum menanggapi semuanya. Mereka belum siap dan takkan siap jika harus kehilangan salah satu anggotanya, sungguh mereka tak mau Chan menjadi monster.

"Ugh," rintih Chan.

"A-aku akan duduk disini, jangan lupa ikat kakiku," ucap Chan dengan wajah pucat pasi.

Wonwoo pun mengangguk dan mulai mengikat sang maknae dengan airmata bercucuran.

Hening~

Mereka takut, emosi, marah, sakit, kecewa, dll karna tak bisa melakukan sesuatu untuk menyelamatkan maknaenya.

Chan hanya menundukkan kepalanya, jangan lupa erangan sakit yang keluar dari mulutnya.

"Lebih baik kita makan saja dulu walau hanya sedikit karna aku yakin kalian lapar," ucap Mingyu yang mulai berjalan ke arah kulkas dan mengolah bahan yang ada.

Saat sedang asyik dengan urusan nya masing-masing, Jihoon berteriak keras sekali.

"CHAN! DIA, DIA MEMUNTAHKAN DARAH!," ucap Jihoon yang langsung berhambur ke arah sang adik.

"Bertahanlah kumohon," ucapnya sembari memeluk Chan yang sudah melemah bahkan nafasnya pun sudah tersengal-sengal.

"Aku menyanyangi kalian," ucap Chan lalu menutup matanya.

Mereka semua mundur, Mingyu sudah siap dengan pistol yang membidik kepala Chan. Jihoon dan yang lainnya siaga sembari meneteskan airmatanya.

10 menit berlalu namun Chan tak melakukan pergerakan apapun.

"Kumohon kembalilah, Chan," gumam Soonyoung yang sangat berantakan.

"Ugh," lenguh Chan dan para penghuni yang menyaksikannya langsung bersiaga dan takut kalau akan ada hal buruk yang akan terjadi.

"H-halo," ucap Chan dengan kondisi yang berbeda lebih terlihat tenang dari sebelumnya, sedangkan yang lain masih tidak bisa mempercayai semua ini bahkan airmata masih mengalir dimata mereka.

"Aku masih hidup kalian tahu? Sungguh keajaiban. Hey Hyungdeul berhentilah menangis, aku masih hidup ini bukan ilusi ini sungguhan.," ucap Chan dengan kekehan.

"K-kau?," Jisoo syok dan menuding Chan dengan tatapan tidak percaya seolah dia baru saja disiram se ember air es.

B-bagaimana bisa? A-apa yang terjadi?" tanya Jun dengan nada yang terbata-bata.

"C-chan sungguh ini kau? Bagaimana kami bisa percaya? Apa yang kau lakukan?" tanya Hansol.

"Sungguh, ini aku hyungdeul ini aku Lee Chan.," ucap Chan menyakinkan.

"Bagaimana kami bisa tau bahwa itu kau? Bagaimana?" tanya Wonwoo penuh selidik.

"Chan nugu aegi?" tanya Jeonghan.

"Jinjja? Kenapa harus pertanyaan itu? Cih Jeonghan hyung aegi," jawab Chan dengan nada malasnya.

"Yap ku yakin dia adalah Chan," ucap Jeonghan dengan senyuman cerah bak matahari di pagi hari.

"Mau kulepaskan tali itu?" tanya Soonyoung.

Chan menggeleng kan kepalanya.

"Tidak, jangan mudah percaya ikat saja aku seharian namun jangan biarkan aku mati kelaparan.," ucap Chan yang langsung mendapatkan anggukkan paham dari yang lain.

Waktu terus berlalu, namun Lee Chan tidak menunjukkan perubahan sama sekali.

"Hei? Apakah kau merasa aneh?" tanya Seungkwan sembari membawa segelas coklat panas.

Chan menoleh, menatap mata Seungkwan lalu menggelengkan kepalanya pelan.

"Sejauh ini, aku baik² saja dengan penampilan seperti ini ahaha," jawab Chan dengan nada pelan.

"Maafkan kami," ucap Seungkwan dengan nada penuh penyesalan seolah habis membantai satu keluarga, gurat wajah penuh rasa bersalah menyelimuti nya.

Chan menggelengkan kepalanya pelan dan menatap mata Seungkwan seolah berkata 'aku baik-baik saja sudah kubilang.'

Saat sedang asyik mengobrol, Chan duduk dengan tegap.

"Kwan hyung, kau percaya padaku?" tanya Chan.

Seungkwan menganggukkan kepalanya. Chan tersenyum dan menundukkan kepalanya.

"Lindungi seluruh pintu dirumah ini, aku mendengar suara langkah kaki terseret-seret dari arah depan.," ucap Chan yang lebih seperti perintah.

Seungkwan menoleh ke arah Chan dan menatap maknae itu dengan tatapan bertanya-tanya.

"Maksudmu? Bagaimana bisa?" tanya Seungkwan.

Zombie Apocalypse {SVT}Where stories live. Discover now