Chapter 2: Strong

56 57 34
                                    

Please vote dan commentnya jusseyo🙏🏻


"Kau telat lagi? Atau dipecat lagi?" Sapa seorang wanita yang merupakan pelanggan tetap dicafe tempat vinka bekerja, pelanggan yang setiap hari selalu menggoda vinka jika ada kesempatan

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Kau telat lagi? Atau dipecat lagi?" Sapa seorang wanita yang merupakan pelanggan tetap dicafe tempat vinka bekerja, pelanggan yang setiap hari selalu menggoda vinka jika ada kesempatan.

"Apa kau tidak ada pekerjaan lain, selain menggangguku im?"

"Sudah kubilang jangan menyebut margaku diluar rumah, kau ingin kupecat!!" Im Hari namanya, seorang wanita yang memang statusnya sebagai bos dari salah satu pekerjaan yang vinka miliki, hari adalah teman pertama vinka dikorea, sekaligus orang yang vinka anggap sebagai malaikatnya, karna hari lah yang menolong vinka disaat dia sedang menangis duduk dibawah pohon, tak tahu harus kemana, dengan mencarikannya tempat berteduh dan memberikannya pekerjaan sebagai baby sitter untuk mengurus anaknya yang menyandang disabilitas. Ya hari itu seorang single parent.

"Tidak perlu berteriak im, aku sudah berhenti kerja disini, saudara si pemilik sudah pulang dari ilsan dan akan bekerja disini lagi, hah memang nasibku yang menjadi karyawan pengganti" Menyenderkan punggungnya pada kursi cafe, vinka memejamkan mata sembari memijit pelipisnya yang berdenyut.

"Kalau begitu nanti jemput lala saja, aku ingin pergi berbelanja dengan teman-temanku, sekalian mungkin aku tak akan pulang malam ini. Lala nginap diflatmu saja"

"Lagi? Kau kan tau nanti sore aku ada pekerjaan--"

"Berhenti sajalah, sudah kubilang berapa kali, kau bisa mati jika terus menerus bekerja dari satu tempat ke tempat yang lainnya, kau butuh istirahat, aku akan menaikkan gajimu" Hari memotong ucapan vinka tanpa mempedulikan tatapan tajam perempuan dihadapannya itu.

"Baiklah aku akan berhenti, tapi kau berjanji akan menaikkan gajiku kan? Lagi pula mengurus lala itu menyenangkan, dan juga itu tidak melelahkan, call"

"Call. Aku pergi ya, setelah ini kau mau langsung pulang atau kemana? Kalau langsung pulang, segera jemput lala ya, dia pasti bosan dikamar. Hah jelas saja anak itu cacat" Terkekeh pelan sambil membayangkan anak satu-satunya hanya terbaring dikasur sepanjang hari, akan sulit untuknya bergerak karena memang anaknya hari itu seorang gadis penyandang disabilitas.

"Yaa im hari! Bisakah kau sedikit menghargai anakmu? Kau tidak tau dia sedang belajar menulis dan menggambar untuk ditunjukan padamu"

"Kau tau, aku tidak peduli, karena dia hidupku hancur, dibuang oleh keluarga, ditinggalkan kekasih yang sudah membuatku melahirkannya hanya karna dia cacat! Kalau hanya bodoh aku bisa saja bersyukur karena memang dia itu lucu, tapi ini? Sudah lumpuh, buta pula, bukankah dia menyusahkan"

Vinka mendengus mendengarkan perkataan wanita didepannya, memang wanita ini tidak pernah menyayangi putrinya itu, alasannya karena gara-gara dia, kekasih yang berniat menikahinya karena ingin bertanggung jawab atas putri mereka itu tiba-tiba menghilang entah kemana setelah mengetahui bahwa anak yang dilahirkan hari cacat, lalu hari dibuang oleh keluarganya akibat merusak reputasi baik keluarga mereka, itulah mengapa dia sangat membenci keluarganya. Masih untung hari itu kaya raya, saat dibuang keluarganya pun dia masih punya pekerjaan tetap dikantornya yang semakin lama jabatannya semakin tinggi dan tabungan yang jumlahnya tidak sedikit, itulah mengapa hari bisa menolong vinka saat gadis itu kesusahan, membayarkan uang sewa pertama flatnya dan memberikan sedikit uang makan untuk vinka dengan syarat mengasuh anaknya itu.

Life Goes On || JJKWhere stories live. Discover now