Blower's Daughter - Damien Rice
June memetik jari-jemarinya pada bilah senar gitar miliknya, lalu menyenandungkan lagu yang belakangan ini suka sekali ia dengarkan, lagi. Karena sewaktu dirinya masih dekat sekali dengan mas Bobby-nya yang sedang menyebalkan itu, sebenarnya ini adalah lagu yang wajib mereka nyanyikan, atau lebih tepatnya mereka teriakkan ketika dirundung macet atau memang, ya, sedang gatal saja ingin menunjukkan kebisaan masing-masing dalam bernyanyi, yang kebetulan sekali memang memiliki suara yang bisa dibilang sangat merdu untuk ukuran laki-laki.Penampilan mereka boleh berbeda, namun selera musik mereka yang hampir sama membuktikan bahwa ini adalah salah satu faktor mereka betah tinggal, dan saling melengkapi.
And so it is just like you said it should be
We'll both forget the breeze
Most of the time
And so it is the colder water
The Blower's Daughter
The pupil in denialI can't take my eyes off of you
I can't take my eyes off you
I can't take my eyes off of you
I can't take my eyes off you
I can't take my eyes off you
I can't take my eyesDid I say that I loathe you?
Did I say that I want to
Leave it all behind?Bukan tidak lagi mau ambil peduli oleh laki-laki itu, namun rasanya kali ini Bobby sudah sangat keterlaluan sekali, sungguh.
Dan ia sedang tidak ingin meminta maaf. Karena sudah cukup rasanya kemarin-kemarin dirinya menjadi tak waras ketika laki-laki itu terang-terangan menghindar.
Dia bahkan bisa lebih dari Bobby yang mendiamkan dirinya.
Namun semuanya buyar ketika Hanan menghubunginya, menanyakan apakah Bobby kerumahnya, mengatakan sesuatu tentang dirinya dan Doni yang terpaksa jujur, jujur tentang apa June tidak terlalu mendengar karena begitu kerasnya suara musik sebagai backsound percakapan mereka tadi.
Seperti yang June bilang diatas, ia tidak mau peduli lagi.
Seburuk-buruknya dirinya pernah mengambil kesempatan dalam kesempitan, atau pernah sangat tersipu ketika Bobby mengatakan perasaannya walau sedang tidak sadar kala itu, namun jelas dihindari dan tidak mau bertemu dirinya selama hampir dua minggu membuatnya sudah cukup hilang kesabaran.
Apa-apaan?!
June beranjak dari duduknya, melangkah ke arah dapur, dan lalu melihat sebuah kotak kayu yang berisikan sebuah botol Whiskey yang kapan lalu itu sengaja sekali dibelikan oleh Bobby. Tanpa ragu, mumpung orang tuanya tidak akan pulang malam ini, lalu ia mengambil gelas bening yang biasa ia pakai minum, kemudian mengambil beberapa cube es batu dari dalam freezer lemari pendingin, dan mengambil botol whiskey tadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lucky Man - Koo Junhoe & Kim Jiwon [END]
FanfictionSebenarnya tidak ada yang istimewa. Ini hanya tentang seorang anak laki-laki yang gemar sekali bermain gitar bernama June Jeremiah, besar dengan panggilan June, tumbuh menjadi anak yang periang, penuh dengan kebahagiaan, berkepribadian menyenangkan...