17. Fatur, Farhan dan Saka

313 48 8
                                    

"Ga nyangka banget bisa ketemu bidadari di gramed."

"Apaan sih Tur." Acha terkekeh.

Cowok yang Acha tabrak di gramed itu adalah Fatur si Ketua Osis.

Mereka sekarang sedang berada di sebuah kafe di dalam mall.

Acha tampak sedang menikmati red velvet nya. Ini adalah minuman kesukaan Acha. Dan ini sangat enak.

"Suka banget ya sama red velvet?" Tanya Fatur yang tersenyum senyum memperhatikan Acha.

"Suka bangettttt" Jawab Acha antusias. "Mau coba?"

"Emang boleh?" Tanya Fatur kegirangan.

"Boleh lah, lo tinggal pesen aja sama mbak mbak nya."

"Gue kira gue nyobain punya lo An."

Mohon maaf nih, tadi Fatur sudah kegeeran. Dia kira dia akan mencoba milik Acha. Eh tau tau nya malah disuruh pesan lagi. Huft

"Enak aja, ga boleh dong satu sedotan dipake berdua."

Fatur terkekeh. "Iya An, gue becanda tadi."

****

"Kak yang nomor lima belas jawabannya gini bukan?"

"Mana gue liat?"

Saka mengambil buku yang diberikan oleh Rivania. Adik kelasnya yang sedang Saka bimbing.

Mata Saka bergerak kesana kemari memeriksa jawaban dengan teliti. Itu membuat Rivania memandang Saka tanpa berkedip. Rivania sangat mengagumi Saka saat ia pertama kali melihat Saka keluar dari Lab Matematika. Dan tidak menyangka sekarang Saka menjadi pembimbingnya.

"Gimana Kak?"

"Jawaban lo udah bener. Berarti lo langsung paham apa yang gue jelasin tadi." Saka mengembalikan buku itu kepada Rivania.

Rivania tersenyum senang. Bagaimana tidak langsung paham, jika yang menjelaskannya adalah Saka.

"Gue rasa bimbingan hari ini sampe sini aja. Udah sore banget juga." Saka melirik jam tangan yang melingkar di lengannya. Pukul 17.00

"Iya Kak, makasih atas bimbingan hari ini." Rivani tersenyum hangat.

Saka meresponnya dengan anggukan. Setelah keduanya merapihkan buku, mereka berdua keluar dari Lab Matematika.

"Kak Fatur publikasiin pacarnya." Gumam Rivania ketika melihat postingan IG milik Fatur di beranda instagramnya.

Namun sesuatu membuat kening Rivania mengerut. "Bukannya ini cewek yang tadi sama Kak Saka ya?" Gumamnya lagi.

Sayangnya, telinga Saka sangat tajam. Gumaman awal pun bisa Saka dengar, hanya saja Saka tidak tertarik. Namun gumaman selanjutnya,

"Cewek yang sama gue?" Saka menolah kepada Rivania.

"Iya Kak, coba Kakak liat. Takutnya aku salah." Rivania memperlihatkannya kepada Saka.

Seketika raut wajah Saka berubah. Api cemburu seolah berkobar dalam dadanya. Maybe.

Setelah memastikan dengan benar, Saka dengan cepat merogoh saku celananya. Mengambil ponsel.

Saka : serlok buruan!

Setelah pesannya terkirim, Saka berpamitan kepada Rivania untuk pulang lebih awal.

Protective God (ON GOING)Where stories live. Discover now