"JAFRAN GUE SUKA SAMA LO!"

"Jaf, nih makan bekel. Gue udah kenyang. Lo pasti belum sarapan kan?"

"Jafraaannn lo kenapa semalem gak sekolah? Sakit ya? Ini ada tugas dikasih bu Aina. Catet kek daripada kena hukum."

"Jafran lo udah suka gue belum?"

"Jaf, masa lo gak pernah lirik gue sedikitpun?"

"Jaf tau gak? Gue gak bisa tidur satu malaman gara-gara lo gak bales chat gue."

"Jafran...."

"Yan, udah tau Jafran sama Siska pacaran?"

"Yan, Jafran gak pernah suka sama lo!"

"Yan, jangan rusak hubungan mereka."

"Yan, masih banyak cowok lain! Kenapa harus Jafran!?"

"Yan, Siska cemburu karna lo deket-deket Jafran terus."

"Yan, Siska sama Jafran berantem gara-gara lo."

"Selamat Yana, akhirnya Jafran dan Siska putus. Seneng kan?"

Dan kalimat yang tidak akan pernah Yama lupakan, dimana Jafran melampiaskan amarahnya pada Yana hari itu. Sampai-sampai Jafran kelepasan menampar pipinya hingga sudut bibir Yana terkoyak sedikit. "Gue baru sadar lo lebih rendah dari sampah!"

"Tapi jangan dianggap serius ya, Lia? Soalnya cerita tentang gue dan Jafran itu udah kadaluarsa dari berbulan-bulan yang lalu." Kata Yana memperingati.

Lia mengangguk, "Iya."

Dengan begitu, Yana menarik napas dalam-dalam. Bagaimanapun juga Lia adalah sahabat mereka. Sangat aneh jika masalah Yana disembunyikan terus-menerus.

"Banyak orang bilang, cinta pada pandangan pertama itu dusta. Gue percaya. Tapi setelah ketemu sama Jafran, gue mengubah pemikiran dangkal itu. Buktinya, saat pertama kali gue liat dia di antara siswa lain, gue udah mulai tertarik sama dia. Waktu itu MOS, dan akhirnya gue tau kalo nama dia itu Jafran. Jafran Affandra."

"Sampe akhirnya kita satu kelas. Gue seneng bukan main. Gue milih menyukai diam-diam aja daripada dia tau terus menjauh kan?"

"Tapi semakin lama gue makin sadar kalo Jafran dan Siska itu deket. Sebelum terlambat, gue milih buat nunjukin terang-terangan rasa suka gue sama dia. Gak peduli sama responnya bakal gimana, yang penting gue udah berusaha."

"Gak berapa lama gue tau Jafran dan Siska pacaran. Tau apa yang gue lakuin? Gue masih ngejar dia. Masih nunjukin rasa suka gue yang makin hari makin besar. Sampe akhirnya Jafran dan Siska putus. Jafran ngelampiasin marahnya sama gue bahkan nampar pipi gue. Dan sejak saat itu gue milih jaga jarak sama dia."

"Gue bukan cewek yang ada di wattpad-wattpad. Gue masih punya hati. Dan hati gue sakit banget pas dia bilang kalo gue lebih rendah dari sampah."

"Itu aja sih." Kata Yana sebagai kalimat penutup. Mata terlihat Yana berkaca-kaca, namun bibir mungilnya tersenyum. Seolah tidak lagi menjadi masalah di hidupnya.

Move OnTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang