Morisuke Yaku

1.4K 181 11
                                    


Bukankah ini keterlaluan? Aku tidak pernah menonton pertandingan apapun, namun sekalinya pergi menonton aku terpisah dari Hime-san dan tersesat.

Aku mengirim pesan kepada Hime-san, dan berharap dia akan menjemputku. Hime-san mengajakku, atau lebih tepatnya memaksaku ikut menonton pertandingan bola voli laki-laki karena dia ingin menunjukkan bahwa tim sekolah kami kuat. Dia bahkan terang-terangan mengatakan padaku kalau dia naksir dengan kapten tim bernama Kuroo Tetsuro.

Aku menunggu Hime-san di dekat mesin penjual minum otomatis yang ada disana. Sambil berkali-kali memeriksa ponselku, dan menghela nafas setelahnya karena tidak ada balasan dari Hime-san. Sebenarnya tidak apa-apa kalau aku tidak menonton, aku hanya tidak ingin tersesat seperti ini.

Orang-orang sepertinya antusias sekali ingin menonton pertandingan, orang sepertiku seharusnya tidak ada disini dan merusak pemandangan. Aku berpikir untuk pulang ketika seorang laki-laki dengan seragam voli berwarna merah bertuliskan Nekoma mendatangiku. Ah ternyata seragam sekolah kami berwarna merah.

“Hei, butuh bantuan?”

“Eh, Morisuke-san?”

“Canggung sekali, aku sudah bilang kan kau bisa memanggil namaku. Nama keluargaku terlalu panjang.”

Aku diam. Aku dan Morisuke-san memang sudah kenal cukup lama, tapi hanya sebatas sebagai teman Hime-san, sepupunya. Jadi tidak mungkin aku bisa memanggil Morisuke-san dengan akrab.

Morisuke-san menghela nafas, “Terserah kau saja lah. Apapun yang membuatmu nyaman.” Morisuke-san tersenyum, aku jadi lega. Kupikir dia akan marah.

“Nah, karena aku sudah menemukanmu, lebih baik aku mengantarmu ke Hime-chan. Dia di tribun penonton bersama Akane-chan dan rombongan dari sekolah.”

Aku mengangguk, kemudian Morisuke-san mengantarku. Aku mengikuti Morisuke-san dengan banyak pertanyaan dalam pikiranku. Morisuke-san yang sedang bersamaku terlihat berbeda dengan Morisuke-san yang biasanya, atau hanya perasaanku saja ya? Apa karena seragam volinya?

“Ada apa? Kenapa kau melihatku seperti itu? Apa ada sesuatu yang aneh?”

Aku menggeleng, “Aku lupa kalau Morisuke-san adalah anggota tim bola voli.”

“Yah, aku memang tidak terlalu terkenal karena tidak pernah mencetak poin. Tapi selama aku masih bisa menyentuh bola, aku akan mendukung anggota tim dengan baik.”

“Maafkan aku. Aku tidak bermaksud untuk—“

“Tidak apa-apa, tidak usah dijelaskan. Nah, sepertinya kau harus mencari Hime-chan sendiri, aku harus kembali ke tim, karena sebentar lagi pertandingan akan dimulai.”

“Baiklah, terimakasih Morisuke-san.”

Aku mengucapkan terimakasih, sambil sedikit membungkuk untuk sopan santun, namun tanpa diduga Morisuke-san mengelus kepalaku.

“Tolong dukung kami ya. Sampai nanti.”

Setelah itu Morisuke-san pergi, sedangkan aku turun ke bagian depan bangku penonton dan menemukan Hime-san sedang bersama adik dari Yamamoto-san, Akane-chan.

“Oh, kau sudah sampai? Maafkan aku. Aku terlalu bersemangat sampai tidak sadar kalau kau terpisah dariku. Jadi aku langsung meminta tolong Yaku untuk mencarimu.”

“Tidak apa-apa, tapi jangan tinggalkan aku lagi. Aku tidak pernah menonton pertandingan, Hime-san. Jadi aku tidak biasa dengan keramaian seperti ini.” Hime-san terlihat murung, tapi mau bagaimana lagi, aku harus mengatakan padanya dengan jelas agar dia bisa sedikit memikirkan keselamatanku.

“Apa kabar Akane-chan? Aku tidak begitu tahu tentang bola voli, jadi mohon bantuannya.”

“Kabarku baik. Senpai tidak perlu khawatir, jika ada hal yang ingin Senpai tanyakan, Senpai bisa menanyakannya padaku.”

Haikyuu RomanceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang