Spin 7

2.7K 374 52
                                    

Spin
Syfaaxx
Haikyuu © Haruichi Furudate

Warning! OOC! TYPO!

Suna mengusap-usap kasar kedua lengannya, ia memeluk tubuhnya sendiri. Kenapa terasa sangat dingin? Padahal sejak tadi ia tidak merasakan kedinginan.

Suna tidak sadar telah berjalan keluar di musim dingin dengan hanya memakai kaos putih lengan panjang dan celana pendek hitam.

Padahal jarak antara tempat ia bertemu pasangan itu dengan rumahnya tidaklah dekat. Apa ia tadi menaiki bus seperti sekarang ini?

Suna tidak dapat mengingatnya.

Beberapa waktu yang lalu, ia hanya memikirkan satu orang yang telah memporak porandakan seluruh jiwa nya.

Tapi sekarang, ia sudah menguatkan tekatnya untuk mengunjungi rumah kekasihnya. Jangan protes, tidak ada kata putus diantaranya mereka.

Namun sebelumnya ia harus membenahi diri dulu, tampil mempesona dihadapan Osamu.

"Bocchama! Jangan berlari! nanti jatuh-"
Suara wanita tua menginterupsi Suna yang sendang terburu-buru menaiki tangga menuju kamarnya.

"Aku sedang dalam misi khusus!"

"Misi khusus apa?!" Suna tidak menjawab, ia sudah terlanjur menutup pintu kamarnya.

Sepuluh menit, waktu yang terbuang untuk mandi. Dan sekarang ia mengacak-acak isi lemari mencari setelan yang bagus.

Ia bahkan mengeluarkan semua isi lemarinya dan meletakkan nya di kasur. Sial, tidak ada yang bagus. Ia menggerutu sendiri menatapi pakaiannya yang hampir semua berwarna hitam putih.

"Saki-san, apa kaa-san ada di rumah?"

Suna berteriak di depan pintu bertanya pada asisten rumah tangganya yang ada di dapur. "Iya, ada di ruang kerjanya." Jawabnya.

Orang tuanya memiliki ruang kerja masing-masing yang kedap suara. Tidak heran jika mereka berteriak namun tidak terdengar.

"Bocchama! jangan berlari!"

.

.

"Kaa-san, aku masuk-" Suna membuka pintu ruangan kerja sang Mama tanpa mengetuk.

"Kita lanjutkan nanti-" Suna Hikari menutup teleponnya ketika mendengar suara anaknya. "Rin, Kenapa terburu-buru? Dan kenapa membawa pakaian-pakaian itu?"

Suna menaruh 3 setelan baju di atas sofa. "Tolong pilihkan untukku, aku sangat pusing-" keluh dan pinta Suna.

Suna Hikari menatap anaknya bingung. "Memang kau mau kemana?"

"Bertemu Osamu-"

"Sudah berbaikan?"

Suna mendadak lemas "belum-" jawabnya.

Sang Ibu tersenyum lembut dan mengusap rambut anaknya. Wanita itu menatap kain kain yang tertata di sofa. "Aku rasa pakaian-pakaian ini tidak ada bedanya. Semua berwarna hitam."

"Benar, tapi hanya warna-warna itu yang aku punya. Apa aku perlu membeli baju yang baru? Tapi waktunya tidak akan cukup. Aku perlu membeli makanan juga"

"Yang benar saja, bukankah baju ini belum ada satu bulan di lemari mu? Kau bahkan belum sempat memakainya"

"Bagaimana jika Osamu tidak suka dengan ku karna pakaianku?"

Suna Hikari memutar malanya jengah "apakah Osamu pernah protes tentang pakaianmu?".
Suna menggelengkan kepalanya.

"Nah itu dia, Sudah, pakai ini saja-" Sang Ibu mengambil salah satu pakaian yang ada dan memberi nya pada Suna. "Pergunakan waktumu sebaik mungkin dan berbaikan dengannya. Kaa-san lelah melihat mu murung terus seperti tidak ada jiwa" Lanjutnya.

SpinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang