2. B

1.3K 138 8
                                    

Jangan lupa Vote dan Komentarnya
Karena gw suka notif kalian vote dan komentar hahaha 💙
.
.
.
.
.
.

Belajar tentang matematika mungkin Wendy ahlinya, tapi belajar tentang gerakan tubuh dia masih berusaha melatih itu  dengar usaha yang lebih dibandingkan dengan berhitung.

Sudah seminggu masa promosi The Red berjalan. Dari 7 hari dalam 1 minggu, mereka melakukan masa promosi tanpa hari terlewat.

Latihan vocal setelah pulang dari sebuah acara, melakukan pemanasan dance sebelum acara dimulai. Inilah keseharian Red Velvet, girl grup termuda dari agensi SM Ent.

"Oppa, biarkan seulgi tidur sebentar. Acaranya kan mulai 10 menit lagi" Wendy menarik lengan managernya.

"Baiklah. Aku beri 5 menit oke ?" Melepaskan Wendy dan berbalik ke kursinya.

Kang Seulgi si Beruang. Kemampuan tidurnya memang patut diacungi dua jempol, bagi mereka tidur adalah hal yang sulit didapatkan ketika masa promosi tiba.

"Joy seberapa bagusnya yang kamu lihat di hp ?hal seperti apa yang bisa membuatmu tersenyum seperti itu ?" Irene mengintip dari balik bahu Joy.

"Ahhhh unnieee"

Joy berbalik dan dikejutkan dengan wajah Irene di depannya.

"Kamjagia !!"

Sesegera mungkin dia mengunci hpnya. Mata Irene dengan cepat menangkap momen itu, melirik tajam kearah hp Joy dan kemudian merebutnya.

"Bukan apa-apa unnie !!, kembalikan hpku" kata Joy dengan merengek.

"Baiklah, tapi biarkan aku melihat hpmu dulu Joy" kata Irene dengan tenang.

Joy tidak menjawabnya, alih-alih menatap Irene dia memilih menatap Wendy di kursi lainnya. Namun Wendy hanya merespon dengan meletakan jari di bibirnya dan menunjuk Seulgi, isyarat untuk Joy agara melirihkan suara mengingat Seulgi sedang tertidur.

"Tapi unnie, ini benar-benar bukan hal yang penting. Aku hanya tersenyum melihat gambar tadi, unnieeee. . Kembalikan hpku"

Yeri tertawa tanpa suara melihat mereka beradu mulut.

"Ok, aku tidak akan jauh melihat hal yang menurutmu tidak bisa aku lihat. Tapi aku disini sebagai leader di grup ini aku hanya mengingatkanmu untuk berhati-hati suatu saat nanti Joy" Irene mengelus kepalanya dan kemudian duduk disamping Wendy.

"Wooooo. . . Irene unnie mengeluarkan kartu leadernya, ingat Joy unnie "hati-hati"" Yeri membuat tanda kutip dengan jarinya dan kemudia tertawa.

"Kamu juga hati-hati Yeri, kita tidak akan pernah tau apa yang akan kita hadapi di depan sana. Dan kamu Joy apakah kamu mau sebuah kebahagiaan lagi ?" Kata Wendy mencoba mengembakikan suasana.

Wendy menatap Joy yang sudah membisu. Mengangkat satu alisnya, dia menanyakan hal apa yang bisa menjadi kebahagiaanya.

"Bangunkan beruang ini untukku"

Sesuai dugaan, Joy langsung menyeringai mendengar tawaran Wendy.

"Yerimaa apakah kamu punya ide untuk beruang kesayangan kita ini ?"

Yeri memejamkan mata, membayangkan semua rencana yang bisa dia buat di tempat menunggu berukuran 4x6 m² dengan sofa panjang dan beberapa kursi ini.

"Tidak, tidak cukup waktu untuk membuat semuanya sempurna"

"Ahhh tidak menarik"

Dengan penyesalan karena gagal membuat lelucon membangunkan Seulgi. Joy hanya menggoyangkan badannya dan seketika itu Seulgi bangun dari tidurnya. Namun, jika dilihat lebih jelas itu seperti dorongan dan tarikan yang terlihay jelas dan kuat. Siapapun yang mendapatkan itu sudah tentu bangun bahkan beruang nyata yang sedang hibernasi.
Akhirnya mereka berhasil tampil dengan kesan ceria dan semangat, walau yang sebenarnya pada saat itu adalah hal yang melelahkan. Tetapi bagi para Idol, mendengar fans mereka bahagia karena kerja keras yang mereka bawakan adalah hal yang lebih membahahiakan dan menjadi sumber semangat tambahan.
.
.
.
.
.
.
"Ahhh akhirnya kita akan libur, aku akan nongkrong dengan saeron nanti malam. apakah unnie libur ?" Kata Yeri kepada Wendy.

 FOR YOU Donde viven las historias. Descúbrelo ahora