"berarti hari ini kita dapet pj dong" ratu mulai menengahi, sontak kedua sahabat alvano ikut menyetujui pernyataan ratu.

"btw, Congratulation buat kalian berdua. Cocok, juara 1 dan 2 pacaran. Gimana keturunan kalian besok ya" ratu mengkhayalkan bagaimana alvano junior kelak, jika bersama alletha.

Tidak menunggu lama, alvano meninggalkan kantin. Sepertinya, ia bosan mendengar ocehan kedua sahabatnya. Ia memilih pergi dari kerumunan itu.

"vano, kok pergi sih!", teriak alletha melihat kepergian alvano dari kantin. Alletha segera mengejar alvano.

"vano, lo budek apa gimana sih" alletha mulai lelah mengejar alvano, laki laki itu berjalan sangat cepat.

"finally" nafas alletha naik turun, ia akhirnya bisa mengejar alvano. Ia mensejajarkan langkahnya dengan alvano.

"jalannya pelan-pelan aja, gak ada yang ngejer pak" sindir alletha yang tidak bisa mengimbangi langkah alvano.

"ngapain lo ikutin gue sih!" alvano mulai buka suara, ia terlihat risih di ikuti terus oleh alletha.

"mau kemana?" tanya alletha penasaran. Ia mengikuti alvano hingga parkiran.

"pulang" sahut alvano cuek. Mereka memang diizinkan pulang, meningat hari ini mereka sudah melalui rentetan lomba di tingkat nasional. Jadi, mereka dibebaskan dari jam sekolah. Lagipula mereka juga sudah mengharumkan nama sekolah hingga tingkat nasional.

"ikut" alletha tidak menunggu jawaban atau persetujuan dari pemilik motor, ia langsung saja naik.

"siapa yang izinin lo naik ke motor gue" alvano tidak terima dengan tindakan alletha yang selalu semaunya saja.

"terserah gue, lagian apa salahnya numpang sama pacar sendiri" alletha tersenyum tanpa rasa bersalah sedikitpun.

"siapa bilang kita pacaran" sanggah alvano kembali.

"setelah mengklaim, menimbang, dan memutuskan, lo itu pacar gue" cengir alletha.

"dasar semaunya aja" tukas alvano cuek. Ia tidak akan menang jika berdebat dengan alletha, ia selalu saja memiliki jawaban atas pernyataan alvano.

Alvano melajukan motornya dengan kecepatan tinggi, sehingga alletha merasa ketakutan dan spontan memeluk pinggang alvano. Sang empunya merasa aneh dengan tangan alletha yang melingkar di pinggangnya, ia terpaksa melajukan motornya dengan kecepatan sedang.

"lo mau ajak gue mati, gue belum mau mati muda, gue belum nikah sama lo" wajah alletha terliaht dipenuhi keringat.

"lepasin tangan lo" teriak alvano, ia risih dengan tangan alletha yang melingkari pinggangnya.

"kalok gue gak mau, lo mau apa" alletha kekeh tidak ingin melepas tangannya.

"lo gue turunin" ancam alvano.

"turunin aja, gue gak peduli" alletha terlihat santai dengan ancaman alvano, ia tidak mungkin membiarkan alletha jalan kaki untuk pulang, walaupun ia sedamg kesal dengan alletha.

Alvano menghentikan motor miliknya di pinggir jalan.

"turun sekarang juga!" alvano menekankan kata katanya. Laki laki itu tidak bercanda dengan ancamannya.

"turun alletha" ia kembali menekankan kata katanya.

"gue gak mau" tolak alletha, ya kalik alletha harus pulang menggunakan ojek.

"lo turun atau kita putus" ancam alvano kembali.

"iya, gue turun" alletha terpaksa harus turun karena ancaman alvano tadi. Ia tidak mungkin putus dengan alvano, ia sudah susah mendapatkannya, tidak akan ia lepas dengan mudah.

"jangan ngomong putus segala, kalau kedua belah pihak gak setuju, berarti gak boleh putus. Jangan egois" alletha tidak terima dengan kata kata alvano tadi.

"jangan asal mengklaim pacaran segala, kalau kedua belah pihak belum setuju. Jangan egois" alvano membalikkan kata kata alletha. Gadis itu seakana akan termakan dengan kalimatnya sendiri. Sejata makan tuan.

"ya udah, lo pergi aja sana, gue bisa naik ojek" tidak ingin memperpanjang lagi, alletha menyuruh alvano pergi.

"dasar gak perhatian banget" gerutu alletha setelah alvano pergi, ia menyumpah serapah tidak jelas sambil menunggu ojek yang ia pesan. Alletha lupa jika uangnya telah habis ia gunakan untuk mentraktir ratu, kevin, dan rion. Alletha terpaksa membatalkan ojek tersebut, untung saja bisa di batalkan. Alletha berjalan sambil marah tidak jelas.

"baru aja jadian, udah ditinggal di pinggir jalan aja, gimana kalok udah nikah, mungkin di tinggal di tengah rel kereta api. Mana jalanan sepi, gak khawatir apa dia liat cewek secantik dan secerdas gue jalan sendiri" alletha ngedumel tidak jelas, ia mengadu tentang nasib buruknya.

Alletha sekilas mendengar suara motor dari arah belakang, namun ia enggan menolah, takutnya itu orang jahat, ia tetap fokus dan memercepat jalannya.

"naik Cepet!" orang tersebut menyuruh alletha untuk baik, sedangkan alletha masih enggan melihat ke belakang.

"jangan culik sy, kalian gak mungkin dapet tebusan dari orang tua saya. Saya hidup sendirian, jadi jangan culik sy" alletha memejamkan matanya ketakutan.

"gak ada yang mau nyylik cewek kayak lo, bawel" ujar seseorang yang berada di belakang alletha.

"naik ato gue tinggal lagi" ancamnya.

Alletha memberanikan diri untuk melihat belakang, rasa penasarannya membuat ia bertekad untuk menoleh ke belakang tanpa rasa takut, ia juga mempersiapkan suaranya agar bisa berteriak jika benar itu adalah orang jahat yang ingin menculiknya.

"ternyata lo" alletha lega melihat kehadiran alvano.

"ngapain balik lagi, tadi nyuruh turun" cibir alletha.

"gak usah jual mahal, ini sepi, lagian nanti kalok lo kenapa napa, gue yang repot, lo mintak di jemputlah, inilah, itulah, cepet naik, gak usah bawel" tukas alvano dingin

"gak usah dingin pak, lagian tu hati udah mau luluh masih aja di paksa dingin" gadis itu segera naik ke atas motor milik alvano, sebelum ia kembali ditinggalkan. Ia melingkarkan tangannya di pinggang alvano.

"serah lo deh", batin alvano, ia sebenarnya risih, namun bagaimana lagi, jika menegur alletha, sudah pasti mereka berdebat lagi.

"makasi udah balik, tau aja kalok uang gue abis" bisik alletha pelan tepat di telinga alvano.

Tidak terdengar sahutan dari laki laki itu, namun ia memerhatikan wajah alletha yang dipantulkan spion diam diam.

"cantik tapi resek", ujar alvno tidak terdengar alletha.

"gitu dong, gak usah maksain diri jadi cuek atau dingin, kalok gini kan gue makin sayang", bisik alletha kembali.

Mereka tiba di rumah alletha, ia mengantar alletha sebatas gerbang rumah gadis itu.

Prakkk

Prakk

Prakk

----

Apakah yang terjadi selanjutnya?
Jangan lupa tinggalkan jejak
Makasi juga udah mampir
See you next chapter
Byeeee

Rabu, 3/02/21

ALTHATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang