Bagian 1 // Awal

Mulai dari awal
                                    

Bagas mengangguk paham. Iya juga, yang selama ini menjadi buruan pihak OSIS dan MPK untuk ditangkap saat upacara tiba adalah Alvian dan kawanannya. Tetapi, lelaki itu sekarang sedang menjadi petugas, dan otomatis teman-teman seperbolosannya juga tidak ada yang membolos.

"Alvian manis, ya, Ky, hahaha. Kalau aja kelakuannya bener dikit, mau deh gue jadiin dia pacar. Orangnya lucu, teman-teman satu geng-nya apa enggak gemes? Kurang cocok sih muka begitu dipake buat nakal. Huhu, kalau dia tawuran apa enggak lecet kulit mulusnya? Bener gak, Ky?"

Rizky mengangkat bahu, merasa tidak tertarik dengan pembahasan Bagas. "Gue masih suka cewek, sih ...."

Bagas terkekeh, ah ... Rizky juga sudah memiliki kekasih, yang jabatannya kini sebagai sekretaris OSIS di sekolah mereka. Gadis cantik bernama Amalinda, yang merupakan salah satu incaran banyak orang di sana. Hubungan keduanya memang baru berjalan sekitar lima bulan, Rizky juga tidak memiliki niat untuk selingkuh atau mencari selingan.

"Amel emang cantik, tapi Alvian menarik. Lo lihat, deh, Ky ... mukanya lucu, pipinya gemes begitu, terus bibirnya cipokable .... Gue juga suka pinggangnya, ramping ... pantatnya lebar, badannya juga mungil banget. Kulitnya putih, bibirnya merah alami, udah gitu suaranya juga nantang birahi ... heran gue, zaman sekarang ada uke modelan begitu. Mana galak, tengil juga, tapi enggak masalah ... urusan ranjang, pasti ganas juga, hahaha."

"Terserah Lo, sih ... gue enggak tertarik. Enggak usah ngomongin dia di depan gue, Lo mau grup chat Lo gue laporkan ke guru?"

Bagas langsung panik, wajahnya pucat seketika. "Jangan atuh, Ky ... sayang banget kalau grup Pemuja Paha Vian dilebur, anggotanya udah lebih 1000 orang, loh ... alumni sama anak sekolah lain juga banyak yang join."

"Lo bikin akun Instagram aja, sana. Biar ketahuan pemuja cowok gak jelas itu ada berapa. Lagian, kenapa sih ... cewek masih banyak, kalian kok suka sama dia? Dan lagi, meskipun kalian milih cowok buat dijadikan pasangan, yang lebih bener dari si Alvian masih banyak."

Entah kenapa, Rizky memang selalu sensitif bila sedang membahas tentang lelaki itu. Iya, Alvian memang sering kali merepotkan Rizky karena kenakalannya yang sudah melampaui batas. Ia heran kenapa orang seperti bocah itu tidak dikeluarkan dari sekolah. Sudah nakal, tidak punya prestasi apa-apa, hidupnya didedikasikan untuk membuat keributan saja. Oh, apa jangan-jangan Alvian ini merupakan simpanan kepala sekolah? Oke ... tidak bisa Rizky pungkiri bila lelaki itu banyak disukai oleh lelaki lain. Tapi, memang orangnya saja yang tidak mengetahui eksistensi grup 'Pemuja Paha Vian'.

"Iya, sih, Ky ... hahaha, tapi si Alvian itu menarik banget. Beruntung banget dah kalau suatu saat nanti dia jadi pacar gue, gue garap tiap malem, hahaha."

Rizky tidak menanggapi, mood-nya seketika hancur karena lelaki bernama Alvian itu.

"Coba, deh, Ky ... pas ngamuk aja suaranya lucu begitu, apalagi pas main di ranjang. Beuh ... gue yakin, kalau dia milih buat open BO, pasti jadwalnya padat, 24 jam full dipake gantian."

"Sekali lagi Lo ngomong, gue catat nama Lo di buku hitam, mau?"

Bagas terkekeh, menunjukkan dua jari tangannya, membentuk V. Lelaki itu enggan untuk membahas Alvian lagi, bisa-bisa dirinya diseret Rizky ke tengah lapangan, lalu grup chat Pemuja Paha Vian itu akan Rizky spill. Tidak boleh, Bagas masih ingin hidup.

****

"Kak Vian, ayo.... Kakak udah ditunggu sama yang lain."

"Tempat biasa, Yud?"

"Iya, kata kak Rama kita mau tawuran lagi ...."

Alvian menoleh sejenak pada lelaki yang kini berada di depan kelasnya. Sosok ketua OSIS yang selalu membuat hari-hari menyenangkan miliknya jadi kelabu, siapa lagi kalau bukan Rizky. Tumben, dia sudah stay di depan sana, mengganggu pemandangan saja. Ah, pasti si Rizky itu sedang menunggu Amel, teman sekelasnya Alvian yang semua orang tahu bila gadis itu merupakan kekasih Rizky.

CUTE (BAD) BOY || BxB || SOONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang