"Semua orang pasti akan melihatnya dengan mudah, sikapmu itu sangat tidak pantas untuk seseorang yang menyandang nama belakang Blackstone"

"Benarkah itu?"

"Aku sangat meyakini hal itu"

"Kalau begitu kau mungkin harus selalu bersamaku untuk menunjukkan bagaimana aku harus bersikap di dalam keluarga Blackstone"

"Aku tidak tertarik, terima kasih "

"Aku tidak berkata itu adalah sebuah permintaan yang harus kau jawab" matanya berkilat penuh kelicikan

"Apa maksudmu?!"

"Kau, Ashley Warren, kau milikku mulai saat ini, jika kau punya seorang kekasih, lebih baik kau memutuskannya malam ini juga, jika kau punya teman kencan, kau tidak akan menghubunginya lagi mulai malam ini, karena kau sudah menjadi milikku saat ini"

"Kau gila!"ucapku sambil mendorong tubuhnya menjauh dariku, tapi secepat kilat dia malah menempatkanku dalam pelukannya dan tidak menyisahkan sedikit ruang, untukku bergerak apalagi memberontak.

"Lebih baik kau melakukan apa yang ku katakan sayang, katakan padaku apa kau punya kekasih?."

"Tidak"

"Bagaimana dengan teman kencan?" tanyanya dengan sikap posesif yang berlebihan menurutku hingga membuat aku takut setengah mati,pikiranku seakan melayang pada Jake, teman kencanku, kami sudah cukup mengenal satu sama lain, tapi aku tetap saja tidak bisa menjadi miliknya, aku rasa aku belum siap unttuk menjalani hubungan semacam itu.

"Kurasa kau memilikinya, aku minta agar kau akhiri itu sekarang juga!"

"Tidak"

"Ya, kau akan melakukannya!, katakan padanya sekarang juga, kalau kau tidak melakukannya, aku tidak bisa menjamin keselamatannya, sayang."

"Kau tidak akan bisa menyakitinya!"

"Tentu saja aku bisa, kau lupa keluargaku punya koneksi dan kekayaan, aku bisa lakukan apapun yang aku mau padanya, namanya Jake bukan?" ujar Sean santai  sambil mengelus punggungku, aku membelalakkan mata dan berusaha lepas dari pelukan sialan ini, dia tahu tentang Jake?, astaga ini benar-benar sangat gila.

"Bagaimana,bagaimana kau..."

"Tentu saja aku tahu, aku menyelidiki semua tentang kau, Ashley."

"Aku akan mengakhirinya"

"Gadis pintar" ujar Sean sambil melepaskan pelukannya padaku.

"Jangan berpikir bisa pergi dari sini tanpaku sayang, maksudku adalah lakukan lewat ponselmu" ujarnya, aku menatap matanya penuh dengan kebencian lalu memilih untuk mengalah padanya.

"Katakan lewat pesan"

"Jika aku tidak bisa menemuinya saat ini, paling tidak aku harus menelponya"

"Oh, sungguh gadis sopan, percayalah, dia akan menelponmu lagi dalam setidaknya 5 detik!"

Dengan sebal aku mengetikkan pesan di Blackberryku, berisi

Maaf Jake, aku tidak bisa melanjutkan hubungan kita, aku ingin mengakhirinya ,dan terima kasih untuk segalanya.

"Kau puas?" seruku padanya

"Belum, sekarang berikan ponselmu" aku dengan sebal menyerahkan ponselku padanya dan berbalik memunggunginya, tak lama kemudian terdengar dering ponselku, aku berbalik ketika Sean menatap ponselku dengan pandangan tidak senang.

"Siapa itu?, apa itu Jake?"

"Dia bukan lagi orang yang kau kenal saat aku menutup telepon darinya" belum sempat berkata-kata lagi Sean sudah menempelkan ponselnya di telinganya

Forever MineWhere stories live. Discover now