U MAD

1.2K 84 25
                                    

June Jeremiah sebenarnya tidak terlalu mau berurusan dengan ekspedisi pengiriman barang kalau tidak menyangkut berkas perusahaan tempat dimana ia menjadi budak korporasi hampir 2 tahun ini, yang nyasar entah ke pelosok dunia belahan mana. Namun yang paling membuatnya kesal adalah, lagi-lagi ia harus membereskan hal remeh temeh yang bahkan bukan ia dalangnya.

Tadinya ia pikir, ia akan meminta tolong seseorang untuk menemaninya pagi ini, namun kembali lagi kepada sifat gigihnya, ia tidak mau meminta tolong kalau belum mengerti kapasitas atas dirinya sendiri untuk mengatasi permasalahannya.

Jadi, ia akan mencobanya dulu seorang diri. Kalau memang butuh bantuan ia baru akan menghubungi—

 Kalau memang butuh bantuan ia baru akan menghubungi—

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Panjang umur.

'Dimana, dek?'

June menarik napasnya berat lalu menghembuskannya secara perlahan, sebagai upayanya untuk tidak melampiaskan kekesalannya kepada orang terkasihnya itu.

Tapi dasar dirinya memang sudah tidak memiliki stock kesabaran lagi, ya tetap saja akhirnya ia menyerocos tidak tahu waktu dan tempat, sesekali melirik tajam ke arah petugas ekspedisi yang menurutnya tidak becus.

"Enggak tau, adek pusing," June mengurut pelipisnya yang pegal, "ini weekend harusnya lagi santai dirumah, nunggu mas jemput dan kita ke toko buku."

'Terus atasanmu bilang gimana soal berkas yang hilang itu?' Tanya Bobby lagi.

June terdiam sebentar, matanya mencari-cari pedagang asongan didekat situ, ia haus karena dari tadi mulutnya tidak berhenti mengoceh, dengan petugas ekspedisi yang ia bilang tidak becus, ketambahan sekarang ia mengadu kepada laki-laki yang masih setia sekali mendengar omelannya di seberang sambungan.

"Katanya harus coba dicari dulu karena itu berkas tender penting," keluhnya, mau sampai kapan ia menunggu kabar berkas itu kalau sampai tadi saja no.resi-nya tidak bisa dilacak, "soalnya bersifat rahasia. Udah tau penting malah bukan pakai driver!"

'Jelek banget kalau lagi marah-marah, tau, dek,' goda Bobby di seberang sana.

"Bodo amat, ah!"

June membulatkan matanya ketika ia mengingat sesuatu.

"Mas dimana? Udah pulang kerumah?"

'Udah, dong, udah dari tadi,' jawabnya santai, 'mas lagian cuma minum aja tadi malam, sama main gaaaaaame, haha, sama Doni, sama Hanan.'

"Oh, kirain sambil main cewek," timpal June dengan intonasi cuek.

'Cewek enggak boleh dimainin, dek, ih ajaran siapa, sih?'

"Terus?"

'Disayang-sayang, dimanja-manja, dicium-cium gemas—'

"Bentar, adek muntah dulu."

Lucky Man - Koo Junhoe & Kim Jiwon [END]Where stories live. Discover now