‹22› Είκοσι δύο

9.1K 1.4K 25
                                    

¬Born To You¬

Original story by Jen_na23
Please Leave Your Vote And Comment🙏

☘️ENJOY YOUR READ🍀

Kini hari itu sudah tiba, hari sabtu sore. Dimana semua murid akan bersenang-senang menikmati pesta.

Banyak sekali stand-stand yang di didirikan oleh setiap tingkatan kelas untuk meramaikan acara. Mereka menjual berbagai macam; ada yang makanan, minuman dan aksesoris buatan tangan. Hal itu membuat pihak sekolah bangga akan kreativitas para muridnya.

Namun ditengah kebahagiaan para murid lainnya, ada beberapa orang yang tengah menekuk wajah dan mata yang selalu waspada.

Mereka adalah Chaeyeon, Rose, Jisoo dan Joy.

Yah, meski Jisoo nanti tidak dapat sepenuhnya berjaga untuk Taeyong, tapi ia akan tetap memastikan keadaan pemuda cantik itu baik-baik saja.

Sedangkan Taeyong sendiri, ia sudah berjalan-jalan bersama Ten dan Doyoung; yang masih terus menerus menekuk wajahnya.

Flashback

“Tapi kau merindukan aku bukan, Kim Doyoung?” namun suara Taeil berhasil menghentikan langkahnya dan seakan menusuk dadanya dengan ribuan pedang.

Doyoung berhenti melangkah dan berbalik menatap tajam pemuda bermarga Moon itu.

“Aku? Merindukanmu? Cihh! Mustahil!” Doyoung mengelak.

Meski, jujur saja ada rasa rindu yang membuncah, namun rasa kecewa masih meliputi hatinya.

“Sejak dulu, kau tidak pernah bisa membohongi diriku, My Bunny.” ujar Taeil seraya berjalan mendekat ke arah pemuda Kim tersebut.

Doyoung sontak mundur perlahan.

“Apa yang kau lakukan Taeil?! Tak cukupkah kau menghancurkan diriku dulu? Sekarang kenapa kau kembali lagi?!” Doyoung berteriak ke arah Taeil, namun sepertinya pemuda Moon itu tak menghiraukannya.

Mereka tetap sama; Taeil yang berjalan maju dan Doyoung yang semakin berjalan mundur ala drama ataupun sinetron di televisi.

Hingga punggung pemuda Kim itu membentur sebuah batu besar di taman itu; batu besar yang digunakan sebagai penarik pengunjung.

“See—bahkan benda matipun membantu diriku agar bisa berada di dekatmu, Kim.” ujar Taeil.

Doyoung sudah tak bergerak, meski tidak dapat di pungkiri bahwa tubuhnya sedikit lebih tinggi dari Taeil, namun ia tetaplah pihak bawah. Tenaganya tak akan cukup untuk melepaskan diri dari sang pihak atas; itu adalah hukum alam baginya.

“Sebenarnya kita hanya perlu berbicara baik-baik, lalu kau akan tahu apa maksud memperlakukan dirimu seperti dua tahun lalu.” nada bicara Taeil terdengar melemah.

Doyoung hanya menatap tajam ke arah Taeil.

“Baik! Ku beri waktu 10 menit—kita bicara!” putus Doyoung.

Tak lama setelahnya, Taeil menarik Doyoung dalam pelukannya.

Dan lagi-lagi ia merutuki hukum alam—apa ia memang dilahirkan untuk pemuda Moon ini?

Tak dipungkiri bahwa pelukan hangat itu sangat dirindukan olehnya.

Setelah pelukan itu terlepas mereka mulai berbicara, tetap dalam posisi yang sama; berdiri berhadapan.

Born To You •Jaeyong• [END] Where stories live. Discover now