01 - 00 : Terbukanya Segel

61 11 2
                                    

Selamat berbuka puasa bagi yang menjalankan.

Dan selamat membaca
Maaf ya untuk typo nya karena aku setelah selesai ngetik bab ini aku langsung publish jadi ga aku edit.

Oh ya maaf juga kalo updatenya lama. Ini aku lagi berusaha buat rajin nulis lagi. Jadi doain author biar bisa rajin nulis dan bisa update setiap hari.

Episode 01 (Anak-anak yang terikat takdir) dimulai....

Ju Kook menutup buku itu, buku yang dia pungut tadi karena dia tidak sengaja menjatuhkannya, buku yang entah isinya apa karena Ju Kook tidak mengerti dengan tulisan dan bahasa yang ada di buku itu.

Dia meletakkan buku itu di meja tempat tadi dia meletakkan buku-buku yang dia ambil dari rak untuk dia baca agar dia bisa menemukan jawaban dari tugasnya. Meletakan buku itu di antara tumpukan buku yang dia akan baca.

Ju Kook duduk di kursi yang tersedia, dia mengambil salah satu buku yang tadi dia ambil dari rak, membuka buku itu dan membacanya. Dia mulai fokus membaca satu persatu buku yang dia pilih dari rak buku dan mengabaikan buku yang tadi dia jatuhkan.

Ju Kook membaca setiap halaman buku, membaca setiap kata sampai selesai. Setelah selesai membaca semua halaman buku dan dia belum menemukan jawaban dari soal yang ada di tugas rumahnya dia akan beralih ke buku lain.

Waktu berjalan cepat, Ju Kook yang begitu fokus membaca demi mencari jawaban soal tugas yang belum dia kerjakan, dia sampai tidak menyadari waktu sudah menunjukan pukul 11 malam yang berarti sudah akan masuk tengah malam.

Mata Ju Kook terasa perih berhenti sebentar dari membaca bukunya, membuka kacamatanya dan mengucek mata. Dia mengedipkan beberapa kali matanya, sudah merasa baik dia memakai kacamatanya lagi dan melanjutkan kegiatan membacanya.

Baru sebentar melanjutkan membaca, Ju Kook merasa mengantuk, matanya terasa berat untuk tetap terbuka dan tubuhnya terasa lelah. Beberapa kali mata Ju Kook ingin terpejam tapi Ju Kook berusaha untuk terjaga. Ya, keinginan Ju Kook untuk tetap terjaga sampai dia berhasil mendapatkan jawaban dari tugasnya tapi tidak untuk tubuhnya.

Tubuhnya sudah tidak kuat lagi untuk beraktivitas karena sekarang sudah waktunya bagi Ju Kook untuk tidur dan mengistirahatkan tubuhnya. Otak Ju Kook sudah mengirim sinyal-sinyal yang menandakan Ju Kook harus segera pergi tidur tapi egonya mengabaikan sinyal itu. Tapi walaupun begitu, walaupun dia beberapa kali memaksa dirinya untuk tetap terjaga pada akhirnya dia kalah juga dengan rasa kantuknya. Mata Ju Kook terpejam dan dia tidur dengan posisi duduk dan kepala tergeletak di meja di atas buku yang belum selesai ia baca.

-✳️✳️✳️-

Pintu rumah terbuka dan tuan Jeon masuk. Dia baru saja pulang dari suatu tempat untuk menyelesaikan sesuatu. Tadi pagi dia pamit pada anaknya, Ju Kook, pamit keluar sebentar karena ada urusan di luar yang harus dia urus, di bilang pada Ju Kook bahwa dia akan keluar sebentar tapi nyatanya dia pulang sampai hampir tengah malam.

Tuan Jeon berjalan menuju tangga untuk ke ruang kerjanya yang berada di lantai atas rumahnya. Sebenarnya tuan Jeon ingin langsung ke kamarnya untuk istirahat tapi saat perjalanan pulang tadi dia teringat ada pekerjaan yang belum dia kerjakan. Jadi malam ini tuan Jeon akan bergadang untuk mengerjakannya.

Saat ingin naik ke tangga tuan Jeon berhenti dan melihat ke arah jam dinding yang berbeda di ruang tamu. Jam itu menunjukkan pukul 23.30 malam.

Tuan Jeon menaiki tangga. Sampai di depan ruang kerjanya dia melihat pintu ruang kerjanya terbuka.

"Eh kebuka? Perasaan saat mau pergi tadi pagi sudah aku tutup pintunya. Apa aku lupa ya?" monolog tuan Jeon.

"Ah, sudahlah mungkin aku lupa" lanjut tuan Jeon lalu dia masuk ke dalam ruang kerjanya.

Universe : Galaxy Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang