00 - 17 : Pertanda Buruk

184 21 1
                                    

Setelah lama terdiam, El mengangkat kepalanya, menatap Rion dengan tajam dan berteriak keras menolak perjanjian yang di tawarkan Rion tadi.

"TIDAK! AKU TIDAK MAU!!" teriak El lalu menyerang Rion dengan tiba-tiba.

Bola air bercampur listrik berukuran besar itu melesat cepat ke arah Rion tapi Rion menyadari itu. Dengan gerakan cepat Rion menghindari bola itu dan berkamuflase lagi.

Karena Rion berhasil menghindari bola itu, dia jadi tidak terkena bola itu dia selamat dari serangan El. Bola yang tadi menyerangnya menabrak dinding arena dan meledak.

Rion muncul di belakang El, dia melipat tangannya dan melihati El dari belakang sana.

"El"

Mendengar panggilan itu El membalikkan badannya dan menatap Rion yang berdiri di sana.

"Jangan terburu-buru menolak perjanjian ini El, dipikir-pikir dulu baik-baik. Apa kau tidak mau tahu jika aku kalah kau akan mendapatkan apa?" ucap Rion.

"Benar juga, jika aku menang dan dia kalah, Keuntungan apa yang akan aku dapat dari perjanjian ini?" batin El.

"Kau tahu, perjanjian tidak akan terjadi tanpa adanya kesepakatan antara kedua belah pihak atau beberapa pihak yang merencanakan atau membuat perjanjian. Karena aku membuat perjanjian denganmu maka agar perjanjian ini berjalan harus ada kesepakatan di antara kita berdua " ucap Rion.

"Dan dalam perjanjian harus ada permintaan dan syarat dari masing-masing pihak yang terikat dalam perjanjian yang telah di buat. Bila salah satu syarat dari permintaan di perjanjian terpenuhi maka pihak yang syaratnya belum terpenuhi wajib mengabulkan permintaan dari pihak lain yang syaratnya sudah terpenuhi" lanjut Rion.

"Aku sudah menentukan permintaan dan syaratku dalam perjanjian ini, sekarang giliran kau yang menentukan permintaan dan syaratmu"

"Permintaan? Syarat?"

"Aku boleh minta semau ku kan?"

El menghela nafas berat, dia harus menentukan pilihannya sekarang. Sebenarnya dia tidak mau terikat dalam perjanjian konyol ini. Tapi setelah dipikir-pikir lagi jika dia dapat meminta apa pun dari perjanjian ini menurutnya itu cukup menggiurkan untuknya "Baiklah" El memejamkan mata dan berkacak pinggang sebelumnya melanjutkan ucapannya "Aku terima perjanjian ini"

"Permintaan"

El membuka matanya, menurunkan tangannya dan menatap Rion.
"Aku boleh minta apa pun kan?" tanya El.

"Ya, apa pun, kau boleh meminta apa pun, terserah kamu" jawab Rion.

El menyeringai "Dia bilang terserah aku kan? Baiklah aku mau..." batin El.

El memejamkan matanya dan bersedekap dada "Jika aku menang dan kau kalah..."

El menjeda sebentar ucapannya sebelum melanjutkan ucapannya tentang permintaannya "Aku ingin kau jadi babuku selama 1 tahu..."

El membuka matanya dan menatap Rion "Bagaimana? Mau?" ucap El diakhiri dengan seringai puasnya.

Rion setelah mendengar permintaan El seketika matanya melebar "A-apa? Ba-Babu?" ucap Rion terbata-bata.

Universe : Galaxy Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang