BAB 15 PERTANYAAN DAN JAWABANNYA

69 14 0
                                    

TIBA-TIBA kejengkelan Pete meledak.

"Sudahlah, jangan sok misterius lagi, Jupe! Ayo katakan, apa sebenarnya yang sedang kaurencanakan. Kita membentuk Trio Detektif kan untuk mengusut teka-teki serta misteri-misteri yang tidak bisa dijelaskan.

Waktu itu tidak disinggung-singgung tentang perbuatan berani mati.

Aku sayang pada nyawaku. Dan Bob pun kurasa begitu juga. Bagaimana, Bob?"

Bob mengangguk, sambil tersenyum.

"Ya, tentu saja aku sayang pada nyawaku! Kalau nyawaku hilang, lalu siapa yang melakukan riset dan membuat catatan untuk kalian? Pete benar, Jupe. Ada apa, sih?"

Jupiter hanya mengangkat bahu.

"Aku belum tahu pasti. Tentu saja aku tidak berniat menyabung nyawa kita, tanpa perlu. Tapi ada kalanya kita perlu mengambil risiko."

Pete menggeleng.

"Eh, eh, nanti dulu! Sebelumnya, aku perlu kauyakinkan dulu. Beberapa malam yang lalu aku menonton film yang dibawa ayahku pulang. Film itu penuh dengan efek khusus, hasil buatannya. Tokoh utamanya seorang ilmuwan yang berani mengambil resiko. Tak perlu kuceritakan, apa yang kemudian terjadi dengan dirinya."

Kening Jupiter berkerut.

"Aku lupa bahwa ayahmu ahli efek khusus untuk film, Pete. Tentang apa cerita film yang kaulihat itu?"

Pete tertawa nyengir. "Tentang serangga." "Serangga?"

"Tentang semut dan kumbang, yang menguasai dunia," kata Pete menjelaskan. "Biasa, film fiksi ilmiah. Percayalah - film itu sama seramnya seperti film kuno dengan naga yang baru saja kita lihat tadi. Serangga-serangga itu berukuran raksasa - setinggi bangunan bertingkat banyak."

"Bagaimana cara mereka membuatnya?" tanya Jupe. "Mereka memakai serangga sungguhan," jawab Pete.

"Alaa, Pete," tukas Bob. "Serangga tulen, yang besarnya sama dengan gedung bertingkat tinggi?"

Pete mengangguk.

"Ayah menjelaskannya padaku. Yang dipakai proses yang berbeda dari yang tadi diterangkan oleh Mr. Hitchcock. Dalam film yang kulihat itu, serangga-serangga di film lewat lensa prisma. Setelah itu gambar- gambarnya dibesarkan sampai sekian kali lipat, lalu digabungkan dengan film yang menampakkan gedung-gedung besar. Tentu saja mereka kelihatan asli dan menyeramkan - karena memang serangga yang sebenarnya! Begitu teknik yang kini biasa dipakai untuk membuat film- film tentang makhluk-makhluk seram yang datang dari angkasa luar."

Jupiter merenung, sementara jari-jarinya sibuk mencubiti bibir bawahnya.

"Film itu sekarang masih ada di rumahmu?"

"Ya - paling sedikit selama satu minggu lagi," kata Pete. "Ayahku bahkan menawarkan, kalau kau dan Bob ingin melihatnya, kalian boleh datang kapan saja, saat malam hari. Jadi silakan!"

Jupiter kelihatannya tidak sabar.

"Kurasa kita memerlukannya sebelum nanti malam, Pete." Ia melirik arlojinya, lalu menoleh lagi ke arah Pete. "Proyektormu bekerja dengan baterai?"

Pete mengangguk.

"Pakai baterai bisa, pakai listrik pun boleh." Jupiter memonyongkan mulutnya.

"Dan itu kepunyaan kalian sendiri? Bukan pinjaman dari studio?"

"Ya, proyektor itu milik kami," kata Pete. "Atau tepatnya, kepunyaan Ayah. Kenapa sih, kau bertanya-tanya begitu?"

"Soalnya menyangkut nyawa kita - dan mungkin juga sekaligus membongkar suatu misteri. Menurutmu, mungkinkah ayahmu mau meminjamkan proyektor serta film itu pada kita, hanya untuk malam ini saja?"

(13) TRIO DETEKTIF: MISTERI NAGA BATUKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang