PROLOG

21 5 3
                                        


Senin, 06.45 pagi
SMA Bangsa

"Kenapa sih jam segini udah rame aja" Gerutu seorang gadis

Jasmin Amara, kerap dipanggil Rara. Dia anak tunggal dikeluarganya. Seorang pecinta makanan pedas ini memiliki sifat yang 'agak' tomboy tapi pemalu. Memiliki hobi memasak dan menyukai sepak bola.

Rara menghela nafas lelah karena harus menaiki banyak anak tangga agar sampai ke kelasnya. Setelah sampai dikelas Rara segera duduk di kursinya.

"Ra, pr udah belum?" Tanya Tika sambil membuka halaman bukunya

Mustika Ratu yang kerap dipanggil Tika. Memiliki kepribadian lembut dan paling feminim diantara teman - temannya. Teman sebangku Rara dan juga sahabat Rara. Memiliki hobi menggambar dan penyuka warna coklat.

"Pr yang mana?" Jawab Rara mengerut dahinya bingung

"Pr matematika, banyak loh ini" Keluh Tika

"Oh itu, udah sih tapi baru beberapa, udahlah nyontek aja" Ajak Rara sambil menaik turunkan alisnya

"Nyontek ke siapa coba, pada pelit" Ucap Tika kesal

"Itu bukan pelit, tapi lo nya aja yang kurang rayuan" Kekeh Rara

"Udah sini sama gue aja" Lanjutnya sembari membawa buku miliknya

Rara melangkah maju menuju meja salah satu murid pintar dikelasnya dan rumornya dia menyukai Rara

"Raf, ajarin dong" Ucap Rara sembari duduk di samping Rafi

"Eh bukan minta ajarin sih tapi nyontek" Kekeh Rara

Rafi ikut terkekeh, "Mana sini gue ajarin aja, enak bener lo kalo cuman nyontek"

"Yeu pelit bener, orang pelit kuburannya sempit" Ucap Rara

"Jangan gitu dong, udah sini gue kasih tau caranya" Kesal Rafi sembari membawa buku yang berada ditangan Rara

Mereka pun mengerjakan tugas Rara yang belum selesai hingga beres

"Sip udah nih, eh bentar coba cek lagi sama lo yang udah gue kerjain dirumah" Ucap Rara sembari memberikan bukunya pada Rafi

Rafi melihat hasil kerja Rara sembari menganggukkan kepalanya dan sesekali berdehem jika benar

"Udah nih bener semua" Ucap Rafi sembari memberikan kembali bukunya pada Rara

"Yes! Makasih Rafi" Seru Rara semangat dan beranjak dari duduknya

Rafi yang melihat itu menggeleng pelan sembari terkekeh geli

Saat sudah sampai di mejanya, Tika segera merebut buku Rara dan berteriak pada Rafi

"Raf gue nyontek ya!" Teriak Tika

Rafi mendengus kesal tapi tetap menganggukkan kepalanya

Sembari menunggu Tika menyalin tugasnya, Rara mengeluarkan handphone-nya dan mulai bermain game kesukaannya

"Huh untung aja gak telat lagi" Ucap seorang gadis yang duduk disebelah meja Rara

"Makannya jangan begadang terus" Omel Rara tetap fokus pada gamenya

"Gue gak bisa tidur, udah nyoba merem tetep aja bangun" Keluh Raya sembari menenggelamkan kepalanya di lipatan tangan

Raya Ramadhani kerap dipanggil Raya. Seorang gadis cantik yang simpel dan tidak bertele - tele. Gadis penyuka warna pastel ini memiliki kepribadian tomboy melebihi Rara. Dan Raya juga sahabat Rara.

"Ayo - ayo upacara!" Seru Rafi selaku ketua kelas

"Hah males banget sih" Kesal Rara sembari berdiri dengan ogah ogahan

"Ayo" Ucap Raya menyeret kedua sahabatnya

Mereka semua berbaris mengikuti upacara dengan keringat bercucuran di dahi mereka

"Sstt Ra" Bisik Vani teman sekelas Rara

Raya dan Rara menoleh dengan dahi yang mengerut bingung

"Gue manggil Rara bukan Raya" Kesal Vani karena dua - duanya menoleh

"Ya salah lo sendiri manggil cuman nama depan doang" Bisik Raya dan kembali melihat kedepan

"Apaan?" Tanya Rara

"Malem gue chat lo mau bilang kalau ka Gavin minta nomer lo, karna lo gak aktif yaudah gue kasih nomer lo ke ka Gavin, maksa banget gila" Bisik Vani enteng

Rara melotot mendengar perkataan Vani, Rara itu gak akan sembarangan ngasih nomer handphone, takut di apa - apain katanya.

"Ka Gavin kelas 11 IPA 2?" Tanya Rara masih dengan mata yang melotot dan dijawab anggukan

"Lo ish, padahal jangan kasih, ah elah mampus nih gue" Kesal Rara sembari menghentakkan kakinya pelan

"Napa kesel? Gak papa kali dia kan terkenal di sekolah" Ucap Vani heran

"Bukan itu masalahnya, ah udahlah bodo amat" Kesal Rara sembari menghadap kembali kedepan, Vani mengangkat kedua bahunya cuek

"... Minggu depan sesuai jadwal sekolah kita akan diadakan UAS dan untuk itu kalian persiapkan semuanya dengan baik. Dan untuk pembagian kelas, kelas 10 akan disatukan dengan kelas 11 dan khusus untuk kelas 12 kalian tidak di acak, dapat dipahami?" Ucap tegas kepala sekolah SMA Bangsa

"Siap dapat!" Ucap mereka serentak


Kisah cinta Rara dimulai dari sini...

PHPWhere stories live. Discover now