AADJ - 18. Clasmeet

Start from the beginning
                                    

Alan menerima, Jihan hendak melangkah meninggalkan dirinya namun pergelangan tangan Jihan dicegah oleh Alan.

"Tunggu gue," ucap Alan sembari meletakkan helm di spion motor.

Namun perkataannya bukannya di gubris oleh Jihan. Dirinya malah ditinggal oleh gadis itu tanpa mau menoleh. Cepat-cepat Alan menyusul.

Namun di tengah perempatan koridor tiba-tiba Alan tak dapat menahan diri untuk ke kamar mandi.

"Shit! tiba-tiba panggilan alam gini." Alan lalu berlari menuju kamar mandi.
***

"Busyet cantik benerr Puteri Jihan," sapa Chiko yang ketika Jihan memasuki kelas 11 IPA 3.

Jihan tak menggubris, ia duduk begitu saja.

"Jangan cuek-cuek elah." sahut Chiko.

"Serah gue." balas Jihan judes.

"Kok sendirian ibu negara, bapak negaranya kemana nih? Tadi sih si boss wa gue katanya dia ikut classmeet." ucap Chiko panjang lebar.

"Chik, chik. Lo jadi cowo banyak omong banget deh heran." sahut Gilang yang sedang memakai kaos kaki.

Bertepatan dengan itu, Alan memasuki kelasnya dengan rambut basah yang masih menetes. Lengkap dengan jersey dan ransel yang ia sampirkan sebelah. Hal itu tak luput dari pandangan Jihan.

"Dari mana boss?" tanya Chiko.

"Napa lo? kangen sama gue?" ucap Alan.

"Ibu negara yang kangen, liat tuh sampe ga berpangling dari wajah jelek lo boss." ucap Chiko.

Jihan kepergok tanpa sadar. Seketika langsung memanglingkan muka. Membuat Alan tersenyum miring.

Alan mendekat, sangat dekat nyari menghapus jarak antaranya dengan Jihan.

"Bener kangen sama gue?" ucap Alan halus.

Jihan dalam hati bersorak entah kenapa, namun ia dapat menyembunyikannya dengan pura-pura cool.

"Kok diem cantik." ucap Alan lagi namun Jihan bertambah gugup. Jantunganya berdetak sangat cepat.

"Sonoan, bentar lagi bel." balas Jihan mendorong kepala Alan agar tak terlalu dekat.

Alan mundur, lalu tersenyum. Ia memperhatikan Jihan yang  sibuk dengan bukunya padahal hanya buku tulis kosong. Ia gerakkan kepalanya lagi lebih dekat, tepat di samping telinga Jihan.

"Nanti malam jalan sama gue mau, hm?" ucap Alan lembut juga sangat pelan, tepat di telinga Jihan. Nafas Alan pun sangat terasa di telinganya.

Deg. Deg. Deg.

"Ya Allah jantung gue." batin Jihan.

Kringggg Kringggg Kringgg

"Kumpul lapangan sekarang!!" ucap Galang keras.

Hal itu membuat Jihan pura -pura sibuk merapikan jerseynya.

"Han, ayo buru!" ucap Chacha yang disamping kanan kirinya ada Dania dan Karina.

"Siap-siap." ucap Jihan lalu melangkah mendekati ketiganya.

Sampainya Jihan di teras kelas, ia melihat last seen Defandra.

Sejujurnya gue ga ada rasa sama lo Def. batin Jihan.

Defandra

Def |
07.45

Tak ada balasan, hanya centang satu. Sampailah dimana ketika mata Jihan melihat dua orang tengah berjalan beriringan sambil tertawa dan kelihatan sangat menyenangkan.

ANTARA ALAN DAN JIHANWhere stories live. Discover now