AADJ - 11. Amanah

38 5 0
                                    

Bel pulang sekolah berbunyi, para murid langsung menghamburkan diri untuk keluar dari kelas masing-masing. Kecuali kelas 11 IPA 3.

Kelas 11 IPA 3, kini menanti Gilang dan Chiko yang sedang di toilet untuk  mengantarkan Jihan dan Chika untuk memastikan keadaan Alan. Kalau saja tidak diberi amanah oleh bu Ririn, pasti Jihan malas untuk menepati perintah dari Bu Ririn.

"Woi, udah lumutan ya?!" Teriak Chiko.

"Lo lama!" Ketus Jihan.

"Ya sory, gue abis anu." Sahut Chiko.

"Yaudah ayo!" Ajak Jihan segera.

Segera ia melangkahkan kaki untuk menuju basecamp tempat dimana kini Alan berada. Tapi langkahnya terhenti karena getaran ponsel dari seseorang.

'Drrtt..drrtt..drrtt..'

"Eh bentar, HP gue bunyi." Ucap sang empunya.

Mau tak mau Jihan harus berhenti untuk menunggu Chacha, iya HP yang sedang bergetar tersebut adalah milik Chacha  sahabatnya. Jihan mengecek jam putih ditangan kirinya menunjukkan pukul setengah 3.

"Eh Han, gue keknya nggak bisa deh." Ucap Chacha.

"Kenapa?" Tanya Jihan.

"Mau nganter nyokap ke bandara."

"Yahh, terus gue sama siapa?"ucap Jihan sambi mengerucutkan bibirnya

"Tenang Han, ada gue!" Sahut Chiko.

"Tapi gue kan berangkat sama defan?apa gue ngajak defan aja?" Ucap Jihan berpikir.

"Ya terserah." Pasrah Chiko.

"Bentar ya, kalo gitu gue mau bilang ke Defan." Pamit Jihan ingin beranjak dari kelas 11 IPA 3 untuk segera melangkahkan kaki menuju kelas 11 IPS 2,kelas Defan berada.

"Ada apa yang?" Ucap seseorang tiba-tiba.

"Eh mau juga di samperin." Ucap Jihan.

"Hmm, mau bilangin aja. Aku ada latihan basket lagi buat clasmeet dua hari kedepan. Kamu bisa pulang duluan, daripada nunggu kelamaan." Saran Defan.

"Oh gitu ya." Ucap Jihan sedikit sendu.

"Kenapa gitu mukanya?"tanya Defan.

"Enggak ap–"

"Eh woi, udah belum? Keburu sore ntar." Potong Chiko.

"Emang mau kemana?" Binggung Defan.

"Jelasin Cha." Senggol Chiko pada bahu Chacha.

Chacha menarik nafasnya. Langsung menjelaskan kepada Defan.

"Jadi kita itu dikasih amanah sama bu Feni. Eh bukan sih lebih tepatnya si Jihan yang dikasih amanah. Secara dia sekertaris. Nah, gue niatnya pen nganterin Jihan.Tapi, gue barusan di telfon nyokap suruh pulang cepet buat ngant–"

"Amanah apa?" Potong Defan.

"Woelah, dengerin dulu. Gue belum selesai ngomong." Kesal Chacha karna Defan memotong pembicaraannya.

Defan diam, tak merespon apapun. Kini dia harus belajar menjadi pendengar yang baik.

"Gue niatnya pen nganterin Jihan di basecamp nya Alan, tapi kagak bisa gue. Disuruh sama nyokap nganter nyokap ke bandara. Soalnya bokap gue pulang.Nah, berhubung lo tadi bareng Jihan berangkatnya terus sekarang lo bakalan ada latihan basket,jadi lo keberatan kagak kalo Jihan bareng Chiko aja." Jujur Chacha.

Defan yang mendengarnya hanya manggut-manggut dan berOH ria.

"Gimana lo keberatan kagak?!" Ulang Chacha.

ANTARA ALAN DAN JIHANWo Geschichten leben. Entdecke jetzt