"Kenapa tidak bilang jika sudah sampai?." Tanya Sakusa. Meskipun kedua bola matanya menatap Atsumu, tangannya sibuk memperbaiki pakaiannya yang tidak kusut sama sekali. Ia hanya tidak percaya diri dengan penampilannya.

"Aku lihat kau sibuk dengan para wanita itu." Jawab Atsumu.

Sakusa yang memperbaiki tatanan rambutnya otomatis berhenti bergerak ketika mendengar itu.

"A-aku tidak meladeni mereka, aku bersumpah." Panik Sakusa memberikan penjelasan.

Ya, Aku tau itu. Batin Atsumu.

Atsumu memalingkan badan, "Baiklah, kita akan kemana sekarang?" Tanyanya dengan berjalan mendahului Sakusa.

"H-hei, jangan marah. Aku berjanji lain kali aku akan pergi ketika mereka disana."

"Aku tidak marah".

"Benarkah?"

"Benar, benar. Jadi berhentilah cemas dan tunjukan jalan." Titah Atsumu. Senyum Sakusa mengembang kemudian memposisikan diri di sebelah Atsumu.

"Kemanapun kau ingin pergi aku akan mengantarmu." Ucap Sakusa.

"Bukankah kau sudah memiliki rencana?"

Sakusa menggaruk kepalanya yang tidak gatal dan tersenyum kecut "emm..ya benar, tapi aku tidak yakin."

"Percaya dirilah Sakusa-kun."

"Kepercayaan diriku lenyap jika denganmu." Ucap Sakusa lirih, ia tidak berani menatap mata Atsumu.
Telinganya memerah, manis sekali.

Atsumu tertawa kencang, hingga matanya menyipit. Sakusa menjadi kelabakan, ia mendengar Atsumu tertawa karenanya hampir tidak pernah terjadi.

"Maaf-maaf, itu karna kau mengucapkan hal yang lucu." Atsumu mengusap air matanya yang berair akibat tertawa.

Atsumu melirik tangan Sakusa yang terangkat hampir menyentuh kepalanya.

"Apa yang kau lakukan?" Tanya Atsmu, Sakusa dengan cepat menarik tangannya dan menggeleng.

"Jadi apa rencanamu? bilang saja—"

"Taman bermain?." Jawab Sakusa dengan tidak yakin.
Atsumu menjadi face palm. Yang benar saja.

"Sakusa-kun, siapa yang merekomendasikan mu tentang pergi ke Taman bermain".

"Aku telah membaca banyak manga bergenre romantis untuk hari ini, dan banyak dari mereka yang berkencan ke taman bermain—" jelas Sakusa.

"Dan menaiki biang lala?" Sakusa mengangguk dengan antusias.

Atsumu memegang kepalanya pusing, Pria pintar ini menjadi sangat polos menyangkut hal-hal tentang seperti ini. Dan sangat mudah terpengaruh.

"Apa kau tidak suka?" Tanya Sakusa cemas.

"Bukan begitu, hanya saja aku tak menyangka kau akan menyarankan untuk pergi ke taman bermain."

"Sebenarnya aku bisa kemana saja, asal itu denganmu—"

Atsumu tidak tau mengapa, ia merasakan wajahnya menjadi panas padahal ini musim dingin.

"Kenapa?" Tanya Sakusa. Atsumu menggeleng.

"Apa kau kedinginan? Wajahmu memerah." Atsumu kembali menggeleng.

"Ayo kita pergi membeli scraft—" Ajak Sakusa. "Untuk apa?" Tanya Atsumu bingung.

"Untukmu, kau kedinginan."

"Aku tidak kedinginan—"

"Walaupun begitu, aku ingin membelikanmu"

SpinWhere stories live. Discover now