THE GREEDY WINTER

2.5K 580 109
                                    

THE GREEDY WINTER
La tua catante

Yang kau lakukan hanyalan meminta dan meminta tanpa pernah
merasa puas.

Awalnya mereka hidup dalam damai disebuah rumah kecil ditengah hutan

Ops! Esta imagem não segue nossas diretrizes de conteúdo. Para continuar a publicação, tente removê-la ou carregar outra.

Awalnya mereka hidup dalam damai disebuah rumah kecil ditengah hutan. Hanya ada Sunoo dan Sunghoon, berbagi kesendirian mereka dalam kehadiran masing-masing. Sunghoon juga tidak pernah membicarakan masa lalunya lagi, ataupun dendam yang ia miliki terhadap mereka yang membunuhnya.

Setidaknya itulah anggapan seorang  Kim Sunoo.

Berbeda dengan ibu Sunoo dulu yang membabi buta meminum darah dan memburu penduduk desa, Sunghoon diajarkan olehnya untuk meminum darah hewan atau darah hymenocallis.

Bagi Sunghoon darah seorang firstborn merupakan candu, meski pun berat baginya melihat Sunoo mengiris tanganya sendiri, tetapi ia tidak dapat menolak godaan yang ditawarkan oleh darah seorang firstborn.

"Apapun yang terjadi, aku tidak mengizinkanmu meminum darah manusia, hanya milik ku dan hewan dihutan ini yang ku izinkan." Ucap Sunoo saat pertama kalinya Sunghoon merasakan haus akan sebuah darah.

Sunghoon hanya mengangguk lemas terduduk di sudut kasur, pasrah akan  tenggorokannya yang terasa terbakar kala itu.

Tanpa ragu,

Perlahan Sunoo mengiris telapak tanganya, dan menyuguhkan tangannya yang berdarah pada Sunghoon.

Dengan cepat Sunghoon langsung menghisapnya.

Tetapi...

Tegukan pertama,

kedua

dan ketiga... Ia masih belum puas.

Sepasang manik delimanya tiba-tiba berlabuh pada denyut lembut di leher Sunoo, mengikuti instingnya Sunghoon tiba-tiba menarik lengan Sunoo dan seketika saja Sunoo sudah terbaring diatas kasur.

Tanpa sepatah kata pun, Sunghoon mengigit leher Sunoo yang hanya bisa membelalakan matanya terkejut.

Apa yang ia lakukan? Batin Sunoo tak mengerti.

Nadi pada leher memang memberikan suplai darah yang banyak dan masih teramat segar seolah berasal dari pusatnya. Tetapi gigitan pada leher juga terasa jauh lebih sakit dibandingkan sebuah irisan pada telapak tangan.

"Sung ... Sunghoon... Sakit... " Bisiknya lirih, memohon Sunghoon untuk berhenti menghisap lehernya.

Tetapi Sunghoon tidak mendengar, ia saat itu hanya seorang newborn yang hanya bergerak mengikuti instingnya.

Entah berapa lama Sunghoon memuaskan dahaganya, ketika ia selesai Sunoo sudah tertidur, luka ditangannya sudah menutup seolah tidak pernah ada.

Tetapi luka dilehernya membekas, dua titik koma, entah mengapa melihanya Sunghoon merasa puas seolah telah mengklaim Sunoo untuknya seorang.

HYMENOCALLIS | K. SunooOnde histórias criam vida. Descubra agora