16. INGIN DISUAPI

Start from the beginning
                                    

"Itu pacar lo tuh Sachi," ucap Hanna menujuk Kenzo yang berdiri mencari Sachi.

"Heh anak orang tersedak gara-gara lo heboh!" tegur Ghisel kepada Hanna.

"Eh iya, maafin Hanna Chi," ucap Hanna menyengir kuda, Sachi pun hanya tersenyum seraya tertawa kecil.

"Gapapa kok, Sachi juga salah minumnya gak hati-hati kaget aja udah gapapa," kata Sachi membuat Hanna memeluknya.

"Aaaa Sachi teman Hanna yang paling gemoy," gemas Hanna sambil memeluk Sachi.

"Heh cewek gue kenapa di peluk?!" bentak seseorang membuat Hanna melepaskan pelukan itu.

"Kak Kenzo? Maaf kak," kata Hanna dengan nada takut.

"Kak Kenzo ke kantin?" tanya Sachi yang langsung diangguki Kenzo.

"Kenapa hm? Gak boleh? Aku ke sini mau ketemu kamu. Oh ya, makan bareng yuk di ruangan aku jangan di sini, paham?" kata Kenzo membuat seluruh mata memandang Sachi iri. Sachi hanya menurut dan mengangguk mengiyakan.

Kenzo memeluk posesif Sachi dari samping, dia pun angkat bicara soal kemarahannya tadi. "Buat siapa pun yang meluk Sachi, gue minta jangan pernah meluk Sachi gue. Karena Sachi milik gue, gue yang berhak memeluk dia, paham lo semua?" teriaknya memberitahu.

Teriak Kenzo kepada seisi makhluk yang ada di kantin sekolah. Hanna dan yang lain hanya mengangguk paham, daripada ia berurusan lebih lanjut. "Ayo sayangku," ucap Kenzo berjalan sambil memeluk Sachi dari samping. Mereka berdua pun pergi dari kantin yang ditatap iri oleh penghuni kantin sekolah.

Sesampainya di ruangan terdapat Erich dan Devon yang ada di sana. Sedangkan Gabriel? Entahlah mungkin masih di lapangan sekolah. Sachi di tatap oleh kedua orang yang sedang duduk di sofa ruangan itu.

"Hai Sachi," tegur sapa Devon muka khas buayanya. Sachi pun tersenyum menanggapi sapaan tersebut. Kenzo geram, menatap sinis Devon dan Sachi bergantian.

"Sayang, kamu jangan senyum ke orang selain aku. Aku gak suka itu! Kamu tau kan senyuman kamu itu manis. Jangan pernah berbagi kemanisan kepada orang lain mengerti sayang?" ucap Kenzo seakan memberi kesan posesif terhadap Sachi.

Sachi hanya diam tak bergeming, ia menelan salivanya berulang kali. Sedangkan Devon pasrah dengan tangannya mengelus dada bidangnya.

"Kalian berdua boleh keluar gak? Gue mau berdua sama pacar gue nih," ucap Kenzo dengan nada mengusir.

Ucapan Kenzo sangat di mengerti, Erich pun segera beranjak dari duduknya dan segera keluar ruangan itu. Devon pun menutup mukanya hingga tak sadar ia terjedot pintu. Kenzo terdiam menatap sinis Devon sang buaya darat. Sedangkan Sachi berusaha menahan tawanya.

Sachi di tarik oleh Kenzo menuju bangku kebesarannya. Kenzo mendudukkan Sachi di bangku yang tak boleh seorang pun duduk di sana. Sekarang bangku itu hanya boleh diduduki Sachi dan dirinya.

"Duduk ya sayang, aku mau kamu suapin aku nasgor seafood kamu," perintah Kenzo dengan nada manja. Kenzo pun berjongkok di lantai, wajahnya kini berpapasan dengan perut Sachi.

"Aaaa ..."

Kenzo membuka mulutnya lebar-lebar, Sachi pun mulai menyendokkan nasgor ke mulut Kenzo. "Mmm ... yummy," ucap Kenzo menguyah nasgor seafood, membuat seulas senyum tercetak di wajah Sachi.

"Gemesin banget sih kamu." Kenzo mencubit pipi Sachi, gadis yang ada di hadapannya.

Sachi menyuapi Kenzo, seakan ia sedang menyuapi bayi besar saat ini. Kenzo pun sangat senang Sachi menyuapinya dengan kasih sayang. Sebuah lemparan senyuman terjadi antara kedua kekasih tersebut.

Ceklek.

Gabriel datang memasuki ruangan itu tanpa seucap salam. Kenzo menatap sinis seseorang yang barusan masuk tanpa salam maupun ketukan pintu. Dialah Gabriel, yang sekarang terdiam mematung melihat kedua pasangan muda-mudi sedang bermesraan.

"Biel! Bisa datang di waktu yang tepat tidak?!" sewot Kenzo kesal seakan Gabriel perusak suasana. Gabriel terdiam, jujur dia masih marah kepada Kenzo.

"Maaf," lirih Gabriel yang pergi begitu saja sambil menggebrak pintu membuat Kenzo dan Sachi kaget. Sachi tidak enak hati, dia entah merasa bersalah atas semua ini.

"Kak, kak Gabriel kayaknya sedang marah, ya?" tanya Sachi dengan nada parau.

"Biarin aja, ababiel emang gitu diamin aja. Urusin dirimu, dan aku paham sayang?" ucap Kenzo yang langsung diangguki oleh Sachi.

"Pintar." Kenzo mengelus puncak kepala Sachi gemas.

✯✯✯✯

NEXT YA

Komen tentang scene di chapter ini!

Maaf ya guys kalau semakin lama ceritanya makin ngawur, maaf banget gatau harus gimana lagi aku pake imajinasi aku ngikutin alur dipikiran aku jadi kalau ceritanya gak bagus mohon maaf

Maaf ya guys kalau semakin lama ceritanya makin ngawur, maaf banget gatau harus gimana lagi aku pake imajinasi aku ngikutin alur dipikiran aku jadi kalau ceritanya gak bagus mohon maaf

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Siapa yang kangen Sachi?
Chichi juga kangen kalian juga loh ❤️

Dukung terus ya biar semangat
See you....

KENZO Untuk SACHI Where stories live. Discover now