*********

Sarapan pagi hari ini jeweran dari Pak Wendi hingga telinga Xabiru memerah. "Pak nimba ilmu itu nggak ada kata telat."

"ALASAN, BARU SAJA KEMARIN BERULAH SEKARANG BERULAH LAGI!"

"Ya kalau berbisa ular pak."

"DIAM BIRU!" Zergan dan Calvin dadah-dadah dari tepi lapangan melihat satu temannya terciduk memanjat pagar, Xabiru membalas dengan tatapan yang memberi isyarat 'awas aja lo, mati'.

"Hormat yang benar!" sentak guru BK berbadan mungil itu, jangan salah Pak Wendi kecil-kecil cabe rawit. Menjewer telinga Xabiru saja sampai jingkat.

"Kenapa telat hah?!" tanya Pak Wendi pada Xabiru yang sudah hormat pada bendera.

"Jawab saya!"

"Katanya tadi diam pak?"

"NGEJAWAB?!"

Xabiru berdecak sebal dan menutup mulut rapat-rapat. "Masukan baju mu! anak sekolah baju nya tidak rapi!" tangan yang hormat itu bergerak merapikan bajunya.

Sarah geleng-geleng kepala melihat keponakannya kembali dihukum. "Saya banyak-banyak minta maaf atas berbagai kenakalan keponakan saya ya pak."

Pak Wendi mengangguk sambil tersenyum ramah.

Jam istirahat tiba.

Mereka bertiga meneduh di bawah pohon rindang belakang sekolah sambil mengobrol kesialan hari ini.

"Asli Bu Susan tadi ngejelasin kaya ngajak ngobrol rahasia negera," kesal Calvin.

"Bukan suara Bu Susan yang pelan-pelan lo aja yang conge," jawab Zergan.

"Sok belajar, gue tau tadi lo tidur." Xabiru memang tahu tabiat kedua temannya.

"Ya iya si, Biru lo gendong siapa kemarin?"

"Anak baru kan?" Xabiru mengangkat bahu acuh.

Menyandarkan kepala pada batang pohon yang usianya sudah berabad-abad itu. "Yaelah, ngaku aja lo demen kan?" goda Calvin.

"Mau gue pukul lo?"

Zergan dan Calvin langsung tertawa kecil. "Gue nggak mau mulai sama yang baru kalau rasa yang lama masih belum tuntas."

"Lo belum move-on dari Evelin?" Zergan penasaran.

"Ya gila aja lo, lima tahun bareng mana bisa cepet lupa," jawab Calvin.

"Belum, tapi kalau gue liat dia sandingan sama bokap gue ya ... maksain," kata Xabiru dengan wajah santai.

"Hahaha!"

"Biru nanti lo nggak niat bakar gedung wedding bokap lo kan?" tanya Zergan serius kala tawa terhenti. Xabiru menoleh pada wajah Zergan menampilkan senyum iblisnya.

"Mau ikut?"

"OGAH!" jawab keduanya kompak.

"Males, udah ga usah ngomongin itu gue capek si boncel ngehukum gue tiga jam lebih tadi."

"Si anjing, lagian pulang jam 3 di bar ngapain aja lo semalem?" tanya Calvin.

"Tolol ya ngapain? mancing," kesal Xabiru. Zergan terkekeh kecil.

"Kalau nggak nganter nyokap berobat ikut gue semalem ke bar," kata Zergan.

"Gapapa lo jaga aja Mama lo," jawab Xabiru membuat Calvin langsung berdehem untuk mengalihkan topik pembicaraan. Kearah Ibu Xabiru paling rapuh.

XABIRU [END]Donde viven las historias. Descúbrelo ahora