10. Jealous

123 23 61
                                    

Haughty boy
_






Pagi ini pemuda tampan itu berjalan dengan santai. Entah dorongan dari siapa, hari ini Jeno berangkat sangat pagi, bahkan sekolah masih terasa sepi.

Langkahnya ringan, dan moodnya hari ini sedang sangat baik. Ada rasa yang mengganjal di dalam tubuhnya, membuatnya ingin segera berlari ke arah kelasnya.

Tapi karena Jeno ingin menikmati Kamis paginya, pemuda itu memilih berjalan santai sambil mengumbar senyum manisnya.



"Rasanya kenapa enak gini ya?" Gumamnya sambil memegangi dadanya. "Sesek sesek seru"

"Kak Jeno!"

Pemuda itu menghentikan langkahnya, didepannya sudah ada adik kelas dan tetangganya yang sempat ia ajak pulang bareng waktu itu.

Gadis didepan Jeno itu tersenyum manis, membalas senyuman Jeno.


"Maaf kak, baru bisa bilang Makasih sekarang. Soalnya susah banget ketemu kak Jeno" ucapnya dengan wajah sumringah.

Jeno mengangguk, "gak papa"

Adik kelasnya itu mengangguk malu-malu, tangannya menyelipkan anak rambut di telinganya. "Kak Jeno baru berangkat?"

Jeno hanya mengangguk. Menikmati gejolak sesak yang masih ia rasakan di dadanya ingin segera berlari ke kelas dan menemui orang yang membuatnya seperti ini akhir-akhir ini.

"Gue ke kelas dulu" pamit Jeno.

Gadis itu sedikit terkejut, tangan reflek menyodorkan sebuah paper bag berwarna coklat muda.

Jeno mengerutkan keningnya, "apa?"

"Coklat buat kak Jeno, oleh oleh dari papa" ucap adik kelasnya itu. "Tanda terima kasih"

Jeno tertawa, matanya mulai menyipit dan membentuk bulan sabit seperti yang ia perlihatkan pada Key waktu itu. "Oh pantes kemarin sore rumah lo rame"

















"Sok manis banget, najis" gadis dengan rambut yang sengaja ia gerai itu menghentakkan kakinya tanpa sadar.

Tangannya membawa buku tulis yang ia dapat dari ruang guru. Meniup poninya yang sedikit menutupi matanya.

"Gue kenapa kesel begini sih?" Tanya gadis itu pada dirinya sendiri.



Langkahnya terus mendekat dua sejoli yang saling diam di sana. Entah apa yang mereka lakukan.

Si laki-laki masih tersenyum dan si gadis masih menatap kagum laki-laki didepannya itu.

"Gak capek apa mereka berdiri mulu" ucapnya lagi saat langkahnya mulai mendekati kedua orang itu.

Key, gadis itu berdehem dan meniup poninya lagi. Langkahnya sengaja ia hentakan agar dua orang itu melihatnya.

"Minggir dong, kalau mau berduaan jangan di jalan" ucapnya sambil melewati antara dua orang itu.

Langkahnya mulai menaiki tangga. Iya, dua orang itu memang sedang mengobrol di depan tangga.

Jeno yang melihat kelakuan Ketua kelasnya itu tersenyum kecil, matanya menatap punggung Key yang sudah menaiki tangga.


"Makasih coklatnya, tapi sorry gue suka sakit gigi makan beginian" ucapnya.

Tanpa menunggu jawaban dari adik kelasnya itu, Jeno berlari menaiki tangga.

Tersenyum saat mendapati Key yang sibuk dengan poninya, bahkan sampai memisuh.

Dengan gerakan cepat Jeno mengambil setengah dari tumpukan buku tulis yang Key bawa. Membuat gadis itu terkejut dan menoleh.


Entahlah, bukannya memarahi Jeno seperti biasa. Gadis itu hanya diam seolah hal itu tidak terjadi.

Jeno menoleh, merasa aneh kepada gadis itu. Jeno melambaikan tangan kanannya didepan wajah Key, membuat gadis itu berhenti seketika.

Jeno juga ikut berhenti, melihat apa yang akan di lakukan Oleh Key.


Disisi lain Key menarik nafas dalam-dalam, menahan rasa kesalnya yang entah muncul dari mana. Perasaan tadi pagi gadis itu baik-baik saja, malah merasa sangat tenang.

Tapi saat melihat adegan senyum senyum tadi, gadis itu menjadi kesal tanpa sebab. Bahkan dia sudah bertanya-tanya dalam hati, kenapa dia sebenarnya?

Key memberikan tumpukan buku yang dia bawa kepada Jeno dengan kesal. Membuat pemuda itu terheran-heran.


"Kenapa, lo?" Tanya Jeno.

"Gak papa" jawab Key, kemudian meninggalkan Jeno yang masih diam tak mengerti.




•••••



Jeno yang baru saja kembali dari toilet itu berjalan dengan santai. Di sampingnya ada Jaemin dengan gaya sok cool.

Dengan kedua tangan di masukan ke saku celana, dan tangan satunya mengibaskan rambutnya yang menutupi jidatnya.



"Gue kalau jalan sama lo, berasa jadi Go Jun Pyo" ucap Jaemin pada Jeno yang ada di sampingnya. Mengingat pemeran utama pada drama Korea yang ia tonton di laptop Siyeon.

Jeno tak menggubris.

Pemuda itu tetap berjalan dengan tenang, mengabaikan setiap mata yang tertuju padanya.

Seperti Jeno ini memiliki sesuatu yang dapat membuat semua orang tertuju padanya. Walaupun dia hanya jalan dengan wajah Angkuh khas Jeno Gaviel.


"Jen, ya ampun malu banget gue di lihatin orang-orang. Harus stay Cool Jaemin" gumam Jaemin dengan senyum yang ia tahan.

Sepertinya pemuda itu sedang mendalami perannya sebagai Goo Jun Pyo.

Tepat saat di belokan area kelas 11 Jeno berhenti. Tangan kekar pemuda itu menarik kerah Jaemin, hingga membuat Pemuda itu hampir terjatuh.

"Eh eh kepleset!" Latah Jaemin "gagal jadi Goo Jun Pyo gue kalau sampai jatuh tadi" gumam pemuda itu sambil mengibaskan rambutnya.

Jeno tak menggubris, pemuda itu menutup mulut Jaemin dan memberi kode untuk diam.

"Kenapa?"

"Tuh" Jeno menunjuk gadis yang berdiri di depan koridor kelasnya.

"Key? Kenapa dah?" Tanya Jaemin sambil bisik-bisik.

"Itu yang cowok, siapa?"

Jaemin kembali menatap ke arah pandang Jeno. Kali ini fokusnya kepada pemuda yang ada di depan gadis yang di maksud Jeno tadi.

"Dia, Liu. Gue lupa namanya, tapi akun ignya Liu_yyg. Asli import dari China" Jelas Jaemin.

"Siapanya Key?"

Jaemin yang mengerti maksud Jeno itu tersenyum.

Lebih tepatnya senyum jahil.

"Pacarnya Key, mungkin"

Jeno langsung menoleh tak percaya pada Jaemin, "yang bener aja lo"

"Iya, lihat tuh" Jaemin menunjuk pada orang yang mereka maksud, "Si Key senyum senyum sama tuh cowok, udah fix dia pacarnya Key"

Jeno terdiam.

Sementara Jaemin sibuk menahan agar tidak tertawa di depan Jeno.

"Masih ganteng gue"




Haughty boy
_



Note ;

DOR!

akhirnya aku up lagi setelah sebulan gak up hehehe

Maaf kalau ada Typo.

◜‿◝


Haughty boy ; JenoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang