4. Seblak, gerbang dan Sunwoo

256 110 305
                                    

Haughty boy
_



Keyra berhenti dengan nafas tersengal-sengal menatap kelasnya yang masih sengat berisik. Gadis itu menarik nafas lega, berjalan sempoyongan menuju bangkunya.

Sesampainya di bangkunya Key menidurkan kepalanya di atas meja, nafasnya masih terengah-engah karena dia berlari dari gerbang sampai ke kelasnya yang ada di lantai dua.

Lia yang mengetahui kehadiran Key segera duduk di bangku depan Key, bangku milik Yiren.

Disusul oleh Siyeon, Eric, dan Felix.
Ryujin juga ada, menoleh sambil mencolek bahu Key.

"Lo dianterin siapa?"

"Jadi naik Kang ojek?"

"Gue saranin bakar aja nanti adik lo"

"Jaemin beneran sakit ya?"

Key yang mendengar ocehan teman temannya itu mulai duduk tegak, membuat teman temannya menjadi diam dan ikut menegang "balik dah lo pada, pengap gue"

"Ih, lo jadi naik ojek?" Tanya gadis dengan cantik yang berdiri di samping Key.

Key sendiri hanya menggeleng sebagai jawaban, "lah terus?"

"Naik grab lah bego" kali ini Felix mendorong kepala Siyeon yang memang ada tepat di sampingnya, membuat gadis cantik itu cemberut.

"Enggak juga" jawab Keyra.

"Lah, terus sama siapa? Nasib Grab lo gimana?" Lia, cewek itu sudah menopang kepalanya siap mendengarkan jawaban Keyra.

"Sama Jeno" Jawab Key pelan, membuat Orang yang berkumpul di sana termasuk Ryujin terkejut "nasib Grab gue, udah gue cancel lemot soalnya ngeselin"

Eric bahkan sudah menoleh dengan tatapan melotot "Jeno? Seriusan lo?"

Key hanya mengangguk sebagai jawaban. "Katanya dia dari rumah Jaemin"

"Mana ada. Tadi waktu gue beli sarapan di warung depan komplek gue lihat si Jeno duduk depan rumah sambil nyuci kandang kucing" Balas Eric.

Fyi, Eric dan Jeno memang tinggal di komplek yang sama dan rumah mereka bisa di bilang lumayan dekat.

Key menatap Eric terkejut. Jelas jelas tadi Jeno bilang dia dari rumah Jaemin, "gak mungkin lah Jeno sengaja jemput si key?" Ucap Ryujin.

"Mungkin aja sih, Ryu"

Siyeon yang mendapat perhatian dari kelima temannya itu menarik nafas "mungkin si Jeno baca GC, terus dia inisiatif nganterin Key. Masa temannya sengsara dia diam aja?"

"Tapi Jeno bukan tipe orang begitu" kali ini semua mata tertuju pada Felix, pemuda Aussie itu. "Waktu Jeno lihat gue gak bisa turun dari atas pagar, gak nolong sama sekali malah ditinggal"

"Itu sih elo yang lebay, tinggal loncat doang" balas Lia.

Sejujurnya Key tak peduli banyak, Gadis itu sedikit merasa terima kasih pada Pemuda tampan itu. Kalau saja tidak ada Jeno, mungkin hari ini Key akan mendapat Alfa.

"Udah sih, gak penting juga" Ucap Key sambil Mengibaskan tangannya menyuruh Felix, Eric, Siyeon, dan Lia untuk pergi.

"Jeno suka kali sama lo"

"Buset mulut lo lancar bener" Pemuda ausie itu menampar mulut Eric pelan. Membuat Lia dan Siyeon tertawa.

Berbeda dengan Key, gadis itu malah menjadi terdiam sambil menunduk memainkan tangannya.

Dengan gerakan cepat Key mendongak "gak mungkin!"

"Si Jeno merasa bersalah doang kali sama gue, gara gara berantem" tambahnya.

Haughty boy ; JenoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang