.
.
.
.
.
***
Time Will Return
•••
Jangan lupa
Vote dan komentar
***
.
.
.
.
.
Chanyeol amatlah menyukai ah bukan hanya menyukai, bahkan sangat mencintai Baekhyun semenjak mereka bertemu di taman tempo hari lalu. Jika ia boleh egois dengan kehidupan, ia ingin bertahan dengan waktu yang lebih lama untuk terus disamping sosok wanita yang sudah mengisi kekosongan di hatinya.
Namun ia juga sadar bahwa waktunya yang tak lama lagi dan tak bisa mendampingi Baekhyun di masa depan. Disisa waktunya ini ia akan terus mencoba untuk membuat baekhyun terus tersenyum.
.
.
.
"A-ha ha , begitukah? " Tanya dengan tawa sumbang . Chanyeol hanya membalas dengan senyum kecut dan mengalihkan pandangannya asal tak bertemu pandang dengan baekhyun. Baekhyun yang tak tahan dengan suasana canggung ini pun mencari alasan untuk bisa pergi dari tempat ini. "Ah chan, aku rasa aku harus pulang sekarang. Aku baru ingat kalau taehyung menitipkan untuk dibelikan makan saat aku pulang" ucapnya ragu. "Baiklah, ucapkan salam ku kepadanya" sembari menoleh kearah baekhyun."kalau begitu, sampai jumpa lagi" berbalik untuk keluar dari rumah itu.
"Aku antar kau sampai depan" baekhyun mengangguk tanpa menoleh kebelakang. Setelah diluar rumah rumah "aku pergi" melambai pada chanyeol dan tetap mempertahankan senyumnya walaupun terkesan terpaksa. "Berhati-hatilah" membalas lambaian baekhyun dan terus memperhatikan punggung sempit itu yang mulai kian menjauh dari pandangannya.
"Aku tau baek, aku mengerti alasanmu . Tapi maaf, aku sangat ingin kita terus bersama. Namun kehendaknya berbanding terbalik, aku tak bisa disamping mu dan melindungi mu. Tapi disisa waktu ku ini, aku akan berusaha menjaga mu sampai kau menemukan pria yang pantas untuk ada disisi mu" air mata yang ia coba bendung akhirnya harus meleleh di pipinya, menangis dalam diam.
Sungguh sulit dia bertahan dan mensugesti diri bahwa ia dalam keadaan yang baik-baik saja. Hingga ada sebuah tangan yang menyentuh pundaknya. Menoleh pada orang tersebut dan mencoba menampilkan senyumnya. Orang itu adalah ibunya sendiri, selalu berada disisinya saat masa ia terpuruk. "Chan" mengelus pundaknya, hari ini putranya menunjukkan sisinya yang rapuh. "Aku tak bisa bu, aku tak bisa bersamanya" memeluk sang ibu dan menangis tanpa terisak . Hal sulit ia hadapi dan terjadi malam ini.
Ibunya sudah sedari awal mendengar percakapan chanyeol dan baekhyun, namun ia tak ingin ikut campur karena mereka masing-masing sudah dewasa dan mampu menyelesaikannya dengan cara mereka sendiri. "Ibu yakin nak, kau pasti akan sembuh. Tuhan akan menunjukkan jalan untuk kita dalam menghadapi cobaan ini" mengelus punggungnya untuk memberikan ketenangan. Namun chanyeol yang sudah pasrah akan dirinya hanya menggeleng kepalanya, bahwa itu tak akan terjadi.
.
.
.
Malam ini baekhyun merasa dirinya tak tau arah. Bibirnya terkantup namun matanya tak henti-hentinya mengeluarkan air mata. Malam ini tak ada cahaya bulan menyinari, angin malam yang menyusup pada kulitnya. Rintik-rintik hujan mulai terdengar saat air dari langit itu bertapak pada benda-benda yang mengenainya. Jalan malam ini tak terlalu ramai mungkin karena orang-orang menghindari hujan dan lebih memilih berdiam diri dirumah untuk menghangatkan tubuh.
Tersenyum miris dan mengadah wajahnya keatas hingga hujan membelai pipinya, menyamarkan bahwa dirinya menangis. "Cuaca hari ini sama dengan perasaanku sekarang" memandang kedepan dan masih melanjutkan perjalanannya. "Kenapa sangat sakit yang aku rasakan" sambil menyentuh dadanya. Menangis meraung akan cinta yang tak termiliki . Suaranya terendam akibat hujan yang semakin lebat. Sampai baekhyun didepan rumah, ia baru menyadari dirinya sudah basah kuyup akibat hujan.
"Ya ampun baekie, kenapa kau pulang dalam keadaan seperti ini. Kau kan bisa berteduh dulu atau menelpon mom untuk menjemputmu sayang" memberikan akses masuk kedalam rumah agar baekhyun bisa berganti pakaian. Baekhyun yang diomeli hanya tersenyum dan menunduk untuk mulai melepas jaket dan sepatu yang ia gunakan. "Aku tak menyangka malam ini hujan deras sekali dan baterai ponselku habis, jadi tak bisa menghubungi kalian" ibu baekhyun hanya menghela nafas akan alasan putrinya.
"Masuk ke kamar mu. Ingat kau mandi dulu dengan air hangat, mommy akan buatkan teh hangat " berjalan kearah dapur dan Baekhyun melesat ke kamarnya untuk menjalani perintah ibunya. Setelah masuk kedalam kamarnya , ia bergegas mengambil handuk dan masuk kedalam kamar mandi. Berendam air hangat dalam bathtub, mungkin itu dapat mengurangi rasa dingin di tubuhnya. Memejamkan matanya sejenak yang mungkin sudah sedikit membengkak akibat ia yang menangis sepanjang jalan. Perkataan itu terasa terus terngiang-ngiang di telinganya.
Dan ini tangis yang ke sekian kalinya. Ia tak tau . dia terlalu mencintai chanyeol, mungkin baekhyun sangat sulit untuk kembali menata hatinya kembali. "Aku berharap ini hanya mimpi. karena ini nyata, aku tak dan sulit untuk menerima semua ini" monolognya dalam posisi tubuh yang masih berendam dan mata yang terpejam.
Tok tok tok
Suara ketukan pintu kamar mandinya yang masuk ke indra pendengarnya.
"Sayang, mom sudah buatkan teh hangat untuk mu. Setelah mandi kau minum dan langsung tidur ya?!" Panggil ibunya di balik pintu. "Ya mom" teriaknya agar terdengar oleh ibunya. Bergegas keluar dari bathtub dan meraih handuknya. Setelah keluar dari kamar mandi ternyata ibunya sudah keluar dari kamarnya. Memakai pakaiannya dan berjalan ke nakasnya . Meneguk tehnya dan berjalan ke dekat jendela kamarnya, melihat rintik hujan yang belum mereda . Hingga kantuk yang menghampiri, akhirnya kembali meletakkan cangkir yang ia bawa sedari tadi ia letakkan dan keranjangnya. Berharap esok akan kembali baik-baik saja.
.
.
.
Entahlah pagi hari ini cuaca cukup dingin menerpa kulitnya, mencoba untuk bergelung mencari kehangatan namun suara ponsel mengacaukan niatnya itu. Ia merasa malas baik sekedar duduk di ranjang, ia masih mengantuk. Melihat jam di ponselnya dan mematikan alarm. Cuaca dingin seperti ini bukan berarti ia bisa berlibur. Jadwal kerjanya cukup padat hari ini. Banyak tempat yang akan ia jadikan lokasi pemotretan. Tanpa menunggu lama, bergegas masuk ke kamar mandi untuk membersihkan diri dan mulai bersiap.
Setelah rapi dengan pakaian yang biasa ia gunakan, lantas keluar dari kamar untuk melakukan aktivitas sebelum berangkat kerja. Aktivitasnya sama seperti pagi hari kemarin. menyantap sarapan, berbintang sebentar dengan ibu, nenek atau dengan kedua adiknya yang bergabung dalam sarapan. Setelah itu pun menyiapkan semua keperluan yang biasa ia bawa ke tempat kerja, terkadang juga mengantar jungkook ke kampus dengan alibi malas mengendarai motornya sendiri atau malas untuk berdesakan naik trem.
Tak ada hal istimewa yang ia lakukan. Bersyukurlah hari ini pekerjaannya tak sampai ia bawa pulang. Hanya melakukan editing pada foto yang ia sudah potret kemarin. Hari ini chanyeol bisa pulang tepat waktu tanpa beban khawatir akan pekerjaan yang belum ia kerjakan. Untuk masalah kemarin, ia cukup tak tega dengan baekhyun. Namun apa daya, keadanlah yang tidak berpihak pada dirinya. Membohongi perasa sendiri agar tidak terus bertambah karena dia tidak sanggup menanggung beban yang lebih besar dari ini. Sulit ? Namun ia akan terus mencoba mengikis perasaannya.
.
.
.
.
.
To be continue
Mau cek ombak dulu, apa ada yang inget sama cerita ini???
Siap-siap di penghujung end (◕ᴗ◕✿)
10/07/21
YOU ARE READING
TIME WILL RETURN
RandomJika nanti waktu kembali, aku tak akan berpaling . Maaf jika aku tak akan bisa menepati janji untuk bisa melupakan mu, walau waktu terus berlalu. (Dibaca dulu karena aku gak bisa buat summary) . . Main cast: - Chanyeol - Baekhyun - kyungsoo - Jungk...
