Masalah

9 1 0
                                    

lya....
Aku tahu kamu sedang lelah.
Aku tahu saat ini kamu sedang ingin kembali ke belakang untuk menyerah.

Tapi, tidakkah kamu ingat tentang alasan kamu untuk melakukan semua ini? Bukankah perjalananmu sudah panjang? Kamu yang sudah berada di titik ini, berbagai masalah pun sudah kamu lalui.

Mengapa ingin kembali ke belakang sedangkan untuk tetap melangkah sebenarnya kamu masih mampu? Sebab bukanlah masalah yang membuat kita gagal, melainkan diri kita yang memaknai masalah sebagai tanda gagal. Kita yang membuatnya menjadi gagal, bukan masalahnya. Jadi? Ikuti kata hatimu. 

Ini semua tergantung dari cara memaknaimu terhadap sebuah kejadian. Jika itu masalah?
Apa yang akan kamu lakukan?
Menjauhi masalah lalu pergi kembali ke belakang? Atau menghadapi masalah itu lalu melewati masalahnya dengan kepribadian yang sudah semakin bertumbuh lagi? 

Jika setiap masalah kamu jauhi, maka kapan diri kita akan bertumbuh dan berkembang?

Ketahuilah, semakin bertambahnya usia kita, semakin bertambahnya pula kadar masalah kita. Jika masalah yang sejak dini ini tidak bisa kita taklukkan? Apalagi nanti ketika usia bertambah menjadi kepala 2, 3 dan 4? 

Benar, masalah itu melelahkan. Karena kamu menganggap masalah itu sebagai pengganggu, coba jika kita ganti kata masalah itu menjadi “Tantangan”, pastilah kita memaknai tantangan tersebut menjadi sebuah pembelajaran.

Masalah = Tantangan
Tantangan = Pembelajaran
Pembelajaran = Bertumbuh
Bertumbuh = Kedewasaan
Kedewasaan = Menjadi Bijak
Menjadi Bijak = Kebahagiaan

Hingga akhirnya, kebahagiaanlah yang kita tuju.

Mari kita ubah masalah menjadi tantangan, dan jadikan persepsi akhir dari tantangan adalah untuk kebahagiaan.

Semoga bermanfaat, untukmu yang saat ini tengah berjuang dalam melewati tantangan untuk sebuah kebahagiaan

Kamu? Semangat yaa.

12 Januari 2021
AM

For youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang