Ntar suka!

23 24 5
                                    

Ada yang nunggu Dylan?

Liat typo langsung debat sekalian hujat. Biar tambah semangat!!!

Happy Reading guys!!

Emosi ku terkuras habis jika terus melayani Dylan dengan teman baru nya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Emosi ku terkuras habis jika terus melayani Dylan dengan teman baru nya. Kuputuskan untuk pergi, aku tak peduli jika Nesa marah karena aku meninggalkan nya.

Perut ku masih lapar, namun sekali lagi gengsi ku mengalahkan segalanya. Ucapan Dylan yang penuh dengan bualan itu membuat nafsu makan ku hilang. Namun setelah menyerahkan batagor setengah itu pada pemilik warung, lapar ku kembali lagi.

Aku berjalan pergi, menelusuri lorong sekolah. Sebelum suara menyebalkan itu muncul lagi. Dengan teriakkan yang cukup keras. Tentu saja kaki ku berhenti, sembari menoleh tak lupa menyimpan tangan ku di depan dada.

Belagu check✔️

"Ngapain ikut?! " Tanya ku galak.

"Jaga kamu, takut hilang."

"Alasan, pergi sana!"

"Ngga bisa Mi, udah stuck sama kamu."

"Lebay!"

"Kamu jutek, sayang nya aku suka."

Secara otomatis pipi ku merona, sadarkan aku jika kata-kata nya itu bullshit semata. Selama ini, aku tak pernah mengalami nya. Walaupun itu dulu dengan mantan pacar ku. Lalu dia, orang yang baru datang sampai bisa melakukan ini padaku.

Ajaib

"Ikut ya?"

"Ngga."

"Ngga nolak maksud nya?" jawab nya dengan senyuman tengil khas nya.

"Terserah Dylan terserah."

Aku meninggalkan nya sendiri, mempercepat langkah ku menuju kelas. Sebenarnya usaha ku akan sia-sia saja, karena aku dan diri nya akan berakhir di tempat yang sama. Sampai bel pulang tiba, sabarkan dirimu Mia. Ini ujian😇

⚜️⚜️⚜️⚜️

Hari ini aku sangat lelah, fisik dan batin. Semua nya gara-gara Dylan. Ya, laki laki itu seperti benalu yang terus saja menempel padaku. Lalu muncul pertanyaan di otak cantik ku. Kapan aku terbebas dari semua ini? tolong siapa pun bantu aku.

"Loh, kaka udah pulang. Muka nya kenapa kusut banget?" itu suara Mamih.

Aku tak beranjak dari posisi nyaman ku, sampai Mamih duduk di dekat ku. Tepat nya single sofa ruang keluarga.

"Kalo ada masalah cerita sama Mamih, barang kali Mamih bisa bantu kaka."

Aku menyerah, mengganti posisi nyaman ku, siap bercerita. Memang benar, jika ibu mu tepat ternyaman untuk mengucapkan keluh kesah mu.

"Itu loh Mih, di kelas kaka ada murid baru. Nyebelin banget orang nya, sok kenal lagi sama kaka."

"Bagus dong, mungkin dia pengen berteman aja sama kaka. Jangan nething dulu."

"Bagus apa nya Mih, dia itu gila. Risih kaka kalau deket sama dia."

"Ntar suka loh ka."

"Tau ah Mih, kaka capek mau istirahat."

"Di bilangin juga. Dasar anak muda zaman sekarang, susah percaya apa kata orang tua. "

Aku beranjak naik menuju kamar yang berada di lantai dua. Kamar bernuansa biru langit itu terlihat rapih dan cute. Untuk perempuan yang biasa nya memilih warna kalem seperti merah muda atau lain nya.

Tapi aku berbeda, aku tak terlalu suka dengan semua hal yang terlalu mencirikan ku pada perempuan.

"Ngerjain pr dulu deh, baru istirahat."

Setelah semua buku di keluarkan, aku sedikit terkejut mendapati pesawat kertas di dalam tas. Lalu kemana balpoin ku?

Aku terdiam sejenak, memandang pesawat kertas itu. Karena penasaran, aku membuka lipatan nya.

"Orang iseng pasti nih."

Kita akan bertemu Mia, selalu. Aku akan menghampiri mu. Aku bukan jailangkung, tapi kamu harus tetap menunggu kehadiran ku.
21.21
-Dylan

"Maksud nya apa sih? Kerjaan orang gila emang gini ya."

Ku lipat lagi pesawat kertas itu, meletakkan nya di sebuah kotak besar beserta coklat yang di berikan laki-laki itu tadi.

Sekali lagi aku tak ingin  memikirkan tingkah gila nya. Saat ini yang ku butuhkan hanya istirahat.

-Mia

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jan 10, 2021 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

DylanWhere stories live. Discover now