[14]

587 72 2
                                    

Lanjutan part 13.

Besok paginya aku sudah bangun terlebih dahulu, mendahului Caspian bahkan semuanya.

"Cahaya biru?" Kataku.

Aku langsung berlari yang awalnya aku duduk ditepi pantai aku membangunkan Lucy.

"Lucy, bangun" kataku.

"Hm?"

"Bangunlah, lihat!" Kataku, aku menunjuk kearah cahaya biru itu.

"Bintang biru!" Kata Lucy.

"Semuanya bangun!" Kataku.

"Apa?" Tanya Reepicheep.

"Itu bintang biru! Bangun!" Kataku.

Lalu semuanya kembali naik ke kapal. Kita mengikuti bintang biru itu.

Aku dan Lucy berdiri dibelakang.

"Lucy look, itu yang kemarin aku temukan" kataku tersenyum kepada Lucy.

Lucy melihatnya dan ia tersenyum.

Dia menyapa kami berdua, sontak kami berdua melambaikan tangan kepadanya.

Namun salah, aku menyadari sesuatu, bahwa binatang itu malah menyuruh kita untuk tidak kesana.

"Lucy..." kataku.

Kita saling berpandangan, kita berdua bingung.

"...maksudnya kita tidak boleh kesana?"

Lalu tak lama aku masuk kembali kedalam kapal, bersama Lucy dan Gael.

Tiba-tiba kapal kami seperti menabrak sesuatu.

Jadilah aku terjeduk bawah kasur, karena posisiku mencari tongkat sihirku yang baru saja jatuh dari meja.

"Aw!" Rintih ku.

"Are you okay, Amel?" Tanya Gael.

"Yeah, i'm okay!" Jawabku dengan tersenyum.

"...aw sungguh sakit ternyata"

Lucy dan Gael hanya tertawa melihat tingkahku yang konyol ini.

•~•

Setelah kita sampai kita berlayar menggunakan perahu kecil. Aku sekarang se perahu dengan Lucy, Edmund dan Caspian.

Kita sampai disana malam dan langsung saja kita memasuki istana itu.

Aku menyalakan cahaya dari tongkatku.

"Pakai ini saja" kataku kepada Edmund, aku menyerahkan tongkat sihirku kepadanya.

"...jika sudah selesai, kau tinggal bilang Nox"

Edmund hanya mengangguk.

Lalu aku masuk terlebih dahulu, ada sebuah meja makan?

Edmund mengarahkan tongkat sihirku kearah depan.

Ia seperti manusia.

Aku langsung mengeluarkan pedangku.

"Lord Revilian" kata Caspian.

"...Lord Mavramorn"

Lalu aku meletakkan kembali pedangku.

Aku maju dan membuka rambut seseorang.

"Lord Argoz" kata Caspian.

Edmund menyerahkan tongkatku kepadaku.

Dengan cepat aku membawanya.

Namun mereka seperti masih hidup.

Saatku pegang rambutnya ia seperti memajukan kepalanya.

𝐍𝐢𝐠𝐡𝐭 𝐋𝐨𝐯𝐞 | 𝐄𝐝𝐦𝐮𝐧𝐝 𝐏𝐞𝐯𝐞𝐧𝐬𝐢𝐞Where stories live. Discover now