Be Mine, Again...

10.9K 448 18
                                    

"Sasuke-kun..." Panggil Sakura. Manik emeraldnya menatap kesana-kemari khas jika wanita itu sedang gelisah.

"Ada apa, Sakura?" Tanya Sasuke khawatir. Laki-laki itu baru akan menyentuh pundak sang kekasih ketika sepasang tangan memeluknya dari belakang.

"Sasuke-kun... Disini kau rupanya. Aku mencari mu kemana-mana, tau..." Rengek manja seorang wanita, entah siapa lagi ini, Sakura tak mengenalnya. Tak pernah melihatnya juga di antara wanita-wanita yang sering kali mengelilingi kekasihnya itu.

"Kau duluan saja kekelas. Aku akan menyusulmu." Kata Sasuke tersenyum manis. Berbanding terbalik dengan tatapan nanar Sakura.

Wanita itu mengedip genit lalu berbalik pergi dengan langkah centil. Pemandangan yang membuat keputusan Sakura semakin bulat. Tatapan gadis itu lurus kemata hitam didepannya.

"Aku ingin putus..." Akhirnya... Sakura bisa mengatakan hal itu dengan mantap.

Mata Sasuke membulat, terkejut. Tapi dengan cepat laki-laki itu mengatur ekspresinya. "Baiklah..." Katanya kalem. Dengan mudah melepas sang gadis yang telah dimiliki sejak tiga tahun lalu. Sejak kelulusan sekolah.

Sakura berbalik menuju gedung fakultasnya. Meninggalkan Sasuke yang telah melepasnya dengan mudah. Menyimpan rapat-rapat rasa kecewanya.

Tentu saja dia akan melepasku dengan mudah... Dia punya banyak cadangan.

Sementara itu, di belakang, Sasuke terpaku ditempatnya. Matanya menatap Sakura datar. Meyakin kan dirinya bahwa ia akan baik-baik saja tanpa gadis indah itu. Keputusannya benar. Jika Sakura ingin lepas, maka akan dia lepas. Tanpa tau, kalau dia akan sangat menyesali ini.

***

Jalanan kota tokyo terlihat padat sama seperti hari biasanya. Dan sama seperti biasanya, Sakura menatap jalanan itu dari jendela kafe miliknya.

Pelanggan sedang sepi karena waktu istirahat telah usai. Hanya satu atau dua orang yang masih memenuhi bangku-bangku disana.

"Sakura-nee... Stok kopi dan susu kita semakin menipis." Suara Hana, salah seorang pegawai kafenya membuyarkan lamunan gadis itu.

"Apa masih cukup untuk hari ini?" Tanya Sakura dengan malas beranjak dari tempatnya.

Hana melirik kotak persediaan mereka lalu mengangguk. "Tapi aku tak yakin akan cukup sampai pagi besok"

"Hm... Kalau begitu, aku akan berbelanja sekarang." Baru saja Sakura mengambil tasnya, pintu kafe terbuka. Ino, sahabatnya sejak sekolah dulu, melambaikan tangannya riang lalu melihat kue-kue cantik di etalase.

"Kau mau pergi?" Tanya Ino saat melihat Sakura mendekatinya dengan tas di pundak.

"Membeli persediaan..."

"Sudah habis lagi? Kau baru belanja dua hari yang lalu..."

"Kafe ku semakin ramai." Jawab Sakura dengan cengiran lebar.

Ino mengangguk semangat. "Aku melihat review kafe mu semakin meningkat."

"Syukurlah..."

"Kalau begitu, aku ikut... Kau pasti akan belanja banyak." Kata Ino yang hanya dibalas anggukan oleh Sakura.

Berdua mereka meninggalkan kafe. Sakura memilih untuk menumpang dimobil Ino dari pada naik taxi. Bisa lebih hemat. Gadis itu hanya perlu membayarkan makan siang Ino yang sudah sangat terlambat.

Begitu barang belanjaan mereka sudah lengkap didalam mobil Ino, mereka mencari restoran siap saji karena Ino mengeluh kalau dia sudah hampir mati kelaparan.

Oneshoot Sasusaku ✔Where stories live. Discover now