M A F S [7].

22 1 0
                                    

Sinar Matahari samar - samar menerpa wajah Aries yang sedang tertidur pulas, tak lama setelah merasakan sinar Matahari yang menerpa wajahnya Aries membuka matanya dan duduk perlahan.

Ia mengambil gelas yang berisikan air mineral dan meminumnya hingga habis.

Dirinya menatap pintu kaca balkonnya, seketika senyum tipis terukir diwajah Aries.

"Pagi." Ucap Aries samar, dan dilanjutkan dengan dirinya yang membuka bajunya lalu memasuki kamar mandi, dan membersihkan badannya.

Setelah selesai dengan aktifitas mandinya, Aries memilih Boxer hitam dan T-shirt hitam polos. Ya, wajar saja ini hari Minggu, hari santainya dan istirahatnya dirumah, jika memungkinkan, jika tidak dirinya akan keluar menuju Apartemen-nya.

Aries menurunkan anak tangga dengan hati-hati, setelah sampai di anak tangga akhir, dirinya terdiam dan memasang raut wajah yang sangat dingin, lalu dirinya bergabung dimeja makan.

"Selamat pagi, Aries anak mama...," Sapa Mama Aries dengan tulus, dan tidak lupa mencium pipi kanan Aries "kamu mau sarapan apa?" Tanya Mama Aries.

Aries melirik mama-nya "Roti dua, Ma." Balas Aries biasa saja.

Mama Aries hanya tersenyum dan langsung membuatkannya roti untuk Aries.

"Ekhem..."

"Gimana sekolah kamu, Ries?" Tanya Papah Aries  ber basa - basi.

Aries yang merasa dipanggil dan ditanyai dirinya menoleh malas dan menjawab "Biasa aja..," Aries menghela nafas malas "ga usah basa - basi pah, to the point."

"Papah mau kamu jemput adik angkat mu besok dibandara, dan jangan sampai telat." Aries menatap dingin dan mengerutkan dahinya, 'Adik angkat? Sejak kapan? What the hell."

"Ya jemput Adik Angkat mu besok dibandara ya." Tambah Mama Aries dan menaruh roti yang Aries minta.

Aries menatap rotinya dengan datar dan mengatur nafasnya perlahan "Kenapa ga kalian berdua aja yang jemput? Kenapa harus Ries? Dan sejak kapan Aries punya Adik Angkat? Kenapa kalian ga bicarakan ini sama Aries? Ck, lupa Ries disini hanya anak yang tidak diinginkan, benar?" Aries tersenyum pahit, Aries memperhatikan raut wajah kedua orang tuanya.

"Kenapa kalian diam? Oh ternyata benar apa yang Aries dengar." Tambahnya lagi.

Aries-pun meninggalkan meja makan dan kembali kekamarnya.

Me and fake smileWhere stories live. Discover now