26.taruhan

87.6K 15.7K 1.1K
                                    

Setelah selesai upacara guru-guru mengatakan akan mengadakan rapat, membuat seluruh siswa-siswi SMA Medani berteriak senang. Itu lah yang membuat mereka sedari tadi mundar-mandir tanpa dimarahin guru.

Mozza menatap sekeliling dengan bingung, dia bingung kemana dia harus pergi. Mozza tidak tahu dimana Sakya, dan Ziedan dkk tidak terlihat di manapun.

Ia menghembuskan nafasnya dan memilih untuk ke taman, Mozza melangkahkan kaki menuju taman sekolah.

Setelah sampai ditempat tujuannya, Mozza langsung duduk di kursi kosong yang sedikit kotor. Mozza menatap kearah kolam ikan.

Mozza memutuskan untuk melihat kolam tersebut, Mozza langsung duduk di tepi kolam betapa kagetnya dia melihat kolam tersebut dipenuhi lumut dan hewan-hewan yang menjijikkan.

"Iiihhh! Masa kolamnya kotor banget sih." gumam Mozza menatap jijik pada kolam tersebut.

Ttuukkk

Mozza hampir saja masuk kedalam kolam tersebut, ketika benda yang mirip gumpalan kertas tersebut mengenai pundaknya.

"Astaga! Siapa sih yang melempar, bikin jantungan aja." kesal Mozza menatap ke sekeliling taman, tetapi tidak ada siapapun.

"Wooyyyy! Gak perlu lo bersihin tuh kolam!" teriak seseorang yang berasal dari atas rooftop.

Mozza membelalakkan matanya ketika menatap 6 cowok tersebut yang menatap dirinya.

"Heiii! Kalian sini!" teriak Mozza memanggil keenam cowok tersebut untuk turun.

"Malesss...." teriak Zellan membuat Mozza marah.

"Mozza hitung sampai 3, kalo gak turun Mozza bakal bikin kalian nyesel!" ancam Mozza tetapi mereka tidak takut dengan ancamannya.

"3!" Hitungnya tetapi mendapat ejekan dari Ringga dan Azaleel.

"2!" Hitungnya lagi sambil melototkan matanya tetapi tidak digubris mereka.

"1!"

"Lo mau gak jadi pacar gue!"

Hening sejenak Mozza melototkan mata ketika mendengar suara tersebut, Mozza menatap orang tersebut dengan perasaan terkejut.

"Lo mau gak jadi pacar gue." ujar cowok tersebut mengulangi perkataannya.

Dia siapa? Kelas berapa? Mozza tidak mengenalnya, tetapi kenapa cowok tersebut bilang seperti itu.

Mozza kembali menatap ketempat Ziedan dkk yang tadi berdiri di rooftop sekolah, tetapi mereka sudah tidak ada.

"Maaf, kamu siapa yah?" tanya Mozza pada cowok tersebut.

"Kenalin nama gue Cleon Dennis, kelas 12 IPS 4." ujarnya sambil memasukkan tangannya ke dalam saku celana.

"Oh iya saya Mozzareyya kak, salam kenal." balas Mozza sambil mengangguk pelan, ternyata cowok didepannya ini kakak kelasnya.

"Jadi gimana lo mau nerima gue?" tanyanya sambil menaikan satu alisnya.

"Dia gak bakal mau nerima lo." sahut Ziedan menepuk bahu kakak kelasnya itu dengan pelan.

"Dia masih anak kecil. masih main boneka barbie, masih suka nangis karna gak dibeliin es krim atau gak mainan." jelas Ziedan dan duduk di kursi taman.

Mozza yang mendengar itu melotot dan menatap wajah Ziedan yang senyam-senyum sendiri.

"Lagian lo mau pacaran sama dia? Yang ada nanti lo di ajak main barbie-barbie an sama dia." ujar Ziedan lagi menatap Mozza dengan songong.

"Aku gak seperti it-"

"Yang ada lo nanti mati muda karna ngurusin bayi keju kayak dia." sahut Sakhi membuat mereka tertawa kecuali Mozza yang menahan amarahnya.

"Enggak! Aku enggak seperti itu!" teriak Mozza membuat taman yang tadi sepi menjadi berisik karna teriakkannya.

"Tuh kan udah mau nangis. udah deh mending gausah, Kami aja ngurus nih anak masih kesusahan. apalagi lo yang ada nanti lo bunuh diri karna gak sanggup ngurusin dia." saran Alhesa dan mereka menyetujui ucapan Alhesa.

"Lagian lo nembak dia karna apa kak? Kan biasanya cewek lo banyak, tiap hari gonta-ganti pacar?" tanya Zellan melipatkan tangannya didada.

"Gue dapat taruhan." ujarnya enteng sambil menghidupkan rokoknya.

"Jahat!" tekan Mozza sambil memasang wajah cemberut.

"Tapi kayaknya taruhan itu gak bakal gue terima, karna gue benar-benar suka sama dia." ujar Cleon dan menatap wajah Mozza dengan datar.

"Gue suka lihat wajah dia, manis." sambungnya lagi dan menatap Mozza yang menundukkan kepalanya.

"Wooyyy Leon ngapain lo?" tanya teman Cleon dan menghampiri cowok itu.

"Wiihhh, cantik nih nyesel gue ngasih taruhan sama lo kalo bahan taruhannya kayak dia." ujar cowok itu sambil merangkul Cleon.

"Jadi gimana? sukses gak?" tanya cowok itu pada Cleon.

"Gue gak bakal terima taruhan itu." balas Cleon dah menghembuskan asap rokoknya.

Mozza terbatuk-batuk ketika menghirup asap rokok Cleon, dan cowok itu langsung membuang rokoknya dan menginjaknya.

"Lah, pengecut lo Leon! Kemaren semangat banget lo bakal menangin taruhannya." ujar cowok itu mengejek Cleon.

"Gue berubah pikiran." sahutnya dan menghembuskan nafasnya.

"Lha, gimana sih lo!" kesal temannya dan mentoyor kepala Cleon.

"Ayo kita pergi!" ajak Cleon sambil merangkul temannya yang mengoceh sedari tadi.

"Sampai jumpa lagi Mozzareyya." pamitnya sambil tersenyum manis.

Mozza menganggukkan kepala menanggapi ucapan Cleon dan menatap cowok itu pergi.

"Udah puas lihatnya." sarkas Ziedan dan Mozza menatap cowok itu dengan kesal.

"Gue laper ayo ke kantin." ajak Ziedan dan diikutin yang lainnya.

Mozza terdiam membatu menatap Ziedan dan yang lainnya pergi, Ringga merangkul Mozza sambil menyeret Mozza membuat cewek itu tercekik akibatnya.

*****

Jangan lupa votementnya, jangan pelit-pelit untuk tekan bintang.

'~naylechy

Kam, 12 nov 2020

Bukan Keju Mozzarella [Revisi]Where stories live. Discover now