15.bully

102K 17K 1.3K
                                    

Pagi ini hari sangat cerah, secerah senyuman cewek yang sedang menyiapkan makanan untuk bekal 6 cowok penguasa sekolah.

"Nah, beres." ujarnya ketika dia selesai menyiapkan bekal.
Mozza membawa rantang makanannya dan bergegas pergi ke sekolah.

Memakai sepatu sekolah berwarna hitamnya dan kembali memeriksa tas takut ada yang ketinggalan nantinya.

Setelah semuanya sudah beres, Mozza pamit pada ibunya dan pergi meninggalkan rumah menuju ke sekolah.

Mozza berjalan menyusuri jalanan yang kecil dan pergi menuju halte, menunggu angkot datang yang akan mengantarkannya ke tempat tujuan.

Angkot yang sedari tadi dia tunggu-tunggu pun akhirnya datang juga, Mozza langsung naik ke dalam angkot yang sudah penuh dengan penumpang.

Mozza memilih kursi paling belakang dan memangku tas beserta rantangnya sambil melihat-lihat pengendara dari kaca belakang angkot.

Akhirnya gedung sekolahnya terlihat juga, Mozza langsung turun dari angkot setelah mengatakan pinggir pada supir angkot.

Dia mengeluarkan uang berwarna abu-abu dua lembar dan diterima supir angkot, cewek itu berbalik badan dan menatap gerbang sekolahnya yang masih terbuka lebar.

Melangkahkan kakinya untuk masuk kedalam sekolahnya banyak pasang mata yang menatap Mozza dengan intens.

"Itu kan cewek yang katanya dekat sama Ziedan dkk."

"Oh itu? Kok mereka mau ya dekat sama cewek kampung kayak dia?"

"Jangan kan buat dekat-dekat gue lihat muka dia aja ogah."

Mozza menundukkan kepala ketika berada di koridor sekolah dan melewati orang-orang yang sedang membicarakannya secara terang-terangan.

"Oh, ini yang namanya Mozza." ujar cewek asing menghentikan langkah Mozza.

"Iya kak ini dia." Karin menunjuk Mozza.

"Gak ada cantik-cantik nya ya?" ejek cewek itu lagi membuat mereka tertawa.

Mozza menggenggam rantangnya dengan erat, semua orang berkumpul mendekati mereka.

"Ngerasa cakep lo, jadi cewek kampung itu jangan belagu," hina cewek itu lagi sambil mendorong Mozza membuat Mozza sedikit mundur.

"Lo anak baru tapi kenapa ya mereka mau dekat-dekat sama lo," herannya sambil melipatkan tangannya didada.

"Sedangkan kami yang udah lama pengen kenalan aja ditolak, tapi kenapa lo gak ditolak mereka ya?" tanyanya pada Mozza sambil memajukan sedikit wajahnya untuk menatap wajah Mozza.

"Jangan-jangan... lo ada main sama mereka?" tanyanya lagi sambil mengangkat dagu Mozza dengan jari telunjuknya.

"Jaga ucapan kamu ya." kesal Mozza sambil menepis jari cewek didepannya yang berada di dagunya.

"Oh, berani lo." cewek itu mengangkat alisnya.

"Udah gue bilang kan kak, dia itu gak sepolos yang kita duga." ujar Karin dan diangguki oleh 2 temannya.

"Ok juga nyali lo." cewek itu menatap Mozza dengan sinis.

"Mampus, berani banget dia sama kak Grace siap-siap aja dia merengek minta pindah."

Bukan Keju Mozzarella [Revisi]Where stories live. Discover now