05.teman

134K 19.1K 922
                                    

Suara tapak kaki terdengar menggema di seluruh lorong koridor, terlihat koridor sekolah masih terbilang sepi karna masih jam 6:15 pagi.

Mozza melihat ke sekeliling sekolah dan sebagian siswa yang datang pagi-pagi sekali sedang mengerjakan jadwal piket dan tugas yang belum diselesaikan.

Mozza bukan diantara mereka datang pagi untuk menyelesaikan tugas yang belum selesai, ia takut akan terlambat karna kemacetan kota ini.

Dan ini lah hasilnya ia datang kepagian sangat pagi, kakinya menuntunnya untuk menaiki anak tangga yang akan mengantarnya ke kelas yang dia tempati.

"Assalamu'alaikum," salamnya saat memasuki kelasnya.

Tidak ada jawaban kelasnya masih sepi dan tidak ada penghuninya, Mozza melewati meja dan kursi yang masih kosong, dan menuju tempat duduknya.

Ia menaruh tas nya diatas meja dan mencari novel kesayangannya, saat sibuk dengan aktivitasnya seseorang duduk disebelah bangkunya.

Mozza melihat kesamping seorang cewek dengan senyum manisnya memandang Mozza dengan semangat.

"Hai, kamu anak baru ya." ujarnya dan langsung menjulurkan tangannya.

"Kenalin nama aku Sakya Meerabella, kalo kamu namanya siapa?" tanya Sakya masih menampilkan senyumannya.

"Oh, kalo saya Mozzareyya salam kenal." ujar Mozza sambil menjabat tangan Sakya dan tidak bisa menyembunyikan senyumannya.

"Hah, keju Mozzarella?"

"Bukan keju Mozzarella tapi Mozzareyya," koreksi Mozza sambil tersenyum.

"Oh, Mozzareyya." cewek itu tertawa membuat wajahnya bertambah cantik, dan Mozza langsung minder melihatnya.

"Kalau boleh tau kamu kenapa duduk disini ya?" tanya Mozza membuat cewek tersebut kembali tertawa.

"Ini tempat duduk gue," ucapnya masih tersenyum ramah.

"Lho, tapi kemarin kamu gak ada disini?" Mozza menatap cewek didepannya bingung.

"Kemarin gue gak datang kesekolah karna gue males." ujarnya.

"Tapi, sekarang gue gak bakal males lagi, karna gue udah ada teman baru." ujar sambil merangkul Mozza.

"Kamu gak punya teman?" tanya Mozza.

"Lebih tepatnya males punya teman." ujarnya sambil mengangkat bahunya.

"Kamu  mau lihat tugas gak?" tanya Mozza pada Sakya.

"Buat apa?" tanya Sakya.

"Kemarin Bu Liza ada ngasih tugas," ucap Mozza sambil mengeluarkan buku tulisnya.

"Ngapain gak perlu." ujar Sakya.

Mereka kembali mengobrol tiada henti, siswa-siswi sudah berdatangan tanpa mereka sadari dan duduk ditempat mereka masing-masing.

Jam sudah berlalu begitu cepat, siswa-siswi sudah mempersiapkan peralatan untuk memulai pelajaran yang akan dimulai.

Segerombol anak cowok memasuki pintu kelas, suara teriakan menggenggam diseluruh ruang kelas.

Mozza menutup kedua telinganya untuk meredam teriakan tersebut, Sakya melototkan kedua matanya sambil memusatkan arah pandangannya ke cowok-cowok tersebut.

"WHAT! GUE KETINGGALAN BERITA APAAN NIH," histerisnya sambil menggoyangkan tubuh Mozza.

"Berita apa yang gak gue tau!" Sakya terus berujar seperti cewek-cewek didalam kelas ini.

Suasana kelas sudah tidak dapat terkontrol lagi, ketika segerombol anak cowok itu masuk kekelas. Siapa lagi segerombol anak cowok itu kalau bukan Ziedan dan teman-temannya.

"Emangnya mereka siapa sih?" tanya Mozza pada Sakya.

"Gue bakal kasih tau lo, kalo lo kasih tau gue kejadian semalam waktu lo datang kesekolah." ujarnya sambil tersenyum.

"Semuanya?" tanya Mozza.

"Iya semuanya, yang terlibat dengan mereka berenam." jawab Sakya sambil menunjuk cowok-cowok tersebut.

"Aku gak ngerti sama kalian semua, kenapa kalian histeris waktu mereka datang?" tanya Mozza sambil menggelengkan kepalanya.

"Lo bakal tau nanti setelah gue cerita semua tentang mereka." ujar Sakya.

"Ini bakal jadi berita yang besar." ujarnya sambil menggigit kukunya.

"Berita apa sih Kya? Aku gak ngerti maksud kamu." Mozza bingung dengan perkataan Sakya yang sedang senyam-senyum sendiri.

"Dan lo, lo bakal jadi bahan omongan." Sakya menunjuk Mozza.

"Maksudnya apa sih, aku sama sekali gak ngerti?" bingung Mozza.

"Lo juga nanti bakal dikenal satu sekolah," sambung Sakya lagi lagi membuat Mozza bingung.

"Aku bukan siapa-siapa kya yang harus dikenal satu sekolah, jangan bercanda kamu." ujar Mozza sambil terkekeh.

"Lo pegang ucapan gue, pasti itu bakal terjadi," yakinnya sambil memegang tangan Mozza.

Jangan lupa votementnya yah teman-teman, see you.

•rabu, 5 Agustus 2020

Bukan Keju Mozzarella [Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang