Their Second Chance

21.4K 3.9K 229
                                    

Sebuah kapal yacht berukuran medium tampak diparkirkan di dermaga kota Sifnos, yang juga termasuk dalam gugusan kepulauan Cyclades. Cuaca musim panas membuat awan mendung enggan mendekat, membuat perairan di sekitarnya memiliki gradasi warna biru yang sempurna.

Pandora Studio tentunya juga sudah menyewa kamar hotel untuk staf mereka di Sifnos, namun beberapa dari kru bahkan artis mereka memilih untuk tidur di dalam kapal

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pandora Studio tentunya juga sudah menyewa kamar hotel untuk staf mereka di Sifnos, namun beberapa dari kru bahkan artis mereka memilih untuk tidur di dalam kapal. Termasuk Jill Adelaide, aktris yang berstatus paling populer di antara rombongan itu. Dia enggan menginap di hotel karena mengkhawatirkan masalah privasi. Bermalam di tengah lautan setidaknya bisa meminimalisir keingintahuan para warga sipil yang ingin bertemu dengannya.

Jill Adelaide terbangun di dalam kabinnya dengan perasaan lelah dan terguncang. Nafasnya terengah seakan baru saja mengalami mimpi buruk yang sangat nyata. Gadis itu gemetar untuk beberapa saat, berusaha mengumpulkan kewarasannya. Kemudian dengan lemah dia berusaha turun dari ranjangnya.

Jill menatap cermin dan meraba wajahnya dengan gerakan dramatis seakan-akan merasa asing dengan rupanya. Jill menyentuh bibirnya kemudian menarik rambutnya. Dia mematut dirinya di cermin dengan seksama.

Gadis itu masih terkejut, dia baru saja kembali dari perjalanannya di masa lalu. Lebih tepatnya jiwanya baru saja pulang dari era Yunani Kuno. Dia mengingat semuanya, termasuk fakta bahwa Hermes Siatrich, produser pemilik Pandora Studio yang mengontraknya--telah melakukan prosedur time travel pada dirinya.

Jill menyentuh perutnya, rasa sakit itu terasa sangat nyata. Sekarat itu rasanya sangat pedih dan menyakitkan. Namun tidak sebanding dengan kesedihannya karena berpisah dengan cinta pertamanya.

Sang aktris membenamkan kembali kepalanya ke bantal empuknya. Kemudian dia terisak dan menangis. Segala emosi bercampur aduk di benaknya saat ini. Dia senang karena bisa terbangun di tubuh aslinya dengan selamat, namun juga berduka karena harus berpisah dengan Ares, Alastair dan para titan yang dikenalnya di Olympus 2000 tahun silam.

Jill memerah air matanya sepuasnya, menumpahkan segala rasa frustasi yang tidak dapat dibagikan kepada siapapun. Setelah memastikan dirinya cukup cantik dan menyamarkan sembabnya dengan lapisan make up tipis, dia pun keluar dari kabinnya.

Dia langsung bertemu Hermes Siatrich. Jill menduga Hermes mungkin tidak ikut ke kapal dan kembali ke Olympia karena harus menyelesaikan semua pekerjaannya di Bumi, termasuk untuk perjalanan lintas waktu.

"Anda baik-baik saja? Apakah pukulan Cyclops sangat menyakitkan?" Hermes Siatrich bertanya tanpa empati.

Jill terusik karenanya. Dia ingin marah dan menumpahkan kemurkaannya namun urung dia lakukan. Untuk apa? Semua sudah terjadi. Kini Jill merasa mungkin akan dengan ikhlas membawa seluruh kenangan itu sampai dia menjemput ajal sekali lagi.

"Kenapa kau tidak bertanya tentang dirinya?" Kata Hermes.

"Siapa?"

"Ares tentunya." Hermes menanggapi.

The Sky People (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang