The Aegean Sea

21.4K 3.7K 139
                                    

"Aku tahu Marge, aku akan berkunjung nanti. Aku pasti akan mencari waktu." Jill Adelaide berujar tidak sabar melalui smartphonenya. Jill membaringkan badannya setengah duduk di sebuah kursi malas yang letaknya di tepi kolam renang. Saat ini kolam berair biru itu tengah dipenuhi para staf dan orang-orang dalam kluster pekerjaan serupa yang tengah menikmati fasilitas kapal pesiar medium itu.

Jill Adelaide dikontrak oleh Pandora Studio untuk membintangi sebuah film layar lebar; yang beberapa adegannya dilakukan di Yunani. Selain itu untuk menghemat budget, produsernya sekaligus membarengi pembuatan tayangan itu dengan beberapa adegan dari film tersebut yang tidak melibatkan Jill.

Pekerjaan Jill sudah selesai lebih awal dan sebenarnya dia sudah bisa pulang. Namun Hermes sang Produser membujuknya untuk tinggal dan berlibur sejenak. Entah bagaimana caranya, kantor agensinya yang kerap membebani Jill dengan jadwal yang padat anehnya setuju dengan itu.

"Jack Tylor Jill, yang kemarin digosipkan denganmu. Ajak juga dia ke rumah nenekmu!" Marge, bibi dari Jill berbicara melalui sambungan telepon.

"Kami tidak pernah pacaran Marge! Dan dia juga tidak ada di sini!" Seru Jill agak keras karena hembusan angin kencang tiba-tiba menerpanya, dan menimbulkan suara mengganggu pada pengeras suaranya. Selain itu, angin kencang dari Laut Aegea petang itu membuat rambutnya semakin ikal berantakan.

Mengetahui kalau Jill sedang berada di perairan Yunani, telah membuat keluarga neneknya heboh. Tidak terkecuali bibinya Marge yang sempat menjadi walinya ketika Jill remaja. Jill tidak mengenal ayah kandungnya, selain fakta bahwa dia berpisah dengan ibunya sebelum Jill lahir. Ibunya adalah imigran dari Yunani yang berkarir sebagai koki namun meninggal dunia karena kecelakaan ketika Jill berumur delapan tahun.

Marge mengasuh Jill bagaikan anaknya sendiri; namun seringkali obsesinya untuk menjadikan Jill sukses sebagai aktris telah membuat Jill lelah karenanya. Ketika Jill berusia enam belas tahun, dia berhasil memaksa bibinya untuk pulang ke Yunani dan menemani neneknya. Jill ketika itu sudah menjadi artis remaja populer dan punya kuasa untuk melakukannya.

Tapi bahkan walaupun jarak mereka terpisah dengan lautan yang jauh; Marge tidak berhenti melontarkan nasihat dan anjuran kepada Jill.

"Kau tidak pernah berkencan Jill! Kami ragu apakah kamu akan bisa menikah?" Marge punya obsesi tidak wajar dengan pernikahan, dia seorang perawan tua dan selalu khawatir kalau keponakannya--garis keturunan terakhir yang tersisa dari keluarganya--juga tidak bisa merasakan menikah.

"Oh yang benar saja! Usiaku baru dua puluh empat tahun dan karirku sedang di puncak Marge! Mungkin sebaiknya kau yang mulai berkencan!" Jill sedikit menyesal mengatakannya; Marge tidak akan mau berkencan. Dia ragu menjalin hubungan karena beberapa pengalaman buruk dengan pria.

"Umm ... maafkan aku, seharusnya aku tidak mengatakan itu." Jill menambahkan.

"Kalau kau serius menyesal, maka kau harus hadir di acara ulang tahun nenekmu!" Kata Marge sengit sebelum menutup teleponnya. Jill memaki pelan, sekarang bagaimana caranya dia berkendara ke rumah neneknya? Dia berada di tengah lautan!

"Anda kelihatannya sedang dalam masalah nona Adelaide?" Hermes Siatrich menyapanya dalam balutan busana santai ala pantai. Kemeja bermotif hawaii dan celana pendek. Tangan kanannya memegang botol soda dingin.

"Sepertinya besok saya harus meninggalkan kapal ini, mungkin saya akan kembali ke AS seorang diri. Apa mungkin anda bisa membantu saya untuk mendapatkan tiket sir?" Jill berujar sopan.

"Dan apakah kapal ini akan bersandar di pelabuhan dalam waktu dekat? Kita tidak akan berlayar jauh dari perairan Yunani kan?" Jill melanjutkan kata-katanya.

The Sky People (TAMAT)Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon