The Astronauts

29.6K 4.6K 453
                                    

Methis, adalah salah satu kota di Planet Olympia yang dianggap sebagai kota utama. Populasi Titan belum cukup ramai untuk menyebar di seluruh planet. Apalagi ada beberapa bagian dari planet mereka yang tidak bisa ditinggali. Para titan berbagi rumah tinggal yang sama dengan beberapa spesies humanoid berbahaya.

Raksasa Cyclops adalah salah satunya, mereka sebenarnya adalah mahkluk-mahkluk berumur panjang yang memiliki intelejensi setara anak berumur sebelas tahun. Pada dasarnya kaum Titan menghormati keberadaan mereka. Titan tidak diijinkan memulai pertempuran ataupun berselisih wilayah dengan mereka.

Beberapa legenda malah sempat menyebutkan, kalau Hefaistos sang Dewa Pandai Besi membuat senjata andalan Zeus yakni lightning bolt dengan dibantu oleh beberapa cyclops. Namun Cyclops yang berada di Bumi adalah hasil permainan genetik Hades. Mereka diciptakan sebagai monster dengan kecerdasan rendah.

Karena itu tidak ada hukuman apapun bagi titan atau demigod yang membunuhi Cyclops di Bumi. Ares malah dulu kerap menjadikan mereka sebagai target untuk para prajuritnya latihan berburu.

Ekspedisi kembali ke Bumi, bukanlah sesuatu yang banyak digemborkan di media para titan. Namun entah kenapa berita itu menyebar dan meluas sehingga bandara Methis milik angkatan udara dan galaksi kaum titan kini dipenuhi warga.

Sebuah kapal penjelajah angkasa yang canggih berukuran cukup besar tampak bersandar di hangar. Warnanya dominan hitam dengan desain futuristik. Setiap bagiannya tampak berkilat ketika tersorot sinar lampu. Kapal itu bukanlah kapal penumpang melainkan dikhususkan untuk eksplorasi dan penelitian sehingga hanya dapat memuat beberapa astronot.

"Lihat! Itu Athena! Dia juga ikut dalam ekspedisi!" Seseorang berseru. Athena, kini berambut pendek sebahu. Perempuan cantik itu tampak melangkah dengan tenang dengan sorot mata bijaksana. Lebih bijaksana ketimbang ketika dia menjadi Dewi Kebijaksanaan di Bumi. Athena tampak menyeret sebuah koper diiringi sebuah robot berbentuk kapsul di sampingnya.

"Kau lihat? Di sebelah sana ada Apollo! Ya ampun dia sangat tampan!" Mantan Dewa Ramalan itu berjalan beriringan bersama Ares dan tampak berbincang satu sama lain. Apollo tampak segar dan bersemangat. Sebagaimana para astronot lainnya, mereka memiliki robot asisten masing-masing.

"Aku lebih menyukai Ares! Dia tampak maskulin dan misterius!" Seorang gadis titan tampak tidak bisa menyembunyikan kekagumannya. Ares berjalan dengan kepala menunduk dengan ekspresi datar, dia dan Athena adalah petinggi militer titan sehingga mereka berdua mengenakan seragam.

"Hei! Aku tidak tahu kalau Dionysus juga ikut serta dalam ekspedisi ini. Menurut ensiklopedi legenda kaum titan yang kubaca, Dion yang paling muda di antara mereka." Seseorang lainnya menimpali.

Dionysus si mantan dewa anggur menyusul Apollo di belakang bersama Hermes. Dalam mitologi diceritakan, ketika Dion dilahirkan; dia dititipkan kepada Hermes oleh Zeus untuk dirawat dan dibesarkan. Mereka tampak seumuran dan akrab layaknya sahabat namun Hermes pernah berperan layaknya ayah bagi Dion.

"Ah tentu saja Hermes pasti ikut serta. Dia adalah pahlawan utama dalam legenda masa lampau." Kali ini terdengar suara seorang laki-laki menimpali.

"Dan Artemis! Dia sangat cantik!" Seorang laki-laki lainnya berkomentar. Mantan Dewi Perburuan itu tampak berjalan dengan tergesa sambil dibuntuti robotnya. Dia kelihatan berusaha mengejar Athena yang berjalan cepat.

"Tentu saja! Dia saudari kembar Apollo!" Seseorang lainnya menanggapi.

Anak-anak Zeus memang terkenal di kalangan titan. Bukan hanya karena mereka bangsawan, para mantan dewa olympus itu dianggap sebagai legenda dan diceritakan dalam buku sejarah kaum titan. Selain itu mereka rupawan dan atraktif yang menjadi alasan utama kenapa para legenda itu digemari oleh para titan generasi muda.

The Sky People (TAMAT)Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon