prolog

381K 29.8K 4.2K
                                    

Suasana ditaman pada sore ini sangat sepi, angin berhembus membuat daun-daun yang kering berterbangan, seorang cowok sedang fokus dengan kamera ditangannya.

Memotret segala isi yang berada ditaman, dan melihat hasil jepretan yang ia ambil.

Saat ingin mengambil foto pohon tabebuya seseorang memanggilnya dan membuat dia mengalihkan pandangan dari kamera miliknya.

"Hei kamu sini!" teriak cewek yang didekat pohon tabebuya tersebut.

Cowok itu tidak menghiraukan teriakan cewek asing tersebut dan memilih melakukan kegiatannya kembali.

Sebuah tarikan pada jaketnya membuat dia kembali mengalihkan pandangannya dari kamera ditangannya.

"Ih kamu gak dengar ya?" tanya cewek itu sedikit kesal.

"Apaan sih lo!" ketusnya dan melangkahkan kakinya meninggalkan cewek tersebut.

Sebuah tarikan pada jaketnya membuat dia mengurungkan niatnya untuk pergi.

"Kamu gak mau nolongin aku?"

"Gak, buang-buang waktu." ujarnya.

"Kamu kok jahat sih, aku cuman minta tolong parah banget jadi orang," kesal cewek itu.

"Minta tolong apaan!" ketus cowok itu dan kembali sibuk melihat-lihat hasil jepretannya.

"Itu ambilin itu." ujar cewek itu.

Cowok tersebut mengalihkan pandangan pada kameranya dan menatap kearah yang ditunjuk cewek didepannya.

"Lo gak liat gue lagi sibuk, ambil sendiri gausah manja jadi cewek."

"Aku gak bisa ngambilnya." ujar cewek itu.

"Emang kenapa, lo gak bisa ngambil tuh bunga?"

"Aku enggak sampai,"

"Makanya jangan pendek jadi orang!" ketus si cowok.

"Aku sebenarnya tinggi tau."

"Terus lo menyusut gitu?" cowok itu menaikan alisnya sebelah.

"Yaudah kamu mau gak ambilin bunganya." ujar cewek itu mulai kesal.

Cowok tersebut menghela napas.
"Nyusahin aja nih cewek," gumamnya dan melangkahkan kakinya menuju pohon tabebuya yang tidak jauh dari tempat dia berdiri.

"Yang mana." ujar cowok itu.

"Yang itu warna merah jambu," tunjuk cewek itu.

Ia berusaha menggapai bunga yang dimaksud cewek tadi, yang terus-menerus mengoceh tiada henti.

"Itu-itu sebelah itu."

"Jangan yang itu terlalu kecil."

"Jangan itu dia udah layu."

Cowok itu langsung saja mengambil bunga tabebuya dengan asal dan dengan perasaan kesal.

"Nah gausah banyak bacot." ujarnya dan memberikan bunga tabebuya itu.

"Ish kok yang ini sih," dumel cewek itu menatap bunganya tidak suka.

"Lo bisa ambil sendiri kalau mau yang bagus," ucap cowok itu menatap cewek didepannya dengan datar.

"Yaudah iya kalo gitu makasih...?"

"Ziedan," lanjut cewek itu setelah melihat name tag cowok didepannya.

"Hmm."

"Ehmm, aku boleh minta sesuatu lagi gak?" tanyak cewek itu.

"Banyak maunya nih cewek, mending pulang sana," dumel Ziedan sambil menatap cewek tadi dengan tajam.

"Boleh ya boleh ya," bujuk cewek itu sambil menggoyang-goyangkan lengan Ziedan.

"Ck, apaan?"

"Fotoin aku satu kali aja abis itu aku pulang janji deh." cewek itu menunjukkan jari kelingkingnya.

"Gak, kamera gue gak bisa buat motoin cewek kayak lo." ujar Ziedan.

"Padahal aku cantik lho." Gumam cewek itu.

"Siapa yang bilang?"

"Ibu aku sering bilang kalo aku cantik." ujarnya sambil menunduk malu.

"Ternyata emak lo pandai bohong juga ya," dengus Ziedan menatap cewek didepannya.

"Ih beneran banyak yang bilang aku cantik kok," kesal cewek tersebut.

"Pokoknya kamu harus fotoin aku!"

"Males."

"Aku nangis nih."

"Ck, yaudah cepetan," Ziedan mulai memfoto cewek tersebut yang sedang memasang bunga ditelinga nya dan mulai berpose.

"Gimana hasilnya bagus gak?"

"Jelek," hina Ziedan sambil menggelengkan kepalanya.

"Sini liat."

"Gak perlu, udah sana pulang katanya abis difoto langsung pulang." ujar Ziedan menatap cewek didepannya dengan datar.

"Yaudah iya aku pulang," cewek itu meninggalkan Ziedan yang sedang fokus melihat hasil fotonya tadi.

Ziedan menatap sekelilingnya memotret kembali pemandangan yang berada ditaman, saat dia akan melangkahkan kakinya. ia menginjak sesuatu yang ternyata sebuah novel, ziedan melihat-lihat isi novel tersebut terdapat sebuah tulisan didalam covernya.
Buku ini milik mozzareyya, kalau minjam bilang-bilang, jangan coba-coba berani mencuri karna buku ini diawasi cctv. Dia tersenyum melihat tulisan tersebut dan memasukkan novel itu kedalam tas miliknya.

•••••

Jangan lupa tinggalkan jejak anda jika sudah selesai membaca, terima kasih.

-Naylechy

13, mei 2020.

Bukan Keju Mozzarella [Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang