Will You Marry Me?

4.1K 218 19
                                    

Tiga tahun berlalu akhirnya aku menjadi seorang sarjana, dan sekarang aku sudah bekerja di perusahaan papaku yang ada di London.

Aku dan Niall? Hubungan kita masih dan malah semakin membaik, paling bertengkar-bertengkar biasa itu sih biasa di alamin sama orang yang pacaran kan. Eleanor lulus tahun lalu dan beberapa bulan yang lalu dia menikah dengan Louis dan pernikahan mereka itu unik banget, di adakan di pantai dan Louis menikahi Eleanor di dalam laut, unik kan? Dan selang beberapa minggu setelah Louis dan Eleanor, Zayn pun menyusul, dia mengajak Perrie untuk menikah dan mereka menikah di sebuah gedung besar di London, pernikahan mereka biasa tapi meriah.

Dan hari ini aku sudah siap memakai gaun untuk pergi ke pesta pernikahan Liam dan Danielle.

"Udah cantik, jangan ngaca mulu buruan Niall udah jemput tuh. Dia udah nungguin di ruang tamu daritadi." Seru Mama yang sedang berdiri di belakangku, dia yang membantuku berdandan.

"Mama nggak akan ikut?" tanyaku pada Mama ketika aku berdiri dan memutar tubuh menatapnya.

"Mama ada urusan sama Papa dan nggak bisa di tinggalkan, Mama titip salam aja ya sama semuanya." Jawab Mama.

"Iya deh, Mam kebawah yuk." Ajakku pada mama seraya menggandeng tangannya.

Aku dan Mama turun ke bawah lalu berjalan menuju ruang tamu. Pernikahan Liam dan Danielle di gelar di rumah yang sudah di beli oleh Liam, rumahnya sangat besar dan terletak di pusat kota London. Saat sampai di ruang tamu aku tersneyum melihat penampilan Niall yang semakin hari semakin sempurna.

"Yuk." Niall berdiri lalu menghampiriku.

"Mam aku pergi dulu." Pamitku pada Mama.

"Iya hati-hati ya sayang." Ucap Mama dan aku langsung mencium pipi Mama.

"Tante saya sama Ayesa berangkat dulu ya." Pemit Niall pada Mama.

"Iya hati-hati, Tante titip Ayesa ya jagain loh. Jangan hilang, cuman ada satu." Candanya dan di tanggapi dengan kekehan pelan dari Niall.

"Iya Tante pasti, mari Tante selamat malam." pamit Niall sopan.

Aku dan Niall berjalan keluar, Niall menggandeng tanganku lalu Niall membukakan pintu mobil untukku lalu aku pun merangkak masuk ke dalam mobil. Di dalam mobil Niall malah diam dan tidak juga menyalakan mesinnya dia malah menatapku tanpa berkedip sedikitpun.

"Ada yang salah?" tanyaku pada Niall.

"Ada." jawabnya membuat keningku berkerut..

"Apa?" tanyaku bingung.

"Kamu terlalu cantik. Jadi membuat aku susah berpaling dari kamu." Ujar Niall lalu terkekeh pelan.

Aku hanya tersenyum malu lalu tanpa ku sadari Niall sudah berada tepat di hadapan wajahku. Aku sedikit kaget, tapi Niall malah tersenyum manis. "Kamu nggak pernah cacat, kamu selalu sempurna di mataku. Apalagi malam ini kamu begitu sempurna. I Love you." Bisik Niall lalu mengecup bibirku lembut.

Tak lama akhirnya kita sampai di acara pernikahan Liam dan Danielle, terlihat di pintu masuk sangat banyak paparazzi dan juga wartawan. Mengabaikan mereka semua yang tidak di beri izin masuk oleh pihak yang bersangkutan, dan kami langsung masuk ke dalam untuk menemui pasangan berbahagia itu.

"Selamat ya, bahagia selalu dan semoga langgeng sampai maut yang memisahkan." Ucapku memberi selamat pada mereka berdua.

"Thanks honey." Jawab Danielle langsung memelukku.

"Thanks bro." Ucap Liam pada Niall dan memeluknya singkat.

"Cepet-cepet nyusul ya." Bisik Danielle. Aku hanya menanggapinya dengan terkekeh pelan.

My Idol is My BoyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang