Feelings

10.5K 492 41
                                    

Niall

Hari yang sangat melelahkan setelah di kejar-kejar fans tadi, capek juga rasanya. Tapi saat tadi pertama kali aku melihat Ayesa kok rasanya beda ya? Dari pandanganya dan cara dia menatapku, dia emang directioners tapi kok aku ngerasa dia beda ya? Pas pertama aku tatap hati tuh kayak yang teriak-teriak nyuruh aku terus natap matanya. Dia lucu, senyumnya manis, rambutnya bagus, matanya indah. Apa aku suka sama dia? Tapi kan aku orangnya nggak gampang jatuh cinta. Apa aku bisa jatuh cinta pada pandangan pertama? Tapi menurutku itu tidak mungkin karena aku belum pernah mengalami hal tersebut.

Aku juga sedikit aneh dengan diriku sendiri, kok tumben ya aku mau jalan sama directioners dan aku yang mengajaknya malah. Dan aku merasa nyaman sama dia, mana pas pertama ketemu aku langsung excited buat follow dia, juga ini aku minta dia berfoto bareng di ponselku sendiri, dan dijadikan wallpaper pula. Apa ini yang dinamakan cinta? Tapi itu tidak mungkin karena aku bukan tipe orang yang mudah jatuh cinta.

"Lo ngapain malah disini?" tanya Zayn yang tiba-tiba masuk kekamar dan membuyarkan semua lamunanku.

"Nggak, gue nggak ngapa-ngapain." Jawabku.

"Lo kenapa? Eh iya gue mau nanya satu hal sama lo." Zayn mendekatiku lalu duduk di kasur di sebelahku.

"Tanya apa?" Tanyaku penasaran.

"Lo kayaknya ada feeling deh sama nih cewek." Kata Zayn sambil mengangkat-ngangkat alisnya.

"Hah? Feeling? Nggak tuh biasa aja. Karena dia directioners aja kali jadi sedikit gue manjain ya itung-itung dia dapet keberuntungan hari ini" jawabku santai.

"Gue paling tau lo kali! Masa lo baru ketemu seorang cewek udah lo follow terus lo ajak dia nonton bareng, dan sekarang lo ajak dia kesini gue yakin tanpa lo sadari lo pasti ada feeling sama dia." Ucap Zayn serius.

"Lo tau darimana?" tanyaku pada Zayn heran mengapa Zayn bisa mengetahui jika aku baru saja menonton dengan Ayesa.

"Ayesa sendiri cerita barusan, dia gampang akrab lagi orangnya dia asik nyambung kalau di ajak ngobrol dan gue rasa dia suka sama lo tapi bukan sebagai idola, tapi dia nyimpen rasa lebih buat lo." Kata Zayn lagi.

"Lo yakin Zayn? Gue aja nggak yakin dia suka sama gue bukan sebagai idolanya." Kataku ragu.

"Lo harus yakin dong!" Jawab Zayn tegas.

"Tapi gue kan baru pertama kenal dia sekarang, baru pertama liat lagi."

"Eh! Lo pikir gue nggak apa? Gue kan pertama kali liat Perrie gue langsung jatuh cinta sama dia entah kenapa, nih ya cinta itu tak di sadari kapan dia datang cinta itu datang secara tiba-tiba dan tumbuh menjadi— aduh menjadi apa ya? Udah ah gue lupa intinya lo suka kan sama dia?" tanya Zayn sambil garuk-garuk kepalanya yang tidak gatal.

"Gue bingung sama perasaan gue sendiri Zayn."

"Niall gue kan over protective banget nih ya sama lo. Nah tapi gue yakin ini si Ayesa itu baik banget anaknya, gue yakin dia cinta sama lo tulus dan gue yakin dia nggak bakalan nyakitin lo. Lagian menurut gue dia cocok banget sama lo." Zayn meyakinkanku.

"Tapi gue belum berani—"

"Udah lo keluar ajak dia ngobrol terus lo anter dia pulang." Zayn memotong perkataanku yang belum selesai. Aku tidak menjawab perkataan Zayn, aku masih terdiam.

"Udah keluar sana temanin dia, daripada di godain Harry." Zayn mendorongku keluar dari kamar dan Zayn mengikutiku dari belakang.


Ayesa

"Ayesa! Lo ngelamun aja daritadi, kenapa sih?" Louis membuyarkan lamunanku.

"Nggak kok, nggak apa-apa." Jawabku kaget.

My Idol is My BoyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang